10 Hal yang Bakal Dirindukan Setelah Menikah
|
Salah satu pertanyaan rentan yang biasa membuat si penanya atau yang menanya serba salah adalah pertanyaan tentang pernikahan. “Kapan kamu menikah?”
***
Buat temans yang belum menikah, sudah bisa ditebak alasan mengapa pertanyaan seperti ini membuat baper. Namun tahukah kamu, pertanyaan seperti ini juga bisa membuat yang sudah menikah serba salah lho. Apalagi kalau punya sahabat karib yang belum menikah.
Mau ditanyakan e kok rasanya ga sopan. Ga ditanyakan, namanya juga sahabat wajar dong bahas hal yang agak personal. Tapi begitulah, apapun yang terkait dengan pernikahan memang bukan perkara sepele ya.
Termasuk juga bahwa pernikahan itu ga sederhana. Ga semudah drama korea apalagi sinetron Indonesia. J Musti banyak persiapannya seperti yang ditulis Mba Faradila di website KEB berjudul Yakin Siap Nikah?
Berubah Setelah Menikah
Tak hanya manisnya, pernikahan itu juga menyisakan hal besar. Perubahan status dari single menjadi merried akan membawa banyak hal baru. Konsekuensi hal baru ini, banyak hal yang dulunya biasanya dilakukan bakal sulit dirasakan setelah beralih status dari Single menjadi Merried.
Ga percaya? Paling tidak, menurut saya ada 10 kesenangan saat masih berstatus single yang akan kita rindukan setelah merried. Apalagi kalau sudah dikaruniai anak. Paling tidak ini akan berlaku 15-20 tahun setelah menikah. Sampai anak-anak cukup besar dan mandiri. 🙂
Apa saja sih 10 hal yang bakal dirindukan itu?
-
Nongkrong di kafe
Membunuh waktu di kafe merupakan salah satu cara ‘membunuh’ waktu yang paling sering dilakukan generasi milenial. Aktivitas ini biasa dilakukan selepas pulang kerja atau saat sedang libur.
Pesan segelas cokelat panas atau juzz, mencari tempat enak, menikmati wifi sepuasnya, lalu nongkrong deh sepuasnya. Hmmm, rasanya nikmat banget deh. Tanpa perlu berulang mengecek “sudah jam berapakah sekarang.” Biasanya saking asyiknya baru nyadar ternyata di luar sudah gelap atau tiba-tiba pelayan kafe sudah beres-beres mau tutup. 🙂
-
Menghadiri event di mana saja
Sebelum menikah dulu saya rajin ikutan event. Motifnya juga macam-macam. Pengen nambah ilmu, ikut seseruan, ketemu teman-teman, memperluas jejaring, atau sekadar nongkrong menikmati fasilitas event. Eventnya pun variatif. Ada seminar, talkshow, pameran, performance, juga event sosial.
Hal menarik dari ikut event biasanya kita akan mendapat insight baru tentang suatu hal. Ya seperti kata bijak, “Makin banyak tahu, makin maju tambah ilmu.” Status single juga menjadi nilai plus karena bisa menghadiri event berlama-lama tanpa khawatir ada yang nungguin di rumah. 🙂
-
Tenggelam di perpustakaan seharian
Siapa yang tak bisa menolak godaan berleha-leha di perpustakaan. Apalagi kalau pustakanya punya fasilitas free wifi dengan AC yang dingin. Koleksi bukunya jangan ditanya. Judul inceran semua ada.
Hal lain yang membuat perpustakaan menjadi tempat nyaman untuk bersantai karena hening. Kondisi ini bisa membuat pikiran jadi makin rileks dan tenang. Apalagi kalau sebelumnya kita sudaha mumet dan boring dengan pekerjaan yang menumpuk.
Waktu tinggal di Pekanbaru, pustaka wilayah nan megah menjadi tempat nongkrong favorit saya. Di Jakarta pilihannya ya Perpustakaan nasional. Kalau kelengkapan buku di sini lumayan. Namun yang paling seru itu adalah ACnya yang dingin dan keheninganya. Rasanya terdampar di suatu tempat di luar Jakarta.
-
Hiking
Hiking entah ke gunung atau hanya jalan-jalan ke dataran tinggi memang bukan aktivitas yang sering dilakukan. Biasanya 3 bulan 1 kali. Kegiatan ini membutuhkan fisik yang kuat karena harus melakukan perjalalan lama. Tujuannya untuk refreshing dan mencari ketenangan.
Ketika sudah menikah, aktivitas ini akan sulit dilakukan terutama setelah punya anak. Alasannya, amat sangat tidak memungkinkan mengajak batita untuk ikut. Biasanya aktivitas hiking baru bisa mengajak anak setelah mereka 10 tahun lebih agar mereka lebih kuat menjalankan aktivitas fisik yang berlebih.m
-
Jalan-jalan on the spot
Jalan-jalan tanpa perencanaan matang. Pas ingat langsung pergi. Hmmm, untuk yang belum menikah, hal ini bisa banget dilakukan. Misalnya, berangkat pagi dari rumah lalu menuju stasiun kereta api luar kota terdekat. Pesan tiket kereta ke kota manapun tujuannya yang bakal berangkat selanjutnya.
Nah! Saya pernah melakukannya beberapa kali dan itu asyik. Kita jadi membuat perencanaan on the spot dan biasanya bisa menemukan hal-hal tak terduga. Menikmati perjalanan luar kota on the spot bakal mengasyikkan karena penuh kejutan. Selain by train, hal sama juga bisa dilakukan by bus. Namun perjalanan by bus biasanya akan lebih melelahkan.
-
Bermalasan di kasur seharian
Hayo ngakuu siapa yang suka aktivitas ini. Kalau saya sih yesss… Dulu. Ini dulu ya.. J Waktu masih single salah satu kegiatan mengisi libur adalah mendekam seharian di kamar.
Ngapain? Hanya tiduran seharian. Walau tak mengantuk, tetap saja merebahkan badan di kasur adalah kesenangan luar biasa. Bila bosan tinggal ambil laptop lalu putar film, atau berselancar lewat gadget seharian. Tetap dong posisinya badan masih menempel di kasur. 🙂
Dan kenikmatan sepertinya sekarang hanya akan tinggal kenanganan. Bila sudah bekeluarga dan punya anak, saya tak berani lagi memikirkan ini. Hihii… bisa kacau dunia persilatan
-
Nonton di bioskop kapan saja
Setelah menikah apa masih bisa nonton ke bioskop? Bisa dong. Bisa banget malahan. Cuma durasi dan timingnya ga bisa sekenanya lagi. Kapan ingat seperti waktu masih berstatus single.
Menonto di bioskop tentu saja punya kesenangan sendiri dibanding menonton sendirian di rumah. Dari segi layar, sound system dan euphoria dari sesame penonton.
-
Menikmati bedrest
Momen penting setelah sakit seperti flu dan batuk adalah bedrest. Bedrest sangat efektif untuk mengembalikan stamina tubuh. Sayangnya, setelah menikah sangat sulit untuk mendapat bedrest ini.
Meski sudah mendapat previlage untuk bedrest tetap saja bawaannya tak bisa diam. Pikiran tentang keadaan anak-anak akan selalu mengganggu. Namanya juga orang tua. Mana bisa tenang kan kalau anak-anak tidak di depan mata. Ujung-ujungnya malah bangun dari kasur dan menghipnotis otak untuk segera sembuh.
-
Begadang
Namanya begadang pasti bikin lupa waktu. Bisa nonton, ngobrol larut sama teman, atau juga nongkrong di kafe. Kalau masih sendiri, tak ada beban untuk bangun pagi. Jam berapapun bisa. Karenanya tidur sampai larut malampun oke aja.
Nah setelah berumah tangga, tidur di malam hari itu bakal ditunggu banget. Biar esoknya stamina prima lagi untuk menjalankan seabrek aktivitas.
-
Ngemall
Lain dulu lain sekarang. Saat single kalau cuci mata ke mall bisa lama-lama. Bisa keluar masuk butik dan toko tanpa takut dipelototin petugas. Kalau sudah ada anak-anak. Fyiuhhh jangan harap bakal tenang dan bisa cuci mata syantikkk.. la wong anaknya berkeliaran ke mana-mana dan jadi pelototan petugas..
***
Hihii, itu dia. Beberapa kesenangan yang bakal dirindukan setelah melepas status single. Jadi pertanyaan besarnya, apakah sudah siap melepas kesenangah ini?
So, buat temans yang belum merried berbahagialah. Tak perlu baper lagi kalau ditanya kapan nikah. Dan kalau mau menikah, pertimbangkanlah. Apakah sudah siap melepas 10 kesenangan versi DuniaBiza ini.
🙂
Hihi, jadi pengen ikutan mengenang masa single dulu. Bebas beraktivitas dan bermalas-malasan. #eh.
bermalasan di kasur seharian, hahha itu saya banget duluuu ^^
Ke gramedia gitu sendirian.. akuu saat single.
Malas2an Sungguh Tak mungkin.. kangen jugaaa. Aih tapi skrg memang jauh lebih bahagia kan ya mak
Saya kangen berkumpul dengan sahabat 🙂
Iya mba..kangen bisa maen2 bebas sama teman2 seharian. Klo sekarang…misal klo mo maen gitu, tetep kepikiran anak..
Jadi bawa anak repot, ga dibawa juga malah kepikiran.
Ahahaaa..lucu mbak IRA, kalo saya berjalan santai dengan tenang yang sekarang ga bisa. Musti kejar-kejaran sama anak, dan bapaknya yg cepat banget jalannya triggernya Bagus, jadi pengen nulis juga
Hmmm, aku udah nikah,2 anak, tp untungnya masih bisa ngerasain semua hobi yg dulu sering dilakuin pas single mba :p. Termasuk traveling ama temen. Alhamdulillah suami ngizinin, krn pas nikah dulu, aku bilang aku ga mau hobi traveling jd berantakan. Ada wktnya traveling ama keluarga, tp dalam setahun sekali aku jg pgn traveling hanya berdua suami ato dgn teman. Dan dia ngizinin, krn menurut suamiku, drpd akunya stress dan suasana rumah jd panas, ga ada salahnya aku pergi bareng temen2 :). Dan aku jg ngasih me time seperti itu ke suami. Biar dia ngerasa refreshing sesekali :).. Intinya komunikasi aja dulu sebelum nikah. 🙂
Iyess mba. Bener komunikasi memang yang utama ya. Hanya saja di sebagian keluarga terutama keluarga kecil jauh dari org tua biasanya urusan kerempongan dengan anak2 baru beres setelah mereka minimal SD.
Hihi.. senang ya mba tetap bisa melakukan semuanya dgn enjoy.. 🙂
Hihihihi..iya, harus pintar-pintar atur waktunya ya mbak. Eh tapi kalau perginya bareng suami dan anak masih bisa-bisa aja kok. Kalau perginya bareng teman/sahabat, baru deh harus jauh-jauh hari diatur jadwalnya.
KOK INI BENER BANGET SIH, MBA? hha sorry jadi kepslok soalnya memang ngerasa iya banget ke saya. sometime rindu rasanya melakukan hal-hal kayak waktu masih single tp sisi bersyukurnya sekarang selalu ada yang menemani plus ada bayik lucu. toh nanti kalau anak sudah besar bisa jalan-jalan lagi 😀
Nggak bisa nyalon sebebas sebelum nikah, sekalinya mau maskeran di rumah aja eh anak minta ditemenin bobo padahal baru ngolesin satu oles di muka. hmmm hihi
Iya mba, selalu ada yang dirindukan akan sesuatu yang sudah kita tinggalkan
Bener banget emang mak!!! Kalau buat saya terutama sekali belanja. Pernah beli ini beli itu ternyata eh kok semua buat anak. Saya? Nggak usah deh, belum butuh :(. Menurut saya, nggak sepenuhnya kehilangan siiih… haya digantikan dengan bentuk lain saja. Kalau dulu sering ngumpul-ngumpul ma temen, sekarang ngumpulnya ples anak-anak. Dulu sering jalan-jalan, sekarang jalan-jalan sama krucils 🙂
2 sama 10 pengen banget dijalanin . Tapi, apa daya, sudah punya buntut. Yang ada pengen cepet pulang
Iya banget tulisannya puas puasin dulu jadi single sebelum married, ada hal hal yang nggak mungkin dilakukan kalo udah punya anak.
Ada hal yang emang jadi jarang dilakukan tapi bisa asalkan disiasati, kayak nyalon. Mau pergi sendiri tentu nggak bisa karena anak nggak ada yang jaga, jadi bawa deh rombongan ke mal terus ajak anak ke tempat bermain dan papanya yang jaga, mamanya nyalon 😀 heheheh
Ide banget, nih. Buat dijadiin next postingan versiku, hehehehe. Thanks, Mbak Ira.
Mungkin yang paling dirindukan setelah menikah adalah dimana bisa berkumpul bersama seorang sahabat atau teman mbak, 🙂
kalau ngemall dan nongkrong di kafe sih saya tidak terlalu karena jarang sekali saya pergi ke mall , yang saya lakuin hanya bekerja dan bekerja.
Dan satu lagi saya belum menikah, doain aja ya mbak semoga tahun depan bisa menyusul dan dapat merindukan moment moment tersebut hehehe.
Alhamdulillah aku mash melakukan 10 hal ini, mba. Biasanya pas hari kerja aku kan libur kerja jadi aku gunakan waktu ala ala me time karena suami kerja dan anak sekolah. Hehhee
Kalau saya sih masih bisa melakukan hal-hal itu setelah married, lumayan lah buat me time. Malahan bisa banget kalau melakukan 10 hal itu berdua dengan pasangan. Hehehe
hihii asyik ya mba.. iya memang setelah menikah pun ke semua hal ini tentu saja masih bisa dilakukan bareng2… Dan tentu saja kesenangannya beda2…
Jadi ngerasa gimana gitu kalo udah umur 20an gini baca ini artikel. Tapi semoga aja besok dapet istri yang ngasih waktu buat ‘me time’ hihihi
HIKING! yes hiking aku sungguh rindu padanya #eh padahal hiking sama pasangan akan romantis dan aman dalam dekapan gak siiiihhh
Waahhh.. Belom. Nyobain ji tapi tetap bakal lebih seru kalo berdua kali ya mbak hahaha
Jadi diingatkan kembali memori lama pas baca posting ini. Kalau saya ngmall cari toko buku, nonton sama seharian buat kerajinan tangan.