Tentang Joger, Blogger dan Kekuatan Kata
|Merangkak Sejak 1981. Begitu pengakuan sebuah Pabrik Kata-Kata Ketiga di dunia. Berada di Denpasar, Bali, pabrik ini dikenal sebagai pusat tolah toleh, oleh-oleh orisinal khas Bali, Joger.
“Lihat-lihat, pegang-pegang gratis, noleh tak noleh tetap Thank You,” tulis papan penyambutan ketika memasuki halaman parkir Joger di sekitaran Kuta, Bali, akhir November lalu.
Dalam salah satu kliping di dinding toko sang pemilik bercerita, hingga 2011 telah memiliki 3.000 pegawai dan lebih dari 6.000 kombinasi kata yang memiliki makna. Kombinasi ini kemudian ditumpahkan ke design kaos atau aksesoris. Juga sederet capaian lainnya.
Sayangnya hari itu saya tak bertemu langsung dengan pemiliknya. Walau begitu, saya cukup mendapat informasi tentang dia. Melalui sejumlah kliping media yang dipajang sepanjang toko.
Bagi saya sempat mampir ke pabrik itu memberi pelajaran berarti. Sama halnya pabrik jogger, blogger seperti saya juga mengandalkan kekuatan kata. Joger mengingatkan saya akan beberapa hal,
1. Kekuatan kata tanpa batas
Berdiri semenjak 1981, kaus joger dan aksesorisnya mengklaim dirinya produk jelek. Joger tak jumawa. Tapi semua tahu, perusahaan itu telah bertahan dan menjadi salah satu ikon oleh-oleh jika berkunjung ke Bali.
“Kekuatan Kata untuk Menginspirasi Tanpa Batas,”
2. Beraktivitaslah untuk Bahagia.
Entah itu menulis atau bekerja, semuanya harus dilakukan dengan tujuan membahagian diri. Joger mengatakan tentu untuk di dunia perlu materi. Perlu mencari laba. Akan tetapi bukan itu yang utama. Orientasi hidup dan menulis untuk memberi manfaat.
“Bersyukur atas 3 piring yang didapat setiap hari. Itu tanda Anda salah satu orang terkaya di dunia.”
Joger menyatakan banyak tawaran kerjasama kaos Joger dijual di luar Bali. Semua tawaran itu dia tolak. Bahkan beberapa toko yang menguntungkan dan dia miliki juga ditutup. Pasalnya dia ingin bersyukur atas hasil yang diberikan Yang Maha Kuasa kepada dirinya.
3. Ide bisa datang dari mana saja
Joger dalam salah satu wawancara menyebut dirinya mendapatkan ide kata-kata yang dapat menggerakan dari keadaan sekitar. Setiap peristiwa dapat diberi makna jika dilihat dari sudut positif.
Sedangkan dalam menjalankan tokonya, ia meminta keluarga besar Joger memegang prinsip baik, jujur, ramah, rajin, bertanggung jawab, berimajinasi, berinisiatif, berani, dan bersyukur.
Berikut kliping pengakuan Mr. Joger :
Dulu, ketika saya (Mr. Joger) masih secara setengah sadar menganut konsep “Profit Oriented” dan belum meyakini dan mengamalkan “HAPPINESS ORIENTED”. (Dulu) saya memang masih sering terjebak dalam rasa kagum yang cenderung negatif alias merasa iri melihat orang-orang sukses dan/atau hidup bahagia.
Tapi belakangan ini, terutama setelah sadar bahwa siapapun (terutama diri saya sendiri) kalau memang benar-benar (tidak hanya seolah-olah saja atau hanya sekadar berpura-pura saja) mau, mampu, konsisten, ikhlas dan mantap menyikapi atau mengelola hidupnya yang lengkap dengan segala KENYATAANNYA dengan sikap hidup yang benar benar “Baju2Ra6Ber” alias benar-benar baik, jujur, ramah, rajin, bertanggung jawab, berimanijasi, berinisiatif, berani bersyukur dan bermanfaat.
Bukan hanya bagi dirinya sendiri saja tapi juga benar-benar bermanfaat bagi banyak sesama manusia, kemanusian, maupun bagi kebersihan dan kelestarian lingkungan hidup kita bersama.
Maka orang itupun niscaya akan bisa dan boleh, benar-benar menikmati kesuksesan dan kebahagian hidup di dunia yang fana dan penuh misteri ini. Maupun di akhirat yang kekal kelak.
Maka beranilah saya (Mr Joger) membuat rumus yang antara lain berbunyi “Itikad-amal-iman-aman-amin”, justru karena sudah sangat yakin bahwa itikad atau niat atau keyakinan atau hasrat atau maksud atau tujuan atau rencana atau komitmen pribadi yang benar-benar baik adalah merupakan segumpal sikap hidup yang senantiasa harus kita benar-benar miliki untuk benar-benar kita amalkan dalam rangka mewujudkan iman kita kepada Tuhan Yang Maha Esa justru agar hidup kita bisa dan boleh benar-benar aman alias sehat secara kejiwaan, raga , perkataan, perbuatan, pergaulan, maupun secara “Kantong”.
Dan selain itu, barulah ramai-ramai kita amini atau mohon izin agar bisa dan boleh benar-benar terwujud dan termat sesuai dengan kehendak Tuhan Yang Maha Baik… dst.
Baca juga:
7 Ciri Artikel Blog yang Disukai Advertiser
10 Kiat Agar terus Menulis dan Berkarya
Hemmmm jadi tahu
hmmm inspiratif 🙂
waah inspiratif banget yah Mr Joger ini, dari rumusan-rumusan kata-katanya semacam petuah gitu ..
Iya mba. maknanya dalem..
Trik Marketing Joger menurut saya keren, Mbak. Disaat yang lain membangun branding dengan menyebut produk mereka bagus, justru Joger malah membranding image jelek. Itulah yang membuat Joger malah laku.. 🙂
Iya. padahal itu kan branding juga yak. semacam branding antitesa… 🙂
Berarti blogger pun bisa menjual kata-kata, ya? Eh? Salam santun dari Yogyakarta
Kalau dari desig-design kata yang dibuat memang inspiring banget mbak…
Rangkaian kata ditulis tanpa suara… tapi maknanya jleb banget.
Banyak merenung dan bersyukur orangnya sepertinya mbak…
Merasa jleb dengan dalam mendapatkan ide “setiap peristiwa dapat diberi makna jika dilihat dari sudut positif.” (y)
😀 mungkin karena dukungan suasana dalam keluarga mbak… dari klipingan di dinding toko, Mr Joger ini adiknya Jaya Suprana pencetus Museum Rekor Indonesia…
Outstanding post but I was wondering if you could write a
litte more on this topic? I’d be very grateful if you could elaborate a
little bit further. Many thanks!
Aku blogger, dan aku bangga 😀
Kalo ke bali gak beli oleh-oleh joger kayak ada yang kurang hehehe. Pasti selalu mampir kesini 🙂
Cheers,
Dee – heydeerahma.com