Pertimbangkan 6 Hal Ini Sebelum Memilih Asuransi
|Sudah hampir dua bulan saya dan suami berselancar di internet memahami cara kerja asuransi jiwa. Penyebabnya, kantor suami memutuskan hanya menggunakan asuransi wajib, BPJS Kesehatan.
Padahal di kantor saya dulu menggunakan skema asuransi ganda; BPJS Kesehatan dan asuransi swasta.
Ada yang senasib ga?
Sebenarnya tidak ada masalah sih dengan pertanggungan yang diberikan oleh asuransi pemerintah ini. Cakupan klaim asuransi BPJS juga lumayan. Saya hanya mempertimbangkan kepraktisan. Dengan BPJS Kesehatan ada skema rawatan berjenjang.
Walau begitu, sampai sekarang belum juga diputuskan juga asuransi swasta mana yang akan dipilih 😀 Pasalnya, tawaran yang diberikan oleh agen sangat beragam.
Mereka juga sangat baik. Mulai dari didatangi ke rumah, sms, email, telepon, ngobrol waktu lagi bikin rekening di bank. Agen asuransi dengan gigih datang menawarkan produknya. Tawarannya pun memberi kesan menguntungkan. Bikin makin bingung deh.. 😀
Dengan banyaknya informasi yang saya terima maka dari pada lupa lebih baik dirangkum jadi satu.Hayo ngacung siapa yang juga sering ditemui atau ditelepon sama agen asuransi?
Garis besarnya terdapat enam produk dasar asuransi jiwa (yang sebagian juga dijual oleh perusahaan asuransi umum). Kombinasi dari enam produk dasar ini yang dijual ke kita. Tentu dengan beragam merk dagang, tapi sebenarnya tidak lebih dari uraian di bawah. Sedangkan manfaatnya terbagi untuk perlindungan jiwa (klaim dibayar hanya meninggal atau mengalami cacat tetap), manfaat kesehatan, serta perpaduan kedua jenis manfaat dengan investasi.
Yuk kita lihat enam jenis produk dasar asuransi jiwa:
1. Term Life Insurance (Asuransi Jiwa Berjangka)
Seperti namanya produk ini menawarkan perlindungan jiwa dalam jangka waktu tertentu. Tujuan utama memiliki asuransi jiwa jenis ini agar ahli waris atau keluarga yang ditinggal memiliki tingkat kehidupan yang sama dengan ketika anggota keluarganya masih lengkap. (Mudah-mudahan tidak pernah terpakai)
Jadi ketika ditawari agen besaran premi yang akan dibayar, jangan buru-buru diputuskan. Yang pertama harus diputuskan adalah besaran santunan yang dibutuhkan agar keluarga yang menerima tetap dapat melanjutkan kehidupan dengan standar yang sama seperti kita masih ada.
Nah, dari santunan ini baru kemudian dihitung besaran premi yang seharusnya kita bayar. Bisa sekaligus, bisa tiga bulanan juga bisa rutin bulanan. Pola pembayaran ini dapat berbeda untuk tiap-tiap perusahaan asuransi.
Karena memiliki jangka waktu dalam menjamin kita, premi yang harus dibayar jenis ini relatif lebih murah dengan jenis asuransi jiwa lainnya. Asuransi ini disebut juga produk tradisional karena sifatnya tidak ada pengembalian ke kita jika tidak ada klaim.
Namun terdapat sebuah pertanyaan klasik untuk asuransi jiwa berjangka terkait preminya
Lebih baik beli satu kali untuk periode perlindungan 20 tahun atau beli 1 tahun dan diperpanjang terus hingga 20 kali?
Pertanyaan ini terkait efektivitas. Kalau dijumlahkan tentu lebih murah membeli langsung untuk 20 tahun dibanding setiap tahun beli premi hingga 20 tahun ke depan (penentuan premi ada rumusnya yang salah satu dasarnya adalah umur)… namun apakah usia kita akan sampai 20 tahun kedepan? Sehingga sisa tenor jadi mubazir karena telah dibooking lebih dahulu :D.
2. Whole Life (Perlindungan Asuransi Jiwa Seumur Hidup)
Manfaat asuransi jenis Whole Life serupa dengan term life. Klaim hanya dibayar jika pemegang polis meninggal atau mengalami cacat tetap.
Namun jenis ini pasti lebih mahal dari term life. Perusahaan asuransi pasti harus membayar klaim yang timbul karena kita dilindungi sepanjang hidup.
3. Endowment (dwi guna)
Produk asuransi jenis endowment merupakan pengembangan dua produk tradisional di atas. Menyasar masyarakat yang tidak suka kehilangan uang preminya. Kalau jadi ikut asuransi tentu saya juga merasa sayang harus kehilangan premi yang dibayar rutin itu. Bila begitu maka produk ini kayaknya menarik.
Kelebihan produk endowment adalah kita akan mendapatkan kembali uang premi yang kita bayarkan berikut pengembangannya. Apapun yang terjadi di akhir periode tertentu atau ketika kita si pemegang polis meninggal maka perusahaan asuransi wajib membayar klaim kita.
Contoh produk jenis ini yang dijual oleh perusahaan asuransi adalah Asuransi Pendidikan untuk Anak, Asuransi Haji atau Umroh atau Wisata religi lainnya. Terdapat juga pengembangan penggunaan lainnya.
Saya kira itu hanya penyebutan saja bagi masing-masing perusahaan. Intinya kalau pemegang polis meninggal klaim dibayarkan. Kalau periode kontrak selesai premi berikut sedikit pengembangannya juga dikembalikan ke kita.
Saya melihat tidak banyak tawaran jenis ini dari agen. Denger-denger sih karena perusahaan asuransi tidak terlalu suka menanggung risiko. Kalau jenis ini mereka kan wajib mengembalikan minimal sejumlah premi berikut pengembangannya. Sekarang yang banyak ditawarkan jenis unit-linked (sabar ya nanti dijelaskan :-)).
Patut diperhatikan kadang perbandingan harga premi antara term life, whole life, dengan endowment bisa berbeda hingga 5 kali lipat. Jadi kalau bisa disiplin tidak ada salahnya beli 1 yang term/whole life lalu 4 bagian lainnya dikelola sendiri dalam investasi yang dipahami. Tapi membeli endowment juga tidak ada salahnya. Karena menabung membutuhkan kedisiplinan, dengan endowment bakal sering ditagih oleh perusahaan asuransi.
Ada banyak pilihan investasi mandiri, mulai dari tabungan berjangka (tabungan setara deposito) hingga instrumen lainnya seperti peternakan kecil-kecilan (ini hanya contoh, keputusan investasi baru dilakukan setelah kita memperoleh informasi yang cukup dan memahami risiko yang terkandung).
4. Accidental Death (Asuransi Kecelakaan)
Jenis produk asuransi ini memberikan perlindungan jika terjadi musibah seperti kecelakaan atau musibah lainnya. Jenis produk ini ditawarkan oleh semua jenis perusahaan asuransi. Baik umum maupun jiwa.
5. Hospital /Medical Insurance
Ini merupakan penyebab saya berusaha memahami asuransi. Seperti tadi saya jelaska, kantor tempat suami bekerja memutuskan mengalihkan seluruh jaminan asuransi ke produk BPJS. Jadi saat ini kami sedang membandingkan manfaat asuransi pakai BPJS atau mandiri.
6. Unitlinked
Ini merupakan produk asuransi yang paling banyak ditawarkan ke kami. Istilahnya asuransi sambil berinvestasi. Sebenarnya jika disiplin, pertanggungan unit linked berbanding term life/whole life sangat jauh perbedaannya. Sederhananya Asuransi jiwa dan kesehatan tersendiri lalu investasi tersendiri.
Unit linked merupakan modifikasi dari endowment. Jika di endowment uang premi dan pengembangannya dipastikan seperti tabungan. Produk unitlinked menyerahkan pada mekanisme pasar modal. Bisa saja ketika bursa anjlok maka bukan pengembalian yang diterima namun premi juga harus dinaikan karena nilai penyertaan minus.
Nasabah asuransi unitlinked biasanya diminta memilih antara penempatan di pasar modal, pasar uang atau campuran. Jadi akhirnya apa yang kami pilih? Masih bingung euy… barangkali kawans semua mau memberi saran dengan komen di bawah ini.
Ini nih makasih infonya, saya juga lagi bingung cari asuransi khusunya jiwa untuk suami,, soalnya mau ada peralihan ke bpjs kes juga
nah iya mba,,, aturan peralihan ini benar-benar bikin kita mikir.. soalnya mengandalkan bpjs saja kayaknya agak syok juga…
aku belum ikut apa apa selain bpjs nih
kalau masih single kayakanya BPJS aja cukup. yang agak perlu itu buat anak2 soalnya suka kasian kalau mereka harus ikut prosedur yang panjang dan potensi antri… pernah bawa zizi ke RS dari pagi harus rujukan ke puskesmas dulu akhirnya baru pulang dari RS malam banget..
suamiku malah melarang ikut asuransi swasta, adanya cuma askes itupun karena memang harus sebab beliau PNS. pernah merengek minta ikut asuransi jiwasraya soalnya abang iparku keuangannya kece banget.
Last, beliau bilang, abang memang ngga ngerti kali soal agama tapi menurut abang ada sesuatu yang ngga beres di asuransi apapun itu dan itu berkaitan dengan akidah. aku langsung mingkem. hehheheh
nah kalau itu lain lagi ya mba pasalnya… 🙂
aku baru punya bpjs, rencana nya memang mau buat asuransi tambahan juga sih
nah semoga berguna ya infonya…
aku selama ini cuma ikut BPJS tapi kurang puas sih sama pelayananya. Pengen ikt asuransi kesehatan swasta, bingung juga milihnya 😀