Milestone Perkembangan Bayi (Arsyad) 6-8 bulan, Saat si Kecil Mulai Bebas Bergerak

 

“Si kecil sudah bisa apa?” Hmm, kalau ada yang bertanya begini musti jawab apa ya. Bilang sudah Bebas Bergerak aja ah.. 🙂

 

***

 

Salah satu kebahagian menjadi orang tua adalah bisa mengikuti tumbuh kembang si kecil day by day. Apalagi bila melihat si kecil bertumbuh makin pintar dan menggemaskan. Tak heran bila sedang berada jauh dari si kecil, tingkah polah mereka menjadi hal yang dirindukan.

Dan ya… Time flies so fast. Baby Arsyad yang rasanya baru kemarin mengoek-ngoek keluar dari Rahim kini sudah berusia 8 bulan saja. Itu artinya sudah dua bulan pula mengecap aneka rasa. Sejak usia 6 bulan, saya sudah mulai memperkernalkannya dengan aneka rasa.

Mulanya hanya makanan satu rasa. Ubi rebus, kentang rebus, apel kukus, pisang, brokoli rebus. Sebulan full dengan makanan satu rasa, waktu usia 7 bulan, Arsyad kecil mulai diperkenalkan dengan makanan saring 4 bintang. Misalnya ayam + bayam + wortel + nasi. Atau tempe + brokoli + ikan + nasi.

Pada bulan pertama memperkenalkan Arsyad dengan nasi saring, semua berjalan lancer. Si kecil terlihat bersemangat setiap kali waktu makan. Bahkan, di antara Bintang, Zizi dan Arsyad, si bontot termasuk yang paling lahap makannya. Pada tahap ini, untuk urusan makan dan asupan si kecil saya cukup senang dan bersemangat.

Hal lain yang menjadi perhatian saya terhadap tumbuh kembang si kecil adalah perkembangan motorik halus dan kasar. Dari berbagai referensi dan pengalaman membesarkan Bintang dan Zizi, masa setelah 6 bulan merupakan masa penting dalam tumbuh kembang si kecil. Pada usia 6-8 bulan ini si kecil mulai beriteraksi dengan lingkungan.

 

Saat Si Kecil Mulai Bebas Bergerak

Yang paling menonjol saat si kecil memasuki usia 6 bulan adalah kemampuannya untuk mulai mandiri. Ketika usia 6 bulan, Baby Arsyad mulai belajar duduk sendiri tanpa ditopang. Hihi, kalau dipikir-pikir lucu juga melihat ia belajar.

Bukan tanpa gagal. Beberapa kali ia terjatuh ke belakang, samping atau depan. Untungnya ia selalu didudukkan di tempat yang lembut untuk menahan benturan.

Berdasarkan beberapa referensi dan juga situs IDAI, berikut beberapa hal yang dialami bayi saat usia 6-8 bulan.

Belajar Merangkak

Memasuki usia 7 bulan, bayi Arsyad sudah bisa duduk sendiri tanpa penopang. Meski begitu saya tetap menyediakan senderan atau bantal untuk berjaga-jaga agar ia tak kesakitan bila terjatuh. Saat ini, ketika umurnya sudah 8 bulan, Arsyad sedang belajar merangkak. Ia mulai menggoyang-goyangnkan pantatnya untuk mengambil start merangkak.

Hmmm, bila dibanding anak-anak lain bisa jadi kemampuan merangkak Arsyad lebih lambat, sebab menurut panduan IDAI anak biasanya sudah mulai merangkak sejak usia 7 bulan. Tapi mengingat badan Arsyad yang cukup bongsor saya memahami kalau ia butuh waktu untuk bisa merangkak. 

Aktif bermain

Setelah usia 6 bulan, ketertarikan si kecil akan benda-benda di sekitar dan mainan semakin besar. Ia mulai aktif menjangkau-jangkau mainan yang ada di sekitarnya. Bila tak bisa diambil ia akan mencoba mencapai mainan itu.

Untuk baby Arsyad yang belum fasih merangkak, bukan berarti ia hanya menunggu saja mendapat mainan. Si kecil sering sekali berguling untuk mendapat mainan yang jauh. Makanya saya tak heran bila saat ditinggal di titik A, beberapa saat kemudian ia sudah berada di titik B yang jaraknya 2 meter dari titik semula.

Mulai melafalkan kata

Saat usia 6-8 bulan si kecil mulai belajar menirukan suara. Menurut website IDAI. Pada usia ini si kecil sudah bisa menyebutkan ma…, pa…., secara bubling. Bahkan memasuki usia 8 bulan ia sudah mulai bisa menunjukkan ekspresi. Bahkan pada beberapa anak si kecil sudah bisa memanggil papa dan mama dengan benar.

Untuk Arsyad, fase bubling ini juga terjadi. Apalagi suaraya cukup besar. Bila Arsyad sudah bubling suaranya bakal memenuhi rumah. Bahkan sesekali ia berteriak kegirangan.

Berinteraksi dengan sekitar

Kemampuan bayi bersosialiasi dengan lingkungan juga akan terlihat ketika ia berusia 6-8 bulan. Si kecil sudah mulai mengerti saat dipanggil namanya. Ia juga terlihat merespon saat diajak bicara.

Baby Arsyad bahkan beberapa kali juga terlihat mengajak papa atau Bintang dan Zizi bermain. Caranya, ia akan menggamitkan tangganya untuk mengajak bermain. Atau bila papa, Bintang atau Zizi dekat dengannya, baby Arsyad akan menarik mereka agar mendekat.

 

Berbagai kepandaian baru yang didapat bayi saat berusia 6-8 bulan ini tentu saja tak lepas dari dukungan keluarga terutama orang tua. Memberikan stimulasi dan dukungan yang tepat merupakan hal terpenting. Hal inilah yang selalu saya upayakan dan terus pelajari setiap saat agar tumbuh kembang si kecil maksimal.

Selain itu orang tua juga perlu memberikan dukungan agar si kecil bisa bebas bergerak. Berikut beberapa hal yang perlu menjadi perhatian.

1. Mainan

Mainan dan benda-benda lucu seperti boneka adalah hal yang paling penting dalam menstimulasi si kecil agar terus bergerak. Menyiapkan mainan dan benda-benda yang bisa menarik perhatian di sekitarya akan mendorong si kecil untuk terus bergerak mendapatkannya. Letakkan mainan yang menjadi perhatian si kecil agak jauh dari badan bayi agar ia berusaha mendapatkannya.

2. Area bermain

Ini dia. Karena si kecil sedang dalam masa eksplorasi, ia butuh area bermain yang aman dan nyaman. Bersih dari benda tajam, dan aman dari benda kecil-kecil yang bisa tertelan. Saat si kecil sedang bereksplorasi ia butuh arena yang cukup luas supaya ia bisa berguling dan belajar merangkak.

Pada usia 6 bulan ke atas akan lebih baik bila orang tua menyiapkan matras. Karpet atau tikar khusus buat si kecil bermain. Selain bersih, arena bermain yang luas akan membantu ia untuk terus bebas bergerak.

3. Pakaian yang nyaman

Memilihkan pakaian yang nyaman juga penting lho. Si kecil akan mudah gerah dan tak nyaman bila pakaiannya tidak nyaman. Misal karena kekecilan, atau karena bahannya yang tidak adem dan tidak menyerap keringat.

Untuk Arsyad biasanya saya pilihkan pakaian berbahan 100 persen cotton, atau kaos tipis. Bahan kaos biasanya lebih mudah menyerap keringat dan tidak bikin gerah. Selain bahan, model pakaian juga sebaiknya pilih yang simple supaya si kecil bebas bergerak.

4. Lingkungan bermain yang nyaman

Tidak hanya dari benda yang dipakai, kenyamana si kecil saat bermain juga ditentukan kondisi ruangan. Pastikan ruang tempat si kecil bermain tidak gerah dan juga tidak dingin. Saya cenderung menyebutnya adem. Jadi tetap ada udara.

Bila di ruangan ber AC, pastikan kita tidak menyetel AC terlalu dingin. Bila si kecil sudah nyaman, tentu dia akan lebih enjoy bermain dan bergerak ke sana ke mari. Bayinya jadi bebas bergerak deh. Dengan begitu, stimulasi dan tumbuh kembangnya akan lebih maksimal.

 

5. Diapers yang bagus

Diapers menjadi item tersendiri yang perlu menjadi perhatian. Terutama buat para orang tua seperti saya yang menggunakan diapers siang dan malam untuk si kecil. Dengan berbagai pertimbangan, tak sedikit orang tua masa kini yang menggunakan diapers non stop pada bayi. Tentu saja dengan jaminan keamanan dan kenyamanan untuk kesehatan bayi.

Memilihkan diapers yang tepat akan sangat membantu si kecil untuk bisa terus bebas bergerak. Jangan sampai bahan atau cutting diapers yang tidak pas membuat kulit si kecil ruam. Kalaupun tidak sampai ruam, diapers yang tidak pas cuttingnya, atau diapers yang gampang bocor akan mengganggu kenyamanan bayi dalam bergerak.

 

Senyum ceria Arsyad

 

Buat saya sendiri, berikut beberapa hal yang jadi pertimbangan dalam memilih diapers agar si kecil bebas bergerak.

  • Tidak mudah menggembung. Sayang sekali bila memakaikan diapers yang mudah menggembung pada bayi. Diapers menggembung tentu akan membuat si kecil tidak bebas bergerak. Apalagi kalau disertai bau. Hmmmm, jangankan si kecil, kita yang ada di sekitarnya pasti juga jadi ga nyaman ya. 
  • Diapers yang absorbencynya bagus, ga mudah bocor samping. Bayangkan bila si kecil menggunakan diapers yang cuttingnya tidak pas dengan si kecil sehingga mudah bocor samping. Bukannya membuat si kecil nyaman malah membuat dia jadi terganggu. Jangan sampai pemilihan diapers yang tidak pas membuat ia jadi tidak bebas bergerak.
  • Bebas Ruam. Saat memakaikan diapers pada si kecil sudah jelas kita menginginkan kenyamanan untuk anak. So saya jelas BiG NO pada diapers yang justru akhirnya membuat si kecil ruam. Ruam ini bisa jadi ditimbulkan bahan dasar diapers yang kasar, atau karena cuttingnya yang tidak pas. Karena itu, saat memilih diapers, penting memastikan bahannya lembut, dan nyaman.

 

Bila dipikir-pikir, mengawal tumbuh kembang si kecil memang sesuatu banget ya. Selain memberikan banyak kesenangan dan keharuan, juga membuat semakin dekat dengan si kecil. Rasanya setiap waktu begitu berharga sehingga tak bisa terlewatkan begitu saja.

 

“Bagaimana menurut temans? Setuju ga kalau pemilihan pakaian dan diapers yang tepat bisa bikin si kecil bebas Bergerak?

Boleh share pendapatnya ya. “

🙂

 

71 Comments

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *