Musik, entah darimana asalnya, selalu mengandung selaksa makna. Baik oleh pencipta atau penikmatnya. Dan musik kini jelma jadi obat hati segala usia. Termasuk juga dalam diri si sulung Bintang.

***

“Ma…musik. musik…”

Setiap kali mendengar suara musik. Bintang selalu bereaksi. Apalagi bila mendengar musik dengan ritme cepat. Tanpa dikomando ia akan berdiri. Lalu berjingkrak-jingkrak, menjinjit-jinjitkan kaki dan menggerak-gerakkan tangan.

Ooo, tak lupa dengan suara mendecak-decak. Ckk..ck…ck….

“Musik ma musik…,” ujarnya lagi. 

Bila Bintang sudah di posisi joged ini Zizi biasanya juga akan mengikuti. Plus dengan gerakan kaki ke kiri dan kanan.

Anak-anak sangat suka musik. Arsyad kecilpun sepertinya juga bakal mengikuti jejak uda dan uninya. Buktinya, saat diperdengarkan musik ketika menangis, suara tangis Arsyad kecil akan redup lalu menghilang.

Di rumah saya memang suka menyetel musik. Berhubung prioritasnya sekarang adalah anak-anak, maka musik yang disetel ya musik anak.

Upss tapi jangan bayangkan musiknya dari tape ya temans. Hihii, kapan ya terakhir kali kita menyetel musik dari kaset menggunakan tape. Barangkali waktu latihan tarik suara atau menari waktu perpisahan SMA dulu ya.

Sekarang musiknya ya dari youtube. Disetel di televisi atau komputer dan laptop. Seringnya sih dari komputer. Sebab kalau menyetel musik dengan laptop bakal lebih banyak diinterupsi dan diacak anak-anak. Apalagi Zizi yang selalu antusias setiap kali saya membuka laptop.

Nah kalau menggunakan komputer lebih enak karena letaknya tinggi dan susah dijangkau anak-anak. Bagaimana dengan suara?

Kualitas suara bila mengandalkan speaker bawaan komputer memang tak terlalu bagus ya. Karena itu, untuk memperjelas suara saya menggunakan speaker. Dan sekarang lebih mudah lagi karena sudah ada speaker bluetooth, speaker nirkabel yang lebih praktis.

Saya ingat dulu zaman kuliah, biasa menggunakan speaker untuk menikmati musik. Tinggal sendiri di kamar kosan membuat speaker menjadi teman yang pas untuk menikmati musik. Mendengarkan musik menjadi lebih asyik. Apalagi kalau sedang santai di teras. Kebetulan kamar kos berada di lantai dua. Speaker membuat suara menjadi lebih jelas.

Untuk urusan mendengarkan musik memang juga ada pilihan lain. Ada headset. Namun, dari dulu saya lebih memilih menggunakan speaker ketimbang headset. Alasannya sederhana. Menggunakan speaker lebih praktis. Karena tak perlu digotong ke mana-mana.

Katanya juga sering menggunakan headset membuat kita antisocial. Itu artinya memilih menggunakan speaker membuat kita jauh dari ‘penyakit’ antisocial. Dan yang lebih penting menggunakan speaker juga lebih sehat untuk telinga.

 

Bikin Bermusik Makin Asyik

Nah temans, ngomongin soal speaker, sekarang ada lagi yang lebih seru. Seperti halnya inovasi pada produk lain, speaker pun juga ada inovasinya. Bila dulu untuk mengoperasikan speaker butuh colokan dan kabel penghubung dengan komputer atau laptop sekarang ada speaker yang lebih praktis.

Namanya speaker bluetooth. Anti ribet karena tak perlu lagi berurusan dengan kabel dan colokan. Untuk saya yang punya tiga krucils, speaker bluetooth jelas jauh lebih praktis. Juga aman karena tak ada cerita anak-anak tersandung dengan kabel ketika asyik berjoget.

Pengalaman bermusik juga menjadi lebih seru dengan beragam model speaker bluetooth yang kini beredar di pasar. Ada yang bulat, persegi, dengan berbagai ukuran. Warna-warna yang tersedia pun menggugah. Apalagi sekarang tak susah mencari speaker bluetooth murah.

Hal yang tak kalah penting, speaker bluetooh ini mudah dibawa ke mana-mana. Bisa untuk outdor maupun indoor. Jadi bila sedang ada acara di luar ruangan seperti camping atau piknik, speaker ini tetap bisa dibawa. Menjadi pelengkap yang membuat momen bermusik menjadi lebih asyik. Membuat Bintang makin asyik berjoget. 🙂