Jumat kemarin, saya sekeluarga pergi ke rumah sakit untuk medical chek up si bungsu Azizah. Seperti yang dulu juga kami lakukan untuk si sulung Bintang, saya dan suami merasa perlu melakukan pemeriksaan lengkap kesehatan si kecil termasuk THT.

Pagi-pagi kami sudah bergerak ke RS Sentra Medika. Di sana, karena menggunakan fasilitas BPJS Kesehatan kami tak bisa langsung menuju dokter THT. Tetapi harus ke dokter anak terlebih dahulu untuk mendapatkan rujukan pemeriksaan ke Dokter THT.

Ketika sedang menunggu itulah saya sempat berkeliling dan bertemu dengan beberapa keluarga pasien. Beberapa di antara mereka datang untuk konsultasi masalah tumbuh kembang anak. Selama berada di Rumah Sakit saya juga jadi melihat beberapa spanduk dan leaflet yang berisi informasi mengenai tumbuh kembang mulai dari perkembangan bayi sejak baru lahir.

Saya jadi teringat masa-masa ketika Bintang dan Zizi mulai dari baru lahir sampai sekarang. Setiap perkembangan bayi yang terjadi adalah masa sekali seumur hidup yang tak akan terganti. Berdasarkan sejumlah bacaan dan materi dari berbagai seminar, setiap orang tua memang diminta untuk mengenali perkembangan bayi sejak dini.

“Semakin orang tua memperhatikan dan cermat melihat tumbuh kembang bayi maka akan semakin mudah mengetahui apabila ada gangguan dalam tumbuh kembang mereka.”

Tahap perkembangan pada bayi merupakan proses perubahan alami yang dialami seorang bayi meliputi pertumbuhan berat dan tinggi badan bayi, kemampuan bergerak dan motorik, serta kemampuan dalam menangkap gerakan dan tingkah laku.

Perkembangan pada bayi yang terjadi sebelumnya merupakan dasar untuk perkembangan selanjutnya. Dari berbagai leaflet yang saya temukan, secara garis besar, berikut tahap perkembangan bayi  yang terjadi hingga mereka berumur 9 bulan.

Tahap Pertumbuhan Bayi Sesuai Bulan

1. Umur 1 bulan

• Kaki dan tangan bergerak dengan sangat aktif.
• Kepala dapat menengok ke sisi kanan dan kiri.
• Selalu menatap wajah orang yang ada di depannya.
• Memberikan reaksi terhadap bunyi.

 

2. Umur 2 bulan

• Selalu mengangkat kepala jika dalam keadaan tengkurap.
• Selalu tertawa dan memberikan reaksi ketika melihat orang yang ada di hadapannya.
• Mata akan selalu mengikuti gerakan orang yang ada di hadapannya.

 

3. Umur 3 bulan

• Mulai dapat menggenggam jari orang tua ataupun suatu benda.
• Mulai dapat tersenyum kepada orang yang ada di hadapannya.
• Mulai dapat mengeluarkan suara-suara atau ocehan.

 

4. Umur 4 bulan

• Kepala mulai diangkat lebih tegak.
• Dapat mengeluarkan suara yang mirip dengan sebuah kata.
• Tertawa bila diajak berbicara.
• Mulai senang bermain dan akan menangis bila permainan tersebut dihentikan.

 

5. Umur 6 bulan

• Mulai mengenal wajah ayah ibunya.
• Memasukkan benda ke dalam mulut.
• Dapat berguling ke sisi samping.
• Menoleh jika dipanggil namanya.
• Mulai belajar untuk duduk.

 

6. Umur 9 bulan

• Mulai belajar merangkak.
• Mulai belajar berdiri dengan berpegangan.
• Mulai dapat mengucapkan sebuah kata.
• Mulai merasa takut kepada orang yang tak pernah dilihat.

 

Gambaran di atas hanyalah gambaran umum namun tidak menjadi patokan utama. Sebab setiap anak biasanya punya karakter sendiri termasuk dalam tumbuh kembang. Misalnya ada bayi yang bisa berjalan pada usia 12 bulan namun ada juga yang pada usia 14 bulan. Hal yang paling diperhatikan bahwa bayi selalu mengalami pertumbuhan baik fisik maupun kemampuan motorik dari waktu ke waktu.

Untuk mendukung pertumbuhan seorang bayi, orangtua wajib memberikan asupan gizi yang baik. Dan urusan asupan gizi ini yang utama adalah ASI eklusif pada 6 bulan pertama dan dilanjutkan dengan ASI hingga 2 tahun. Ketika bayi berusia 6 bulan Moms bisa memberikan makanan pendamping ASI dengan kadar gizi seusai dengan kebutuhan usianya.

Dengan memberikan gizi terbaik, diharapkan perkembangan bayi dapat berjalan optimal. Jangan sampai melewatkan satu sesi pun dari proses pertumbuhan anak karena setiap masa adalah sebuah proses sekali seumur hidup yang tak akan terganti. J