Seni Memenangkan Lomba Blog dengan Storytelling

Menulis Storytelling

Hai temans apa kabarnya. Senang bisa menyapa lagi. Semoga temans senantiasa sehat dan tidak bosan ya mampir ke duniabiza.com.  🙂 

Kali ini saya ingin berbagi tentang storytelling. Kebetulan beberapa waktu lalu baru sharing di Facebook Group Komunitas Emak Blogger dengan topik “Seni Memenangkan Lomba Blog dengan Storytelling.” KEB merupakan salah satu komunitas blogger yang mengiringi perjalanan blogging dunia biza hingga kini.

Buat temans yang tergabung di KEB barangkali sudah membaca mengenai storytelling ini di timeline group. Tapi diulang lagi ga apa ya, siapa tahu ada yang terlewat. Dan buat temans yang belum punya akses ke postingan di grup, semoga postingan ini bisa memberi nilai tambah.

Oiya, sebelum sharing tentang storytelling, saya mau cerita dulu behind the scene di balik pemilihan tema sharing di #KEBBelajar. Jadi saat salah seorang makmin mengontak, saya diminta untuk sharing soal tips memenangkan lomba blog. Nah, saya kira untuk tema ini  sudah sering diulas. Apalagi, para Mak member yang akan jadi audiens adalah member yang kece dan keren. Sudah banyak yang langganan menang lomba juga.

Lalu saya menawarkan bagaimana kalau sharing soal tips memenangkan lomba blog dengan storytelling? Voila! Usul ini diterima. Yess saya senang dan bersemangat. Alasannya, inilah salah satu jurus yang sering saya pakai saat menulis untuk lomba. 

Temans yang sudah mampir dan sempat membaca artikel di DuniaBiza barangkali melihat rata-rata tulisan di DuniaBiza yang menang lomba blog untuk jenis tulisan storytelling ini. Alhamdulillah lewat tulisan storytelling berjudul “Tangan-Tangan Ibu di Pulau Seribu” pula saya bisa mendapat hadiah istimewa dari Anugerah Pewarta Astra.

 

diberi kesempatan dan kepercayaan untuk sharing

 

Buat saya, kekuatan konten menjadi modal besar saat memenangkan lomba blog. Hihi, bukan apa-apa sih. Ini karena saya memang alakadarnya untuk urusan desain dan ilustrasi. (Sstttt, tapi ini rahasia kita aja ya…:-) ) Jadi biasanya saya akan effort maksimal untuk jenis-jenis lomba yang mengandalkan konten.

Bila ikut lomba dengan jenis dan karakter yang mengandalkan desain, paling tidak kalau kita memaksimalkan konten bisa mencuri poin hingga 40 persen. Biasanya, dalam setiap lomba blog poin konten ini memiliki persentase 30%-70% tergantung jenis lomba dan selera juri. Untuk lomba seperti review aplikasi misalnya, dapat ditebak visualisasi punya persentase besar dalam penilaian.

Perihal konten, ada beberapa hal yang biasanya jadi penilaian seperti orisinalitas ide, gaya bahasa, dan penyajian/pengemasan. Orisinalitas ini berkaitan dengan sejauh mana kita bisa menggali topik unik, dan sudut pandang berbeda terhadap suatu tema. Semakin kita banyak melakukan riset terhadap lomba yang akan diikuti, semakin banyak pula pilihan ide yang bisa dikembangkan.

Hal lain yang tak kalah penting adalah gaya bahasa dan pengemasan. Kemasan cerita yang disampaikan dengan bertutur atau storytelling akan mengikat pembaca dan semoga juri untuk masuk dan menyelami tulisan yang kita buat. Lewat storytelling kita juga bisa menyajikan tema yang cukup serius dengan lebih ringan dan mengalir.

Mengapa Ikut Lomba Blog?

Sebagai blogger, saya percaya temans sudah sering ikut lomba blog. Seperti halnya saya, ada beberapa alasan bagi kita untuk ikut lomba blog. Ada yang karena memang bagian dari pekerjaan, untuk meningkatkan performa blog, mendapatkan backlink, update blog, menambahkan pengalaman, meramaikan event komunitas, dan tentu saja untuk mendapatkan hadiah.

Nah khusus untuk alasan terakhir -mendapatkan hadiah- biasanya, kita akan melakukan berbagai hal agar bisa menang. Mulai dari riset, persiapan bahan dan penulisan. Saya pernah menulis Tips mengenai Jurus Memenangkan Lomba Blog ala DuniaBiza, Maks bisa mampir dan baca-baca. Linknya ada di sini. https://duniabiza.com/…/tips-mengikuti-lomba-blog-ala…/

Kurang lebih ada 5 hal yang perlu dilakukan saat menyiapkan artikel lomba

  1. Kenali karakter lomba
  2. Pahami tema dan goals penyelenggara
  3. Cari tahu selera juri
  4. Persiapkan materi jauh hari, riset
  5. Teruslah menulis, dan biarkan tulisan menemukan takdirnya. 
101 alasan ikut lomba blog

Bagaimana cara mengetahui selera juri dan karakter lomba?

Bila kita sudah tahu siapa jurinya, kita bisa lihat kecenderungan mereka seperti apa. Ada juri yang suka human interest dan storytelling, ada yang suka main data, ada yang suka desain dan infografis. Bila tidak tahu jurinya bisa lihat penyelenggaranya. Bagaimana kecenderungan mereka menulis di website. Selain itu jenis produk dan materi yang dilombakan juga bisa jadi ancar-ancar..

Soal karakter lomba kita juga bisa melihat dari jenis lomba. Misalnya ada penyelenggara yang tidak terlalu fokus pada konten tetapi pada penyampaian pesan. Biasanya ini berlaku pada lomba review suatu aplikasi online atau website.

Nah, untuk lomba review ini biasanya yang diutamakan adalah bagaimana kita bisa menuliskan dengan rinci dan menarik mengenai fitur-fitur unggulan dari aplikasi mereka. Untuk menyampaikan keunggulan fitur ini tentu akan lebih menarik apabila dibuat melalui konten design, gambar, infografik dan video.

Pada beberapa lomba tertentu ada juga penyelenggara yang mengutamakan konten. Kekuatan kata dan pesan yang disampaikan dalam tulisan menjadi hal yang utama. Biasanya lomba jenis ini bertumpu pada kemampuan untuk mencari sudut pandang yang unik dan bagaimana kita bisa menyampaikan gagasan dengan narasi yang menarik pula. Lomba jenis ini biasanya diselenggarakan oleh lembaga seperti kementerian, lembaga swadaya dan institusi.

Untuk brand biasanya lebih mengutamakan tentang bagaimana kita bisa soft selling mengenai produk yang mereka pasarkan. Bahkan beberapa penyelenggara malah suka dengan artikel yang hard selling.

 

Menulis Storytelling untuk blog

Storytelling merupakan seni menulis dengan cair dan mengalir seolah penulis sedang bercerita pada pembaca. Dalam jurnalistik storytelling disebut dengan feature. Namun dalam penulisan blog tidak dikenal kaidah jurnalistik dan keharusan tunduk pada kode etik seperti halnya pada feature untuk awak media.

Penulisan storytelling pada website atau blog selain memudahkan pembaca untuk memahami tulisan juga untuk menjawab kebutuhan akan tulisan yang enak dibaca dan mengalir. Karena relatif panjang, tulisan storytelling ditulis dengan kreatif melalui penggunaan gaya bertutur, dan menghibur. Agar bisa menghibur, tulisan storytellingn perlu dikemas dengan bahasa yang ringan dan mudah dipahami.

Tulisan storytelling sebaiknya memenuhi unsur sebagai berikut

  1. Kreatif: Dikemas dengan bahasa tutur seolah penulis sedang berkisah dan berhadapan langsung dengan pembaca.
  2. Menghibur:penyajian ringan dan mengalir membuat tulisan bisa dibacaa kapan saja. Tulisan ini tidak terikat pada aktualitas.
  3. Informatif:Tulisan storytelling kaya akan detail dan informasi sehingga memberikan banyak pengetahuan pada pembaca.
  4. Human interest:menyentuh perasaan dan rasa kemanusiaan sehingga mampu menggugah emosi pembaca baik senang, sedih, bahagia, bersemangat, dan lainnya.
  5. Subjektif: melibatkan penilaian individual terhadap suatu objek atau masalah yang diceritakan

Lewat storytelling kita bisa menceritakan suatu hal atau peristiwa dengan cair dan mengalir. Saat menulis dengan storytelling, kita seolah-olah sedang bercerita atau bertutur kepada pembaca. Pembaca seolah-olah dilibatkan, dan dibuatkan dekat dengan hal yang diceritakan. Bahkan bukan tidak mungkin, kita bisa membangun interaksi dengan pembaca lewat storytelling.

Saat menulis storytelling kita membuat tulisan menjadi hidup. Pelibatan panca indera dalam tulisan akan membantu dalam membuat tulisan yang mengalir dan cair. Selain itu pemilihan kata juga akan membantu membuat tulisan mudah dicerna.

Ada yang bilang bahwa lewat storytelling kita sedang mencoba “membumikan’ tulisan ‘langitan’ agar mudah dipahami bahkan oleh pembaca awam sekalipun. Model tulisan storytelling tidak berbentuk cerita biasa yang to the point.

Ruh dari storytelling itu adalah bahasa tutur. Jadi memang saat menulis kita memposisikan diri sedang bercerita pada orang lain. Namun karena ini adalah tulisan tetap yang dipakai adalah bahasa tulis, bukan bahasa lisan. Penggunaan SPOKnya tepat, dan tulisannya mudah dipahami.

Pada tulisan jenis apa storytelling bisa digunakan?

Tulisan storytelling dapat diaplikasikan pada beragam jenis tulisan seperti parenting, kesehatan, traveling, kecantikan, home care, dan liputan lapangan. Agar lebih mudah larut dalam cerita yang kita tulis, penulis bisa membantu pembaca dengan mendeskripsikan berbagai peristiwa secara detail. Sederhananya, storytelling memberi ruang bagi penulis untuk berkisah.

Sebagai contoh, saat kita mengikuti suatu acara kita bisa menyajikan laporannya berupa storytelling. Pelibatan panca indera saat berada di lokasi acara, dan mengumpulkan banyak detail terkait acara akan membantu kita membuat sebuah tulisan storytelling.

Sebelum pandemi, ada banyak ya acara yang melibatkan blogger, dan semoga nanti setelah pandemi pergi berlanjut lagi ya. Bisa peluncuran produk, seminar, penandatangan perjanjian, atau festival. Nah, artikel reportase ini bisa banget dibuat dengan storytelling. Apalagi kalau dalam acara ada kemeriahaan atau kehebohan yang terjadi. Bisa jadi tulisan pandangan mata yang basah banget. Syaratnya, jangan lupa memperhatikan detail acara dengan seksama.

Misalnya saat meliput peluncuran kampanye Indonesia sehat. Peluncuran ditandai dengan pelepasan balon dan pemotongan pita oleh Menteri Kesehatan. Saat pelepasan balon, bersamaan saat tali digunting, ada tiga balon yang pecah sehingga suasana peluncuran menjadi lebih semarak.

Nah untuk ilustrasi ini ada baiknya kita mulai menggunakan indera dan juga memperhatikan detail. Misal, ada berapa balon yang dilepas. Jumlahnya bisa dikira saja. Apa warnanya, apakah satu warna dominan atau warna warni. Siapa saja yang mendampingi Menteri, apa kostum Menteri, dan detail lainnya yang dianggap perlu dan mendukung cerita. Termasuk juga suasana dan musik pengiring ketika peluncuran.

Ini adalah contoh pembuka tulisan waktu saya ikut peluncuran produk ASUS. Alhamdulillah tulisan ini berjodoh dengan hadiah laptopnya.

***

Grand Ballroom Hotel Pullman Central Park siang itu, Selasa, 17 Januari 2019 dipenuhi seribu lebih undangan. Mereka datang dari berbagai pelosok negeri. Ada pekerja media, blogger, distributor, penggemar setia produk ASUS yang datang dari berbagai kota.

Kerlap-kerlip cahaya diiringi dentum suara dari pengeras suara menaungi ruang berkapasitas 4.000 orang. Sungguh penuh dengan sukacita. Semuanya datang menjadi saksi lahirnya sejarah baru dunia laptop dan notebook tanah air.

Dari bangku di deretan belakang, saya diliputi rasa penasaran. Sehebat apakah Laptop ZenBook terbaru yang dikeluarkan ASUS kali ini?

 

Pantai Maumere

 

Contoh lain bisa dipraktekkan pada tulisan perjalanan. Bila temans ingin membuat artikel perjalanan dengan gaya feature, siapkan detil yang banyak untuk diceritakan. Misalnya, ketika berkunjung ke pantai, tak cukup hanya dengan kata indah. Temans perlu melengkapi dengan laporan pandangan mata terhadap pantai tersebut. Di sinilah pentingnya ketajaman indera.

Deskripsi mengenai keadaan di sekitar pantai ketika kita datang perlu disajikan dengan lebih detil.

Contoh

Pantai karang bolong Anyer indah banget. Apalagi saya sampai di sana sudah sore. Pas banget. Bisa main pasir sambil menunggu sunset. Benar-benar pengalaman yang tak terlupa. Saya jadi ketagihan pergi ke sana.

 

Artikel pada contoh 1 belum detail menggambarkan keindahan pantai karang bolong. Belum ada deskripsi pendukung sehingga pantai menjadi indah dan sangat berkesan. Penggalan ini akan berbeda bila diperkaya dengan pandangan mata dari penulis.

 

Matahari merambat turun ketika saya sampai di Pantai Karang Bolong Anyer hari itu. Gulungan ombak berpacu menyapa deretan karang yang menjorok ke laut. Di bagian pantai yang lebih landai, deburan ombak menjalar menutupi pasir putih. Dari kejauhan, burung camar terlihat berebutan mematuk ikan.

 Saya bermain pasir hingga lupa waktu. Tak terasa langit telah berubah warna. Rona jingga berpendar seiring menghilangnya mentari di langit barat. Sampai akhirnya saya memutuskan untuk pulang. Meninggalkan pantai karang bolong yang penuh kenangan.

 

Bagaimana temans, apakah terlihat bedanya? Inti dari sebuah artikel storytelling terletak pada kedalaman detail dan deskripsi. Penulis seolah sedang memberikan gambaran mengenai suatu lokasi. 

 

Teknik Copywriting

Bagaimana mengemas Storytelling untuk blog agar menarik?

Agar tulisan storytelling yang kita buat menarik minat pembaca dan mengalir, bisa perhatikan 5 hal berikut

  1. Pilihlah judul yang unik dan menarik. Judul yang unik dan menarik biasanya tidak terlalu panjang. Agar bisa mencuri perhatian bisa memainkan kata dan rima.
  2. Buat pembuka yang kuat agar pembaca tertambat hatinya dan penasaran untuk tahu lebih jauh ceritanya. Cara membuka ini ada banyak bisa dengan pertanyaan, dialog, kutipan, atau gambaran suatu peristiwa atau kejadian
  3. Sisipi dengan dialog, anekdot, humor, dan kutipan agar tulisan tidak monoton
  4. Gunakan kalimat efektif. Bagaimana mengemas kalimat efektif temans bisa baca di sini ya. https://duniabiza.com/…/08/12/yuk-membuat-kalimat-efektif/
  5. Kaya diksi. Banyak membaca akan membantu kita memperkaya diksi.

Trik menulis storytelling

Ada banyak cara bagi kita untuk menulis sebuah artikel dengan gaya storytelling. Pada intinya berceritalah. Buatlah seolah-olah kita sedang bercerita pada pembaca tentang suatu kisah atau hal. Sampaikan dengan ringan dan bahasa yang mudah dipahami pembaca.

Beberapa trik yang bisa dipakai misalnya dengan membangun enemy dan hero, bangun konflik, manfaatkan detail, sampaikan dengan bertutur seperti sedang berkisah, deskripsikan dan beri kejutan dalam tulisan melalui alur cerita yang tidak datar.

 

Bagaimana agar bisa fokus dan terhindar dari jebakan bertele-tele?

Menurut saya, kuncinya hanya satu. Setialah pada ide utama tulisan.

Memang, ketika menulis, ketika berada dalam satu peristiwa, atau ketika melakukan perjalanan, ada banyak hal di sekitar kita yang menarik untuk diceritakan ulang pada pembaca. Namun, tak semua detail itu berkaitan dengan cerita atau kisah yang sedang kita tulis.

Setia pada ide utama tulisan adalah jalan paling benar dalam mengawal tulisan agar tak melebar. Menulis storytelling sama dengan membidik gambar di tengah keramaian. Bayangkan saja, ada begitu banyak peristiwa yang terjadi dalam sekali waktu.

Ketika kita sudah putuskan mengambil gambar kupu-kupu sedang mengisap madu bunga, maka detail lain di sekitarnya menjadi tidak penting.

Detail yang dibutuhkan barangkali hanya seputar bunga, kelopak bunga, kupu-kupu, hembusan angin di sekitar bunga. Sedangkan kumbang yang juga mampir pada kuntum bunga di sebelahnya menjadi tidak relevan untuk diceritakan.

 

Bagaimana dengan gambaran berikut. Apa yang akan temans tulis ketika berada dalam situasi di foto berikut?

 

Perempuan tua dan babinya

Foto di atas merupakan salah satu contoh bagaimana kita menjaga untuk setia pada ide utama tulisan. Ketika memutuskan akan menulis cerita mengenai “Perempuan Tua dan Babinya”, maka beberapa detail yang dibutuhkan dari foto tersebut adalah:

  • Apa yang dibawa si nenek tua, berapa beratnya
  • Berapa lama ia sudah berjalan, ke mana tujuannya
  • Siapa nama babi itu. Sudah berapa lama ia bersama nenek tua itu
  • Kenapa mereka berjalan kaki
  • Apakah babi sedang mengandung? Berapa usia kandungannya.
  • Apa bahan tali yang dipakai untuk mengikat babi
  • Kenapa kaki babi juga diikat dengan kain biru, padahal sudah ada tali kekang.

Kurang lebih begitu ya. Tentu saja, segala detail yang sudah kita list tadi hanya pelengkap dari informasi utama yang ingin disampaikan. Dan informasi utama tentu saja diperoleh setelah kita berkorespondensi dengan si nenek tua.

Nah bagaimana temans. Semoga sudah ada gambaran sedikit ya mengenai penulisan storytelling ini. Semoga  membantu ya. 

Untuk penambahan dan pengayaan, temans bisa mampir ke link-link berikut ya.

Baca: Mengadopsi Gaya Penulisan Feature untuk Blog

 

Baca juga: Membuat Kalimat Efektif 

 

Semoga ke depan saya bisa rutin sharing minimal satu bulan sekali soal penulisan ini. Temans juga bisa cari artikel terkait penulisan di kategori writing ya. Kalau temans punya pertanyaan dan reques artikel yang ingin kita obrolin soal penulisan bisa sampaikan di kolom komen atau lewat DM medsos. 

Pada akhirnya, terus berlatihlah yang akan menempa kita. Dan saya percaya setiap tulisan punya takdirnya… 

Selama menulis. Keep writing, keep inspiring!

46 Comments

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *