Pengalaman Jadi Trader Dadakan, Dari Bisa Beli Mobil sampai Tutup Minus

 

Hai temans, apa kabarnya. Awal bulan ini saya mau berbagi cerita sedikit. Pengalaman saya menjadi trader dadakan selama dua pekan terakhir.

 

***

 

Kok bisa jadi trader dadakan. Trader apaan nih. Yupp jadi ceritanya setelah mengikuti webinar tentang perdagangan foreign exchange (forex) bersama ForexIMF.com pada 15 September lalu, saya dan teman-teman peserta webinar diberi kesempatan menjadi trader forex.

baca : Cara Mudah Investasi Forex

Kami para peserta diberi account demo untuk bisa melaksanakan trading online. Di sinilah kisah bermula. Seperti intruksi dari staf ForexIMF.com kami pun mendownload aplikasi meta trader. Ini adalah aplikasi untuk trading forex online. Menurut saya aplikasi lumayan keren. Aksesnya cepat dan ringan.

Setelah mendaftar dan mendapat akun login. Wusss, jadilah saya hartawan mendadak. Dapat modal 10.000 USD. Temans bayangkan saja, bila sekarang dolar harganya 13.000 ribu itu artinya dalam sekejap saya memiliki uang 130.000.000, wohooo… $_$

Dengan modal yang ada kami dibebaskan untuk bertransaksi selama dua minggu. Ngeri-ngeri sedap sih di awal. Membelanjakan uang sebanyak itu dengan target profit sebanyak-banyaknya. Bagi saya sendiri, ini menjadi keasyikan baru selama dua pekan terakhir. Semacam uji nyali dan uji sakti. Hihii…

Bisa ga ya balik modal dalam dua pekan? Hmm ternyata. Wuss, aji mumpung, dalam sepekan saya sudah mendapat profit 97 persen. Modal yang semula 10.000 USD sudah berkembang menjadi 197.000 USD. Asyik banget kan temans. Coba itu uang beneran. Artinya dalam sepekan saya bisa mendapat uang Rp100 juta. Wihii…

Dalam dua pekan, saya membayangkan sudah bisa membeli mobil baru. Ah enaknya.

Masa-masa menjadi trader gadungan ini menurut saya amat menyenangkan. Saya punya keasyikan baru saat melihat neraca yang naik turun. Curi-curi waktu di malam hari untuk bertransaksi. Yup. Mostly transaksi yang saya lakukan adalah malam karena siang sibuk dengan krucils. Untungnya transaksi di ForexIMF.com bisa dilakukan 24 jam penuh selama 5 hari.

Kesenangan lain karena bisa berinteraksi dengan teman-teman blogger dari beberapa daerah, Yogyakarta, Solo dan Semarang. Interaksi kami di grup WA sangat cair. Padahal saya belum pernah bertemu dengan mereka.

Biasanya kalau ada grup blogger ngomonginnya tak jauh dari kerjaan menulis artikel atau buzzer. Kali ini kami malah ngomongin soal duit, profit dan loss.. Hihi, walaupun saya beberaa kali harus roaming atau membuka kamus bahasa Jawa untuk memahami percakapan yang terjadi di grup.

Hal lain yang tak kalah penting. Sebagai lulusan Ilmu Hubungan Internasional inilah masanya saya kembali memperhatikan dinamika politik dunia dengan serius lagi. Ketika Trump menyatakan perang nuklir dengan Korea Utara, atau ketika the Feed menyatakan Amerika akan menarik kembali dolar dari seluruh dunia. Haha, masa-masa yang tak terbayangkan sebelumnya.

Dari untung menjadi buntung

Pekan kedua, masih berjalan dengan mulus. Neraca profit terus bergerak naik. Saat itu saldo sudah merangkak di atas 20.000 USD. Namun ternyata ada kabar baru dari tim foreximf.com. Bahwa selama demo tak hanya tentang mendapatkan profit sebanyak-banyaknya. Kami para peserta juga diminta menutup paksa seluruh transaksi ketika penutupan demo yatu 2 oktober pukul 12 siang.

Nah. Nah.. Saya yang semula berorientasi profit jadi mulai gelapan. Sebab selama ini saya melakukan banyak transaksi. Jelas dong tak semua transaksi berbuah profit, banyak juga yang minus. Bahkan saya punya beberapa transaksi yang minusnya di atas 3 ribu.

Kenapa tidak memasang batas loss. Yupp. Pada aplikasi meta trader memang tersedia fasilitas stop transaski otomatis. Transaksi akan closed otomatis bila kita memasang angka loss maksimum atau profit maksimum. Namun sejak awal saya tak menggunakan fasilitas ini karena berharap neraca akan berubah arah. Nyatanya, bukannya berubah arah, malah minusnya makin dalam.

Tapi itulah seninya menjadi trader. Kita harus siap untung dan rugi kapan saja. Paling tidak saya jadi belajar beberapa hal.

  1. Bila ingin serius menjadi trader harus melengkapi diri dengan bacaan bermutu tentang perkembangan ekonomi dunia dari waktu ke waktu.
  2. Harus pintar-pintar menganalisa grafik
  3. Harus disiplin dan punya standar ketat dalam mengatur maksimum lost. Beberapa trader sukses saya perhatikan sangat setia dengan batas lost maksimum. Inilah yang tidak saya lakukan, saya masih mempertahankan transaksi padahal minusnya sudah semakin dalam.
  4. Harus bisa mengambil keputusan dengan cepat dan tepat.

Karena tidak ketat dalam mengatur loss profit, walhasil, ketika harus tutup paksa, saldo yang semula sudah mencapai angka 23.000 USD harus berakhir menjadi 16.000 USD. Hilang setengah keuntungan. Hihii..  tapi namanya juga permainan. Demo.

Apapun hasilnya saya sudah happy. Punya pengalaman baru bertransaksi forex. Paling tidak sekarang saya tak buta-buta amat tentang dunia satu ini. Jadi punya teman baru sesame trader gadungan. 🙂

 

 

 

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *