Pandemi akibat penyebaran virus corona atau Covid-19 hingga kini belum menunjukkan tanda akan berakhir. Masih tingginya kasus positif covid di beberapa wilayah masih membuat ekonomi bergerak lambat.

Salah satu industri yang turut terkena imbas akibat pandemi adalah industri fashion tanah air yang digerakkan oleh pengrajin dan desainer lokal.  Namun, dalam situasi sulit ini masih ada nyala bagi para perempuan untuk terus berdaya. Salah satu desainer Indonesia dan pemilik brand busana muslim Indonesia Vivi Zubedi, Vivi Mar’i Zubedi, tergerak untuk terus menggerakkan perajin lokal khususnya perempuan untuk terus berdaya.

Lewat gerakan #ViviZubeditoIndonesia, ia mendorong para pelaku bisnis fesyen untuk terus produktif dalam berkarya serta melakukan adaptasi membangkitkan perekonomian negeri ini.

“Meski pandemic, insyaallah kita tidak patah senangat. Justru semakin saya harus menggunakan kepala untuk berpikir lebih optimis dan kreatif. Bagaimana kita mendukung UMKM, memang tidak dapat dipungkiri mengalami penurunan. Minimal saya pikirkan yang jadi jalan keluar,”

ujar Vivi dalam webinar bertajuk Kontribusi Kepemimpinan Perempuan terhadap Masa Depan Indonesia yang Lebih Baik di Era Pandemi pada Kamis, 27 Agustus 2020.

Menurut Vivi, agar bisa melewati pandemic dengan baik, ia mengajak para perempuan untuk terus optimis dan tetap membangun kepercayaan bahwa akan selalu ada hikmah dari setiap ketetapan Allah. Prasangka baik pada ketetapan Allah menurut dia menjadi kunci agar tidak patah semangat.

“Jadi saya tidak mau berprasangka buruk terhadap ketetapan Allah dan itu cukup membantu tetap semangat dan membangun. “Alhamdulillah di tengah pandemi, justru fashion muslim meningkat ekspornya,” ujar Vivi semangat.

Sebagai salah satu brand yang turut memperhatikan isu sosial dan ekonomi di Indonesia, Vivi bersama Yayasan ViviZubediIndonesia telah melakukan berbagai kegiatan sosial diantaranya; program Sedekah #CegahCovid, pembagian beras gratis di Banjar Baru dan lainnya dalam masa Pandemi. Sebelumnya Vivi juga telah menjalankan beberapa program yaitu  kampanye #1000MukenauntukIndonesia dan program pembangunan Masjid di beberapa daerah di Indonesia.

Kepemimpinan Perempuan

Fery Farhati, penggagas gerakan Ibu Ibu Kota mengatakan, salah satu kunci untuk menggerakkan perempuan dalam menghadapi pandemic adalah adanya kepemimpinan yang kuat. Istri Gubernur DKI Jakarta itu menyebut perlu adanya kontribusi bersama dan kolaborasi seluruh perempuan untuk membangun kekuatan agar tetap produktif.

“Tantangan di masa pandemic, bagaimana menghadapi challenge. Salah satunya adalah bagaimana mengakali interaksi agar terus ada tapi secara tatap layar tetapi tetap bergerak bersama para kader pembelajar untuk terus produktif dan kreatif,” ujar Fery.

Agar bisa melewati masa pandemic dengan baik ia menghimbau para perempuan untuk terus menjaga kesehatan mental, penerimaan bahwa situasi ini harus dihadapi dengan lebih terbuka. Selain itu juga bergerak bersama untuk saling menguatkan baik secara online maupun ofline.

Ia mencontohkan, gerakan hastag #Hidupbaik, #Perajindukungperajin, #RabuP2K yang digagas Gerakan Ibu-Ibu Kota akan menciptakan lingkungan optimis dan positif sehingga orang tetap bisa berpikir untuk maju.

“Warga bersama-sama bisa menghadapi pandemic. Disatukan denngan kisah dari warga, karya dari ibu di rumah, acceptance, ikhls, produktif dan inspiratif.”

Lebih jauh, Nur Asia Uno pendiri YAMSA mengatakan gerakan bersama untuk terus menggerakkan perempuan agar tetap berdaya perlu terus dilakukan dengan massif. YAMSA merupakan yayasan sosial nirlaba lintas agama  dan budaya, lintas suku dan golongan serta lintas profesi dan lapis sosial, dengan berfokus melakukan bakti sosial pada anak-anak yang termarjinalisasi karena tindak kekerasan.

“Perempuan adalah ujung tombak. Perempuan harus tetap berpikir positif dan saling menyemangati.”

#FromVIVIZUBEDItoIndonesia

Besarnya peran kepemimpinan perempuan dalam menghadapi pandemi, menjadi perhatian serius Vivi Zubaidi. Dengan ikhtiar untuk terus menyalakan semangat kepada seluruh perempuan Indonesia, ia kemudian menggagas gerakan #FromVIVIZUBEDItoIndonesia agar sesama perempuan dapat saling mendukung untuk tetap kuat, berkarya, berkontribusi dan aktif di berbagai bidang demi masa depan yang lebih baik bagi Indonesia di era pandemi saat ini.

“Kempanye ini merupakan bakti kepada bangsa semakin ke sini semakin menerima karya-karya lokal. Dari 2010 menjalankan industri fashion lokal, dan masyarakat lokal semakin mengapresiate produk lokal.” 

 

Melalui kampanye #FromVIVIZUBEDItoIndonesia, Vivi mempersembahkan koleksi spesial “All About Scarf” dengan salah satu serinya yakni Archipelago Scarf. Koleksi terbaru ini diluncurkan untuk merayakan semangat para perempuan inspiratif Indonesia yang bertepatan dengan perayaan hari Kemerdekaan Indonesia.

Terdapat dua pilihan material dari Archipelago Scarf yaitu satin silk dan juga premium voal, koleksi ini hadir dengan kombinasi warna-warna gelap dan earthtone, seperti navy, black dan beige yang masing-masing merepresentasikan karakter dari Archipelago Scarf. 

Inspirasi dari koleksi “All About Scarf” berasal dari keindahan dan keragaman motif etnik yang tersebar di kepulauan Indonesia. Inspirasi tersebut kemudian tertuang dalam kombinasi motif dan desain kontemporer VZ Monogram. Karakter desain pada koleksi ini hadir dengan permainan variasi warna terang hingga gelap yang memberikan kesan strong namun tetap elegan.

Pada kampanye ini, ViviZubedi mempersembahkan koleksi “All About Scarf” kepada 20 perempuan Indonesia inspiratif sebagai bentuk apresiasi atas kontribusinya di masyarakat, antara lain adalah Ingrid Kansil perempuan yang aktif bidang politik, Tini Sardadi seorang pengusaha perempuan, Shinta Bubu yang aktif di digital muslimahpreneur, dan perempuan yang menginspirasi lainnya.

Melalui kampanye #FromVIVIZUBEDItoIndonesia diharapkan mampu memberikan semangat emansipasi pada perempuan-perempuan Indonesia untuk terus berjuang memaksimalkan potensi diri demi masa depan bangsa yang lebih baik dan selalu menginspirasi di segala aspek kehidupan pada masa pandemi ini.

Pada awal mula menggeluti dunia fesyen, Vivi meluncurkan label pertamanya yang diambil dari namanya  dan untuk pertama kali mempersembahkan koleksinya pada acara Indonesia Fashion Week 2014. Dalam perjalanan karirnya, Vivi bersama Brand besutannya untuk ketiga kalinya sejak tahun 2017 telah berhasil memperkenalkan tren modest fashion di industri fesyen global melalui event fashion Internasional New York Fashion Week.

Pada New York Fashion Week 2018, Vivi melibatkan hasil kerajinan tangan perempuan Indonesia mempersembahkan koleksi Urang Banua yang terinspirasi dari Kain Sasirangan dan Tenun Pegatan yang dibuat langsung oleh para pengrajin perempuan di Kalimantan.

Pada program ISEF 2019, Vivi Zubedi turut mempersembahkan koleksi The Purun Label yang diprakarsai dengan membeli kerajinan purun dari tangan pengrajin di Kalimantan. Koleksi ini didasari olehconscious fashion yang tidak hanya tampak stylish tapi juga memberdayakan perempuan sebagai pengrajin dan kepedulian pada keberlanjutan lingkungan.

Saat ini, Vivi Mar’i Zubedi tengah menjabat sebagai ketua Yayasan VIVIZUBEDI Indonesia yang memiliki visi untuk menjalankan program-program sosial dalam kontribusinya untuk membantu masyarakat Indonesia khususnya kaum dhuafa. Tidak hanya itu, Vivi juga aktif menjadi salah satu dewan IKRA (Indonesia Kreatif Syariah Indonesia), tempat ia turut berusaha meneruskan visi pemberdayaan perempuan di sektor usaha fashion dan pakaian.

Lewat brandnya VIVIZUBAEDI, ia bertekad untuk terus memasarkan produk fesyen lokal ke mancanegara. Setelah suskses di Afrika Utara dan Amerika, ia kini ingin mengembangkan pasar di Timur Tengah dan Rusia. Dengan terus meningkatkan kualitas dan pengemasan, ia berharap karya lokal Indonesia bisa terus dikenal di dunia internasional. Dengan begitu akan semakin banyak pengrajin lokal yang berdaya.