Surau yang Dirindukan
|Ini tahun kesekian saya menjalani Ramadan di rantau. Negeri berjarak ribuan kilometer dari tanah kelahiran, Ranah Minang.
***
Setiap tahun berganti, kerinduan akan suasana ramadan di kampung selalu memanggil. Mengingatkan untuk pulang.
Dulu, ketika masih remaja, selain ibadah rutin, kami para remaja masjid sibuk menyemarakkan ramadan. Bila malam, selepas tarawih lantunan ayat suci Al Quran sahut bersahut. Tabuhan rebana talu bertalu.
Memasuki pekan ketiga Ramadan, berbagai acara diadakan menyambut Nuzul Quran. Lalu para remaja Masjid saling bertandang dari surau ke surau menyemarakkan ramadan. Musabaqah Tilawatil Quran, Musabaqah Syahrir Quran, lomba azan, lomba dakwah dan cerdas cermat.
Bagi kami orang Minang, surau tak hanya sebagai tempat ibadah dan itikaf. Surau bukan sebatas masjid, langgar, atau mushalla. Lebih dari itu, surau merupakan tempat berinteraksi, bertukar pikir mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan penyebaran syiar.
“Surau adalah pusat kebudayaan”
Setelah sekian lama di rantau, saya rindu surau. Rindu pergi tadarus dan menyongsong Lailatur Qadar. Rindu terpaut, tertambat dan berkhidmat di dalamnya.
Dua hari lagi saya akan pulang. Mudik ke Ranah Minang. Semoga bisa bertemu dengan surau yang dulu. Surau yang ramai. Surau tempat mencari ilmu. Surau yang dirindukan.
***
(199 kata)
Kapan ya aku bisa berkunjung ke Ranah Minang? 🙁
Aku dulu kenalnya dari majalah Bobo saat kecil ada banyak tempat wisata di sana 😀
Btw gak mudik mbak Ira?
Akhirnya mudik mba..
iya di sumbar banyak objek wisata, bahkan saya aja belum mengunjungi semua… pengen bgt bisa touring mba..
Nanti kalau pulang kampung lagi saya ingin ke Surau tua Surau tua seperti ini. Arsitekturnya indah sekali. Mewakili banget dari filosofi hidup bersandi syarak, syarak bersandi kitabullah. Vertikal dan horizontal seimbang 🙂
Iya mba.. buat hunting foto banyak banget spot yg bisa diambil ya. Rasanya libur tiga hari di sumbar ga pernah cukup…
Saya sudah datang ke sini dan membaca tulisan ini
Terima kasih telah berkenan untuk ikut meramaikan Lomba Menulis : 1001 Kisah Masjid di blog saya
Semoga sukses.
Salam saya