Gejala Mengidap Neuropati
|
Neuropati merupakan salah satu penyakit yang diakibatkan oleh kerusakan saraf akibat berbagai kondisi seperti kemoterapi hingga diabetes. Apabila kerusakan yang terjadi hanya pada satu saraf saja maka disebut dengan mononeuropathy, dan bila terjadi pada beberapa saraf maka disebut sebagai polyneuropathy. Sebagian besar penderita neuropati mengalami polyneuropathy.
Gejala-gejala yang dirasakan bila menderita polyneuropathy tergantung dari jenis saraf yang rusak, apakah saraf otonom, saraf sensorik, saraf motorik atau kombinasi. Biasanya gejala yang paling sering muncul adalah mati rasa atau kebas pada salah satu bagian tubuh, misalnya saja tangan atau kaki.
Penyakit neuropati sendiri terbagi menjadi beberapa bagian, dan dalam artikel ini akan dibahas beberapa jenis penyakit neuropati seperti neuropati diabetik dan neuropati perifer. Yang pertama akan dibahas adalah neuropati diabetik, penyakit neuropati ini merupakan gangguan saraf yang terjadi karena diabetes.
Beberapa gejala yang paling sering dirasakan adalah nyeri, kesemutan dan juga mati rasa. Walaupun neuropati diabetes bisa terjadi di bagian saraf manapun yang ada di seluruh tubuh, namun biasanya gejala neuropati diabetes lebih sering terjadi pada saraf di kaki. Neuropati diabetes sendiri terjadi karena kadar gula dalam darah terlalu tinggi dalam jangka waktu yang cukup lama sehingga membuat saraf-saraf dalam tubuh mengalami kerusakan.
Gejala yang dirasakan oleh penderita neuropati diabetik cukup beragam, namun hal tersebut sebenarnya tergantung dari letak saraf bagian mana yang mengalami kerusakan. Sebagian kasus penyakit neuropati diabetik, gejalanya berkembang secara bertahap namun perlahan hingga akhirnya penderita baru sadar ketika kerusakan yang terjadi sudah cukup parah.
Awalnya, penderita pasti akan merasakan kram, kesemutan ataupun nyeri di bagian kaki maupun tungkai kaki. Lalu lama-kelamaan bagian yang tadi akan mati rasa terhadap rasa nyeri maupun suhu. Hal ini lah yang membuat penderita tidak sadar apabila terdapat luka di kakinya, hingga akhirnya luka tersebut semakin meluas dan menimbulkan infeksi. Selain mengalami gejala pada bagian kaki atau tungkai, penderita neuropati diabetik juga akan mengalami gejala-gejala seperti berikut ini:
- Kesulitan menelan
- Gangguan keseimbangan
- Impotensi
- Keringat berlebihan/berkurang
- Vagina terasa kering
- Sembelit/diare
- Penurunan libido
- Penglihatan ganda/buram
- Jantung berdebar
- Gangguan dalam berkemih
- Lumpuh di salah satu sisi wajah
Jenis neuropati yang kedua adalah neuropati perifer. Penyakit yang satu ini, sesuai namanya diakibatkan karena adanya kerusakan pada sistem saraf tepi atau sistem saraf perifer. Kerusakan pada saraf tersebut membuat pengiriman sinyal dari dan ke sistem saraf pusat serta sistem saraf tepi menjadi terganggu.
Neuropati perifer sendiri masih terbagi lagi menjadi beberapa jenis seperti yang sempat disinggung di atas, yaitu mononeuropati yang mana kerusakan saraf hanya terjadi pada salah satu saraf tepi, neuropati motorik terjadi akibat adanya gangguan pada saraf motorik (saraf yang bertanggung jawab pada gerakan tubuh), neuropati sensorik yang terjadi karena adanya gangguan pada saraf yang mengirimkan sinyal sensasi seperti suhu, nyeri ataupun sentuhan dan yang terakhir adalah neuropati otonomik yang merupakan penyakit yang terjadi akibat cedera pada saraf-saraf otonom, yaitu saraf yang mengontrol seluruh kerja tubuh secara otomatis seperti tekanan darah, saluran pencernaan dan juga kandung kemih.
Gejala yang terjadi bila terkena neuropati perifer bisa bermacam-macam tergantung dari saraf mana yang mengalami cedera. Berikut adalah gejala-gejalanya berdasarkan jenis neuropati perifer yang diderita:
- Mononeuropati
- Sulit fokus karena adanya penglihatan ganda
- Rasa sakit pada mata
- Salah satu sisi wajah lumpuh
- Nyeri pada tungkai
- Jari kesemutan atau terasa lemah
- Neuropati motorik
- Lemah otot atau kram
- Kelumpuhan pada salah satu atau beberapa otot
- Kaki tampak jatuh ketika berjalan
- Kedutan
- Massa otot mengalami penurunan
- Neuropati sensorik
- Adanya rasa nyeri seperti tertusuk ataupun rasa panas di bagian kaki
- Kesemutan
- Mudah merasakan sakit walaupun hanya disentuh
- Tidak bisa merasakan perubahan suhu, terutama pada bagian kaki
- Adanya gangguan koordinasi gerak tubuh atau gangguan keseimbangan
- Neuropati otonomik
- Detak jantung menjadi cepat
- Kesulitan menelan
- Perut menjadi kembung
- Sering sekali bersendawa
- Sembelit/diare di malam hari
- Mual
- Gangguan pada fungsi seksual
- Jarang berkeringat/terlalu banyak berkeringat