Agar Artikel Traveling Terindeks Mesin Pencari

 

Menulis artikel traveling itu susah-susah gampang. Apalagi bila ingin segera terindeks mesin pencari. 

***

 

Temans, siapa nih yang suka jalan-jalan. Hmmm, kalau dipikir hampir semua blogger suka jalan-jalan ya. Ada yang jalan-jalan untuk dinikmati sendiri ada pula yang memang untuk dibagi-bagi ceritanya seperti yang dilakukan travel blogger.

Untuk mereka yang memang sudah terbiasa menulis liputan jalan-jalan biasanya menulis pengalaman traveling ke suatu destinasi komplit dari A sampai Z pastilah tak sulit. Bahkan tulisan mereka sering menjadi rujukan di mesin pencari bila seseorang mencari referensi mengenai destinasi yang ditulis.

Bagaimana dengan artikel jalan-jalan yang temans tulis, atau artikel lain yang dibuat seorang moms blogger atau lifestyle blogger. Seharusnya, peluang tulisan muncul di mesin pencari tetap ada. Apalagi bila bahan yang disajikan memiliki nilai informasi pula. Faktanya banyaknya tulisan bertema traveling yang sudah dibuat tak terindeks mesin pencari.

 

“Sebenarnya apa sih pentingnya tulisan kita terindeks mesin pencari?”

 

Jawabannya penting ga penting sih. Tergantung orientasi temans saat menulis dan membagi ceritanya melalui blog. Bila tulisan tersebut dimaksudnya untuk dokumentasi, lifejournal, maka tak perlu repot dengan urusan satu ini. Biarlah ia menjadi wilayah si Mbah, sedang tugas kita hanyalah mengabadikan kenangan.

Namun, bila mau sekali merangkuh dayung, sekalian dokumentasi, sekalian update blog dan biar menebar manfaat, tentu saja kita ingin tulisan yang sudah ditulis juga berguna untuk banyak orang. Salah satu cara menebar manfaat itu adalah melalui tulisan dan berbagi info seputar destinasi wisata tertentu yang ditemukan melalui mesin pencari.

 

 

 

“Kenapa tulisan traveling saya sulit terindeks google?”

 

Biasanya ada beberapa hal yang membuat tulisan berisi pengalaman jalan-jalan yang sudah dibuat tak terindeks di mesin pencari.

  1. Terlalu terbawa perasaan

Seringkali saat menuliskan tentang pengalaman jalan-jalan, seseorang terlalu terbuai suasana dan lebih banyak menuliskan tentang perasaan selama berada di destinasi. Ujung-ujungnya tulisan yang dibuat hanya berisi curhat.

 

  1. Lupa menuliskan detil

Saking semangat mengingat pengalaman perjalanan sampai lupa menuliskan informasi umum yang dibutuhkan pembaca. Misalnya tentang bagaimana cara mencapai lokasi wisata dari pusat kota. Bagaimana rute perjalanan ke sana. Berapa biaya tiket dan parkir yang diperlukan. Fasilitas umum apa saja yang ada di sana.

Bila memungkinkan, taka da salahnya bila tulisan traveling dilengkapi dengan keterangan mengenai transportasi yang bisa dipakai untuk mencapai lokasi. Syukur-syukur bisa memberi info transportasi yang murah seperti cari tiket kereta api promo.

 

  1. Lupa memberi gambaran objek wisata secara keseluruhan

Biasanya saat mencari informasi mengenai objek wisata di mesin pencari orang juga ingin mengetahui tentang aktivitas apa saja yang bisa mereka lakukan di lokasi. Apakah tersedia wahana-wahana tertentu untuk dinikmati. Atau adakah spot-spot khusus yang bisa jadi referensi.

Bila punya informasi lebih temans juga bisa menyajikan info mengenai aktivitas atau antraksi yang biasanya digelar di lokasi. Misalnya menikmati objek wisata Setu Babakan di Jakarta Selatan akan lebih seru di akhir pekan karena ada pertunjukan seni.

Objek wisata Borobudur misalnya juga punya hari khusus yang akan lebih menarik bila dikunjungi saat itu. Misalnya ketika festival Borobudur. Saat festival biasanya akan ada beberapa pertunjukan termasuk juga konser musik. Info sekecil apapun yang temans ketahui di lokasi akan sangat membantu. Seperti info beli tiket konser bisa di sini.

 

So, agar artikel mengenai traveling yang sudah ditulis panjang kali lebar bisa lebih bermanfaat taka ada salahnya mulai menyisipkan beberapa informasi penting. Tapi jangan terpaku untuk menyertakan seluruh detail ya temans.

Sebagai gambaran, ini beberapa artikel jalan-jalan DuniaBiza yang bisa temans temukan di halaman pertama mesin pencari bila mengetik nama destinasi wisata di Google. Coba saja ketik Studio Alam TVRI Depok, atau Air Terjun Libuak Tampuruang.

 

Baca : Air Terjun Lubuak Tampuruang, Wisata Alam Seru di Kota Padang

Baca juga : Berwisata Keluarga di Studio Alam TVRI Depok

 

Bagaimana pun artikel yang diunggah di blog berbeda dengan artikel pada website atau situs resmi. Namanya blog pastilah kental dengan cerita personalnya. Justru biasanya orang akan banyak mendapat insight dari cerita personal yang dibagi dalam artikel blog mengenai objek wisata.

Paling tidak artikel blog harus mengandung informasi umum seperti

  • Bagaimana cara menuju lokasi
  • Ada fasilitas apa saja di lokasi
  • Apa saja yang bisa dilakukan di lokasi

Setelah semua ramuan terbungkus manis, langkah terakhir namun tak boleh ketinggalan adalah optimasi artikel dengan SEO sederhana.

SEO Sederhana misalnya dengan memasukkan kata kunci, tag dan labeling, serta pemilihan judul dan permalink. Upayakan juga membuat sub judul di setiap artikel.

Lebih lengkap mengenai SEO sederhana ini tunggu artikelnya ya.

Selamat menulis temans.

Keep Writing

Keep Inspiring

 

33 Comments

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *