Menyiasati Postingan Curhat untuk Menaikkan Trafik Blog
Memiliki blog dengan tingkat kunjungan alias page view lumayan boleh jadi merupakan harapan hampir semua blogger. Termasuk temans bukan?
***
Indikator lumayan ini tergantung masing-masing. Ada yang mengincar kunjungan di atas 1000 per hari atau minimal mendekati. Meski begitu saya yakin tak sedikit yang merasa mendapat kunjungan 100 per hari saja sudah lebih dari cukup. Yang penting ada yang baca. Ya ga temans.
Bagaimana ya cara menarik pembaca dan minat pembaca agar bisa mampir ke postingan kita? Apakah harus menulis yang serius ya? Atau apakah harus menulis materi viral yang heboh bin menggemparkan. Ataukah harus membuat tulisan yang sarat informasi dan actual layaknya portal berita?
No, no, no! Tentu saja kita tak perlu terus menerus membuat berita aktual atau viral. Layaknya sebuah blog, materi yang tayang di blog temans tetap saja perlu sentuhan personal. Setidaknya inilah yang menjadi ciri khas dan pembeda antara blog dan portal berita.
“Pembeda utama artikel blog dan portal berita adalah sentuhan personalnya. Karena itu, manfaatkan elemen ini untuk memperkuat konten.”
Dulu, sekitar 5 tahun lalu, blog belum seterkenal sekarang. Baik di mata pembaca ataupun di mata pemilik. Misalnya saja saya. Ketika mulai ngeblog pada 2009, saya benar-benar menganggap blog itu sebagai tempat curhatan. Menulis berbagai kisah yang memang diniatkan untuk melepas uneg-uneg. Atau paling tidak untuk menyimpan kenangan, istilahnya dibuang sayang.
Karena saat itu saya meniatkan blog sebagai tempat curhat, konsekuensinya saya tak ingin ada banyak pengunjung yang datang. Hihii. Malah kalau bisa, alamat blog tetaplah menjadi rahasia saya saja. Sebaliknya, saya merasa pengunjung kecuali orang terdekat yang kepo dengan kehidupan kita, juga tak akan datang. Buat apa menghabiskan waktu mendengar curhat kosong orang.
Berbeda dengan fenomena dua tahun terakhir. Blog mulai naik peringkat menjadi referensi dan rujukan pembaca. Meski keakuratannya tak seperti portal berita, banyak juga pembaca yang mengklik artikel blog yang mereka temukan dari mesin pencari. Terutama untuk ulasan yang berisi pengalaman dan insight si penulis terhadap suatu hal.
Biasanya pembaca akan memilih artikel yang menyajikan beragam informasi dan memberi nilai tambah. Itu artinya sudah ga zaman menjadikan blog sebagai tempat curhatan belaka. Tapi, bukan berarti ga boleh curhat lho. Sesekali bolehlah membuat tulisan ringan yang isinya curhat kosong. Selebihnya upayakan untuk memberi nilai tambah di setiap tulisan.
Apakah artikel curhat tak bisa mendatangkan trafik?
Bisa. Bisa banget. Apalagi di tengah masyarakat kita yang memiliki tingkat kekepoan tinggi. Hihihi. Hanya saja menurut saya itu tergantung siapa dulu yang curhat.
Curhatan seorang selebritas tentu berbeda nilainya dengan curhatan seorang ibu rumah tangga. Kecuali kalau curhat si ibu rumah tangga berisi hal yang luar biasa. Di kalangan blogger pun juga dikenal istilah blogger seleb. Hal ini diukur dengan banyaknya follower atau engagement di media sosial. Nah apabila si blogger ini sudah posting curhatnya tentang suatu hal, langsung deh ramai-ramai pengunjung berdatangan.
Bagaimana dengan temans? Silakan mengukur sendiri. Masuk kategori yang mana. Dan kalau tak termasuk kategori banyak yang kepo, masih sah saja kok untuk menulis curhat. Tapi ya itu, niatkan untuk rekam jejak, kenangan, atau apalah namanya dan jangan terlalu memikirkan soal tingkat kunjungan.
Atau temans bisa melakukan langkah cerdas. Kawinkan saja keduanya. Menjadikan curhat sebagai kekuatan, dengan penambahan berbagai informasi sebagai pengayaan terhadap artikel yang diunggah.
“Mengawinkan curhatan dengan beragam informasi akan meningkatkan nilai tulisan, dan memberi manfaat berganda untuk pembaca.”
Bagaimana memberi nilai tambah pada blogpost?
Cara memberi nilai tambah tak mesti dengan menjejali begitu banyak informasi dalam satu postingan. Bisa saja dibungkus dengan listikel berupa tips. Bisa juga dibungkus dalam bentuk narasi dalam paragraf. Tergantung selera penulisan masing-masing.
Bila tulisan yang dibuat berkaitan dengan suatu produk, tambahkan user experience di dalamnya. Untuk urusan user experience ini, pembaca atau minimal saya biasanya akan mengklik artikel dari blog dibanding portal berita.
Itulah kenapa makin banyak brand yang melibatkan blogger dalam mereview produk mereka. Biar calon pengguna bisa melihat sendiri bagaimana cara kerja dan hasil yang didapat dari pengguna (blogger).
“Memperkaya tulisan dengan user experience dan tips menjadi salah satu cara untuk memberi nilai lebih dalam tulisan”
Selain user experience, temans juga bisa menyiapkan artikel berupa tips. Tips ini biasanya berkaitan dengan kehidupan, pengalaman terhadap suatu kasus. Misalnya cara menghadapi anak susah makan, cara menurunkan berat badan. Karena itu kita bisa membuat artikel yang berisi pengalaman kita terhadap suatu kasus.
Setiap blogger, tentu saja memiliki cara hidup dan pengalaman berbeda. Karena itu setiap kita bisa berbagi ilmu dan sharing berdasarkan hal-hal yang diketahui. Untuk urusan sharing ini, temans tak perlu berpikir untuk selalu tampil dan memberikan hal positif saja. Pengalaman buruk kita akan suatu hal bisa saja diceritakan agar menjadi pembelajaran untuk pembaca.
Perkaya tulisan dengan informasi terapan

Informasi terapan ini misalnya terdapat dalam postingan tentang jalan-jalan. Akan lebih baik bila postingan traveling yang temans siapkan tak melulu berisi perasaan dan pengalaman selama berada di destinasi tujuan. Tetapi juga dilengkapi dengan info seperti bagaimana transportasi menuju ke sana, bagaimana fasilitas publik di lokasi tujuan wisata.
Informasi mengenai fasilitas publik ini misalnya adakah toilet, tempat ibadah, dan tempat makan atau warung. Hal ini akan berguna bagi pembaca yang juga ingin berkunjung ke destinasi yang sama.
Informasi terapan ini bisa juga diselipkan dalam postingan How To. Misalnya cara membuat passport online. Bila temans sudah berpengalaman misalnya bisa ditambah dengan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk merampungkan semua proses pendaftaran online. Dengan begitu, pembaca blog bisa memperkirakan berapa waktu yang mereka perlukan.
“Ooo, ternyata butuh setengah jam ya. Berarti saya akan isi di malam hari agar tak mengganggu aktivitas lain.”
Gunakan rumus sederhana 5W 1 H
Yup. Rumus 5W 1 H ini biasanya memang lebih dikenal di kalangan jurnalistik yaitu rumus What, When, Who, Where, Why, dan How . Meski begitu rumus ini juga bisa diterapkan dalam blogpost lho temans. Kalaupun tak bisa 5W menurut saya minimal 3 W tergantung materi yang temans sajikan dalam artikel.
Bila mereview produk misalnya bisa dengan menjawab What = apa produknya, when = kapan produk digunakan, why = kenapa produk itu harus dipilih, dan how = bagaimana cara menggunakannya.
Bila bercerita tentang tumbuh kembang anak juga bisa diterapkan rumus ini
What = materi tumbuh kembang apa yang ingin difokuskan. Misal fase berjalan, mulai bicara, anak malas makan.
Why : Kenapa anak malas makan.
When : Sejak kapan anak mulai malas makan.
How = bagaimana tips dan kiat yang sudah temans lakukan mengatasi anak yang malas makan.
Manfaatkan Tag dan Label
Terakhir dan tidak boleh ketinggalan jangan lupa mengisi tag atau label pada setiap postingan dengan kata kunci yang dibidik. Ini penting agar artikel temans keangkut di mesin pencari saat ada pembaca yang googling dari si Mbah.
Misalnya untuk tulisan jalan-jalan tambahkan tag, transportrasi menuju A. Atau untuk artikel anak malas makan tambahan tag atau label penyebab anak malas makan, mengatasi anak malas makan. Bisa diisi dengan frase apapun yang kira-kira akan digunakan pembaca sebagai kata kunci.
So? Bagaimana temans, apakah siap melangkah pada milestone berikutnya? Saatnya memberi nyawa dalam setiap tulisan yang diunggah dalam blog post kita. Sudah waktunya kita meminimalisir postingan berisi curhatan semata.
Hmmm, eh tapi ini hanya berlaku buat temans yang mau blognya mulai ramai pengunjung ya. Kalau masih berniat blog sebagai album kenangan, tak perlu repot-repot berpikir soal ini. Yang penting hati happy. 🙂
Related Posts
-
Jadwal Bus Bandung – Bandara Soekarno Hatta
1 Comment | Jul 22, 2019 -
Game Fishing Town, WWF dan Konservasi Laut
2 Comments | Nov 23, 2015 -
Asyiknya Bermain sambil Menghapal AlQuran dengan Boneka Hafiz Junior
7 Comments | Feb 25, 2018 -
Sukses Membranding Blog ala Myra Anastasia
9 Comments | Sep 18, 2016
About The Author
ira guslina
Duniabiza adalah website yang mengulas seputar gaya hidup, parenting dan inspirasi. Temukan kami di Email :duniabiza@gmail.com ; Twitter & Instagram : @duniabiza, Facebook : dunia biza
Wajib baca nih. Pada Akhirnya blogging balik ke pemilik blognya kok. Pilihan tersedia tinggal kita mau yang mana. Ah catatan penting banget yg semua blogger harus baca nih dr pemula sampe yg paling seleb pun sekadar utk pengingat. Banyak ilmunya pula.. Referensi buku, user experience, 5W1H semua ada… Keren
makasih mba Wawa sudah berkenan membaca. Iya, semua akhirnya kembali ke kitanya ya mba. Dan makin diselami banyak hal yang harus terus dipelajari ya. Hup hupp.. hup.. makin semangat belajar sama Kak Wawa,..
Terima kasih mba tipsnya, saya mau coba terapkan 5w1h nya.. yaa minimal 3w1h nya.. hehhe..
Hahaa. Iya nab 3W 1 H ini untuk selemah lemah iman. Haha..
Bagus sharingnya.. Banyak-banyak belajar nih dari pengalaman kakak yg satu ini. Mudah2an bisa lebih baik lagi amin
Amin. Yuk mas saling belajar. Semoga tahun ini kita makin baik ya.
Buat blog post dgn sistem listikal enak sih ya, deskripsinya ga usah terlalu banyak tp bs mencakup byk hal … wkwkwk
Terima kasih kak. Iya bisa listikle juga. Tapi akhirnya tergantung selera penulis dan marketnya juga ya. Kadang model paragraf dan narasi lebih efektif mendekatkan pembaca dan pemilik blog. Lain hal untuk portal atau situs, model listikle bisa jadi lebih apik.
Wah bermanfaat banget nih buat saya
Hatur nuhun tulisan yang hangat ini
Masama mba Gita. Terima kasih sudah berkunjung ya.
Misal ada satu postingan curhat orang yg sukses menurunkan berat badan. Lantas satu lagi: tips menurunkan berat badan. Saya milih baca yg curhat aja
Iya mba. Sama. Saya pun akan pilih yg blog. Karena bisa dapat insight how to. Asalkan postingan berisi dan ada info2. Makanya perlu bagi kita menambahkan info insight ini jadi pembaca ga “pulang” dengan tangan kosong. 🙂
Saya setuju dengan kata-kata mbak Ira ‘niatkan untuk rekam jejak, kenangan, atau apalah namanya dan jangan terlalu memikirkan soal tingkat kunjungan.’
Saya sendiri mengistilahkan blog curhat seperti monumen. Sekali waktu kembali membaca tulisan kita yang terdahulu untuk mengingat kembali perjalanan hidup kita bukan untuk menjadi melankolis namun menjadi semakin optimis kedepannya. Terima kasih mbak..
Yup. Monumen kehidupan yang bisa jadi warisan buat anak cucu ya. Hihi..
Aku mau posting curhat.. Baru aja lg ngedit moles dikit hihii
Makasih mba tulisannya ^^
Asyik. Pas banget momennya ya mba. Siap2 meluncur ah. Mau ngepoin curhatan mba uci. 🙂
Nambah lagi ilmunya makasi mba ira kasih insight dalam menulis 🙂 5w1h duh mecahin masalah aja kadang ga sampe 5w1h ahaha PR banget biar trus belajar menyajikan tulisan yang enak dibaca kalau bisa viral y mba 🙂
sehat2 mba makasi ilmunya
Hihii.. iya ya mba. Makin diselami peer kita di dunia blogging makin banyak ya. Ayuk ah terus semangat biar makin sering halan2.. 🙂
makasih sharingnya mak
Masama mba. Semoga berguna ya
Suka dengan sharingnya Mba Ira, terima kasih sudah berbagi tips ini 🙂
sama-sama mas. semoga berguna
Wkwkwk makasih sharingnya mbak ira. . Yg penting hati happy
ya dong. klo ga happy buat apa capek nulis panjang2.. axxixixi
Terima kasih buat sharing-nya, mbak Ira.
masama mba. Trims ya sudah berkenan
membaca
Kalau di akhir curhatan ada semacam tips dan solusi yang siapa tau bisa diterapkan oleh pembaca dengan pengalaman serupa kayaknya bakal ngaruh ke trafik
iya mba. cara memberi nilai tambah bisa begitu juga. Ada tips atau solusi di akhir tulisan. yang penting bisa memberi insight bagi pembaca.
Wajib di catet dan dipraktekan nih hehe. Makasih tipsnya mba Ira 🙂
masama mba gilang. saya juga nyatet yg ini. hihi
Wah makasih tipsnya mbak.
Postinganku masih kebanyakan curhat sih, semoga ke depan bisa ada nilai tambahnya biar bermanfaat bagi pembaca.
amin. eh tapi postingan mba Lianny udah keren2 kok. 🙂
Asiih
Membantu sekali tulisannya mba 🙂
Aku jadi semangat belajar buat menambah traffick, mba 🙂
hihiii.. makhluk berikutnya bernama trafik ya mba. setelah si A dan si B itu..
Bener banget mbak..di awal ngeblog banyakan curhatan..belakangan malah jarang banget posting curhatan.. trims tipsnya..
hihii.. jadi ragu ya mba mau curhat apa engga.
Dari banyak postingan, artikel curhatku malah trafiknya lumayan, Mbak. Apalagi kalau curhat soal mendambakan momongan. Yang datang bukan cuma blogger yang blogwalking tapi buk-ibuk yang senasib trus malah jadi curhat panjang di komen.
nah iya bener banget. Seperti curhatan mba dewi itu yang banyak disuka. ga curhatan kosong. tapi ada insightnya buat pembaca. ada info2. misal pas postingan program kehamilan itu, ada step dan rujukannya juga,. suka deh,..
selalu suka nulis yang curhat2 hehhe
makasi tips dan sharingnya mba 🙂
masama mba. semoga berguna ya.
Masih sering curhat Mbak. Apalagi kalau curhatnya soal biang keringat, ambeien yang aku derita, walah banyak yang berkunjung. Hidup curhat!
Tulisannya eye opening deh mba. Traffic penting, tapi lebih penting tulisan yang tulus dari hati kalo aku, hehehe.
Muantaappp mak ira… Maa sya ALLAH…tips 5w1h nya ini baru kepikiran loh… ooohhh iya yaa… bisa gini yaa.. makasih maaaakkk… *ketjup
Saya masih belajar nih buat nulis sesuatu yang bermanfaat untuk pembaca. Hihi, maklum bukan seleb blog, jadi yaa nganu, mau curhat atau ga, masih harus kerja keras 😀 -hehehe-
Ahhh msh hrs banyak belajar u buat artikel yg 5w1h
Kl kelamaan nyimpen di otak suka lupa bbrp detail mba hahhaha, ya gitu deh jdnya kadang kurang lengkap infonya, musti blajar nyimpen & nulis2 dimana dulu biar ga lupa
dasar bgt ya 5W 1H itu..
Tulisannya mba Ira slalu kece! Bener banget ya, sentuhan personal dalam blogpost itu jadi nilai plus tersendiri. Apalagi yang kental user experience nya. Sampai sekarang aku masih kombinasi, antara bikin listikel dan paragraf, mba. Tergantung mood aja.
Sekarang itu yang paling ditekankan pada setiap pemilik blog adalah ngebranding selain daripada tulisan yang berbobot. Ini kalau saran dari si mbah hehe. Soalnya memang pikiran kebanyakan orang, kalau kita udah kenal dan kenalan kita itu orangnya jelas, pasti kita tidak sungkan untuk mampir kalau misal dipanggil. Dalam di panggil, misalnya share artikel dimedia sosial, Tulisan 5W 1H memang sudah sewajarnya bloger tau, dengan penulisan seperti itu pembaca lebih paham apa yang sedang kita ungkapkan lewat tulisan. Maaf ya mbak dan temen temen blogger lain saya komennya panjang banget
Makasih banyaaak sharenya mbaa..dapet ilmu lagi deh alhamdulillah
waaww…mencerahkan…jadi naikin semangatku lagi buat curhat di blog (lho??)
tengkiyu, mbak…
makasih tips yg sangat berguna
Aku isi blognya mix curhat, berbagi pengalaman hidup di luar itu seperti apa..ya lumayan menghibur pembaca mbak 🙂
Mungkin, hampir semua blogger tempoe doeloe *halah* meniatkan blognya pada awalnya sebagai tempat curhatan semata, ya, Mba Ira? Aku juga dulu, awal 2009, startnya begitu, jadikan blog sebagai diary digital, jadi postingan jaman itu juga penuh dengan curhatan yang sengaja ga aku hapus, jadikan sebagai cermin untuk mengukur progress of my blogging step. Hehe.
Yup, makin ke sini, blog and blogging semakin memberi nilai/prospek cerah, sehingga berduyun-duyun lahir blogger-blogger baru yang semakin kece dan terarah. Dunia blogging naik daun dan tentu saja kita harus menyesuaikan diri agar tetap bisa bersahabat dan bersaing di dalam persahabatan dan persaingan dunia cyber ini. 🙂
Yuk, jadikan blog kita sebagai ladang informasi yang dikemas dengan menarik, luwes dan disukai oleh para pengunjung kita, dengan tips2 yang sudah disampaikan oleh mba Ira di atas. Thanks for the tips, Mba.
*widih, komenku jadi satu postingan nih. Haha
oke banget mba biza, request dong mba, bagaimana agar tulisan enak dibaca kayak tulisan mba biza hehe..
pencerahan di awal tahun 2017 🙂 ditunggu tulisan2 selanjutnya ya mak
inspiratif banget mba, berarti saya kudu ngedit beberapa postingan curhatan² nih biar lebih valuable to read, hehe.. makasih tipsnya mbak ira^^
Tipsnya mantab, Mba Ira. Tapi aku emang bukan termasuk orang yg suka curhat di dunia maya.
Ya paling buat ide nulis aja sih sering.
Selalu dapat ilmu baru kalo siap baca tulisan mbak ira ini…
Bener banget mbak ira. Tulislah dari hati dan bermanfaat insyaallah traffik akan datang sendiri
Wah berguna banget ini, tulis dengan hati yang tulus nanti semua akan datang melihat. 😀
Tipsnya berguna sekali. Saya setuju dg sentuhan personal dlm sebuah postingan blog itu penting.
Makasih tulisannya Mbak Ira. Penting banget ini untuk diingat, dipelajari, dilakukan. Jadi inget akhir tahun kemarin diingetin seorang teman blogger juga bahwa “Curhatnya pake strategi dong.” Bener banget ya, biar cuma blog curhat bukan berarti ga bisa naikin traffic.
Mari kita curhat lagi!!! Eh…..?!
Iya mba rata rata blog awalnya memang untuk curhat pribadi ya. Saya pun masih menemukan beberapa blogger yang masih seneng curhat di blognya dan membuat orang tertarik membacanya. Membaca tulisan mba jadi semangat dan buka wawasan saya
Untuk masalah memadukan nulis curhat di blogger sekaligus mengincar trafik kunjungan , saya rasa saya masih perlu banyak belajar lagi dan lagi, sampai skrg mah masih belum luwes.. Biasanya saya nulisnya milih, khusus ngincer trafik sama nulis curhatan dibedakan wkwk
Wah, tips mbak Ira keren nih! Saya juga lg pengen mulai post lg 2017 ini.
TFS, Mbak! 😉
Kalo lg males, dapat ratusan jg syukur. Tp ngiler jg buat naikin pageview tp artikelnya emang kudu ada manfaatnya bkn cuma curhat gaje, heheh
Bisa curhat di blog itu menurutku selangkah lebih maju. Sedari dulu paling susah kalau aku disuruh curhat. Paling banter cerita pengalaman dikit-dikit.
Saya juga baru akhir akhir ini menerapkan semi SEO berusaha menulis sesuai dengan style pribadi dan menambahkan sedikit sedikit SEO. entah berhasil atau ngga, masih dalam tahap trial and error.
sejak sering diminta review jd mikir buat bikin rumus spt mba ira ini 5w 1h, emg lama2 harus berbobot untuk menulis di blog. laff mba iraaa ❤️
Jadi keinget dulu aku suka baca blog keluarga, isinya curhatan semua tapi aku suka ngikutin kisah hidup keluarga itu. Sayang blognya udah dinonaktifkan 🙁
Alodita curhatnya mantap. Maunya begitu, sesantai itu
Wah saya banget dulu itu, 6 tahun heheh. Isi blog sesuka hati dan ga peduli konten. Semacam status facebook tapi lebih panjang.
Baru setengah tahunan ini sadar ngeblog bisa bermanfaat untuk diri sendiri maupun orang lain, hmmmm……
Memang tidak bisa dielakkan pageview yang banyak mendatangkan sumringah, tapi lebih senang lagi kalau yg berkomentar merasa terbantu dan bisa mengambil manfaat dari yang kita tulis.
Semoga kedepannya tulisan saya dan bu Ira bisa semakin lebih baiikkk lagi, amin 🙂
Lha blogku msh labil. Suka buat tempat curhat, tp kadang pengen banyak pembaca.. bingung deh..
Tp infonya menarik. Smg ntr bs segera fokus tujuan ngeblog
Saya masih pada tahap pemulihan setelah blog sebelumnya kandas, lalu baru menata lagi dan sedikit tergoda dengan yang namanya traffic, Mbak, hehehe.
Kalau menurut saya, postingan curhat itu memang punya ceruknya sendiri, kok. Sebagai salah satu admin grup ASI/kesehatan keluarga di fb, saya menemukan bahwa seringkali pengalaman ibu-ibu lain menjadi acuan bagi ibu-ibu lain, via google atau link yang dikirimkan teman/kenalan. Curhat inilah yang dianggap lebih nyata, lebih dekat dengan kehidupan sehari-hari, sudah dialami sendiri, tidak ‘teoretis’ seperti tulisan para ahli (menurut sebagian orang, padahal antara teori dengan hasil penelitian kan beda, ya…). Di sisi lain sebetulnya kami yang punya misi edukasi agak kewalahan kalau banyak curhatan di dunia maya yang jadinya seperti memberi saran menyimpang, yang bisa jadi berisiko, walaupun pasti tidak ada keinginan atau maksud jelek dari ibu yang curhat ini, awalnya dari niat baik berbagi kan. Jadi kami suka kalau ada yang curhatnya terarah dan menyertakan referensi yang jelas, hehehe (ini juga yang mendorong saya untuk rajin menulis lagi). Kalau traffic-nya bagus kan mudah terlihat di mesin pencari dan otomatis bisa membantu lebih banyak ibu yang mencari informasi di internet.
Duuh, tulisannku emang ga begitu konsen di trafik nih.. Asik ah Ira ngasih tipsnya.. Thx ya.. Tar kucoba
Selama ini saya gak begitu memperhatikan tag dan label. Ternyata berpengaruh untuk menaikkan traffic juga ya…
Makasih sharingnya mbak 🙂
Asiiik banget tulisan mba Ira.
Hal-hal mendasar tentang dunia kepenulisan, selalu dijabarkan dengan renyah.
Haturnuhun, mba Ira.
sharingnya kece dan bermanfaat mba ira, aku so far blom semendalam dan sedetail spt yg mba Ira share, mostly masih gimana menuangkan apa yg dirasa dan dipikir aja..
harus banyak belajar dan berlatih nih.
Bismillah. Insyaallah siap belajar lebih baik lagi tahun ini.
Makasih ilmunya, Mba :*
Aku padamuuuu…
Sudah lama tidak curhat menjadikan blog sebagai tempat curhat…jadi kangen zaman multiply dulu hehe..
curhat dengan value added ya mbak Ira…
Nice share mbak. Memang blog itu personal touch nya yang bikin beda dibanding media online. hal ini yang harus dipertahankan oleh siapapun bloggernya
Setuju banget mba Ira. Asal jangan curhat aib keluarga ya. Hehehhehe. Terima kasih sudah berbagi ya mbaa 🙂
Ku mesti giat dan konsisten dengan semua yang dikerjain. biar makin hits seperti emak hehehehe
Nice info mbak.
Tentang kepenulisannya keren.
makasih tips nya 🙂 setuju, boleh aja curhat di blog tapi dbalut misalnya dgn tips atau pengalaman yg memberikan pengetahuan pada yg baca