Pantai Karapyak Pangandaran, Pesona Laut Dua Warna

Laut Dua Warna di Pantai Karapyak Pangandaran, sumber foto: harapanrakyat.com

 

Kabupaten Pangandaran sudah lama dikenal karena garis pantainya yang cukup panjang. Beberapa pantai jadi favorit wisatawan. Salah satunya adalah Pantai Karapyak Pangandaran. Pesona alam yang memukau dilengkapi dengan fenomena unik di pantai ini menjadi daya tarik tersendiri.

Pantai ini ada di Desa Bagolo, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. Dari arah Kota Banjar jaraknya hanya sekitar 1,5 jam perjalanan. Sementara jika dari arah Pangandaran, waktu yang dibutuhkan hanya 10 menit saja dengan kendaraan.

Hal ini karena akses jalan menuju Pantai Karapyak sudah bagus. Berbeda dengan beberapa tahun yang lalu, dimana akses jalan rusak sepanjang 7 Kilometer.

Berikut keunikan Pantai Karapyak Pangandaran yang bisa diabadikan oleh wisatawan yang berkunjung:

Pantai Dua Warna

Sunset di Pantai Karapyak Pangandaran, sumber foto: harapanrakyat.com

Fenomena alam yang berbeda jadi pesona tersendiri di pantai ini. Fenomena tersebut terlihat dari warna air laut yang berbeda. Hal tersebut terjadi saat debit air Sungai Citanduy meningkat dan bermuara ke laut, maka akan tampak warna air laut yang sangat kontras.

Air sungai Citanduy yang notabene air tawar berwarna coklat tersebut akan bercampur dengan air laut, sehingga terlihat jelas perbedaan warnanya. Bahkan, alih-alih berwarna biru, air laut di pesisir Pantai Karapyak justru jadi terlihat lebih berwarna merah.

Fenomena ini sudah banyak terjadi di beberapa pantai di Eropa. Karena itu tak perlu jauh-jauh untuk menikmati keindahan pantai dengan dua warna ini, cukup di Pantai Karapyak Pangandaran. Sejumlah wisatawan mengatakan pertemuan air tawar dengan air laut yang membuat Pantai Karapyak seolah memiliki dua warna kontras diakui mereka sangat memukau.

Keindahan Pantai Karapyak dari Atas, sumber foto: situstravelmurah.com

Pulau Nusakambangan Terlihat dari Pantai Karapyak

Selain pemandangan pantai dua warna tersebut, dari Pantai Karapyak, wisatawan juga bisa menyaksikan Pulau Nusakambangan yang terletak di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Pulau Nusakambangan ini terkenal sebagai pulau tempat narapidana dihukum.

Selain itu, bagi yang suka memancing, Pantai Karapyak juga sangan cocok untuk memancing di atas perahu di tengah-tengah pantainya.

BACA JUGA : Liburan Keluarga ke Ah Poong Sentul

Pasir Putih Sepanjang 5 Kilometer

Hamparan pantai yang penuh batu karang di Pantai Karapyak, sumber foto: situstravelmurah.com

Keindahan Pantai Karapyak makin sempurna dengan keberadaan Pasir Putih sepanjang 5 kilometer. Di sini jika air laut sedang surut, pengunjung akan disuguhi pemandangan biota laut yang muncul ke permukaan dari balik karang-karang yang ada di sekitar pantai.

Namun, jangan coba-coba menganggu apalagi merusak biota laut tersebut, karena berbagai biota laut tersebut dilindungi. Tetap jaga alam dan lingkungan seputar Pantai Karapyak ini ya.

Terdapat Batu Kasur yang Bersejarah

Batu Kasur di Pantai Karapyak Pangandaran, sumber foto: harapanrakyat.com

Selain menikmati keindahan alam Pantai Karapyak, wisatawan juga bisa menyaksikan Batu Kasur yang eksotis dan mempunyai daya tarik tersendiri. Batu unik ini belum dikenal oleh para pengunjung. Namun, seperti dikutip dari harapanrakyat.com, budayawan serta sejarawan Kabupaten Pangandaran, Erik Krisnayudha, mengatakan, Batu Kasur di Pantai Karapyak memiliki sejarah yang cukup panjang.

Menurutnya, Batu Kasur yang berwarna keputih-putihan dengan panjang 2 meter dan lebar sekitar 1 meter tersebut sempat dikeramatkan oleh masyarakat zaman dahulu. Beberapa sesepuh Desa Bagolo bahkan percaya kalau Batu Kasur selain memiliki sejarah sendiri juga memiliki kekuatan magis.

Asal usul nama Batu Kasur sendiri, menurut Juru Pelihara Batu Kasur, Doyo (66) karena bentuknya yang mirip kasur yang terapung di tepi pantai. Walaupun air laut surut, batu Kasur tetap terlihat mengapung. Menurutnya, banyak pengunjung yang datang untuk berziarah atau hanya sekedar foto-foto di area sekitar Batu Kasur ini.

Berdasarkan keterangan Doyo, menurut cerita yang ia dapatkan secara turun-menurun, Batu Kasur merupakan tempat  peristirahatan seorang Kyai penyebar agama Islam dari Kerajaan Mataram bernama Mbah Panjing Bener. Makam Kyai Panjing sendiri lokasinya ada di atas bukit dekat dengan Batu Kasur.

Doyo juga mengatakan banyak yang datang untuk berziarah mengharap berkah dari Batu Kasur. Bahkan para pemancing juga ada yang terlebih dahulu berziarah ke lokasi batu tersebut dengan tujuan agar hasil mancingnya bisa berlipat ganda.

Pantai Karapyak akan Ditata

Daya tarik Pantai Karapyak membuat Pemerintah Kabupaten Pangandaran berencana menata kembali kawasan ini mulai tahun 2019. Penataan Pantai Karapyak ini merupakan upaya agar wisatawan lebih betah dan menikmati saat berwisata ke Pangandaran.

Tak tanggung-tanggung, Pemerintah Kabupaten Pangandaran menggelontorkan dana sekitar Rp 15 miliar yang berasal dari APBD Kabupaten Pangandaran. Rencananya, penataan di Pantai Karapyak ini meliputi kawasan sekitar 6 hektar dengan panjang sekitar 1,5 kilometer.

Bahkan, sudah ada grand desain yang salah satunya memasukkan tempat khusus untuk para pedagang. Harapannya, warga sekitar Pantai Karapyak Pangandaran atau warga Desa Bagolo bisa berdagang di tempat tersebut, atau pun dilibatkan untuk menjaga lahan parkir.

Bahkan lahan milik desa sekitar 19 hektar sudah disiapkan untuk tempat khusus para pedagang. Nantinya, warga Desa Bagolo diharapkan juga turut memberi sumbangsih meramaikan Pantai Karapyak.

Hal ini tentu akan menambah pemasukan ekonomi bagi warga setempat. Kedepannya penataan kembali Pantai Karapyak ini bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sana.

Wah, tidak sabar bagaimana jadinya Pantai Karapyak jika sudah ditata? Pasti lebih cantik lagi. Namun buat yang ingin berkunjung ke pantai ini, tak perlu menunggu ditata terlebih dahulu, karena pada dasarnya Pantai Karapyak Pangandaran ini sudah mempesona. Selamat berlibur.

One Comment

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *