Cara Tepat Atasi Alergi dengan Cetirizine dan Loratadine

kenali-dan-atasi-alergi

Hai, adakah di antara temans yang mengalami alergi? Atau punya keluarga dan sahabat yang alergi terhadap benda tertentu.

***

Hmm, meski terlihat sederhana, alergi ternyata juga perlu ditangani dengan tepat ya. Saya punya kerabat yang mengalami alergi yang cukup parah.

Saudara ini dulunya alergi terhadap makanan laut. Setiap kali memaksakan diri mencoba makanan laut seperti udang, ia harus membayarnya dengan istirahat total sekitar dua hari. Bukan hanya timbul gejala merah dan gatal, badannya pun juga ikut panas.

Nah, berhubung alergi ini sangat dekat dengan keseharian kita, tak ada salahnya dong ya temans kita membekali diri dengan sedikit pengetahuan mengenai alergi.

Yuk Mengenal Alergi

Secara umum, alergi merupakan reaksi dari sistem kekebalan tubuh terhadap benda asing yang dianggap berbahaya. Catat ya temans, ini hanya dianggap, belum tentu juga benda asing tersebut berbahaya.

Reaksi dari kekebalan tubuh ini terjadi pada benda atau substansi yang masuk ke dalam tubuh atau bahkan hanya bersentuhan saja. Misalnya alergi terhadap gigitan serangga, debu, obat-obatan, makanan tertentu, bulu hewan, serta serbuk sari. Selain itu asap rokok juga bisa menimbulkan alergi lho.

Orang yang mengalami alergi biasanya akan bereaksi terhadap pemicu alergi yang biasa disebut alergen. Reaksi pada setiap alergen berbeda-beda, tergantung tingkat resistensi terhadap alergen tersebut. Ada yang ringan dan adapula yang parah.

Pada alergi ringan akan timbul reaksi seperti bersin-bersin, sesak nafas, ruam pada kulit, hidung beringus, batuk, gatal dan mata berair. Pada tahap lebih lanjut alergi bisa menyebabkan pembengkakan pada bagian tubuh yang bersentuhan dengan alergen.

Bagaimana cara mengatasi alergi?

Alergi pada makanan tertentu. Foto; Pixabay
Alergi pada makanan tertentu. Foto; Pixabay

Karena alergi merupakan reaksi tubuh terhadap benda tertentu, maka cara paling mudah untuk mengatasinya adalah dengan menghindari bersentuhan dengan alergen yang bisa memicu reaksi tubuh. Namun, cara ini tentu saja tidak mudah ya temans.

Barangkali untuk menghindari makanan tertentu bisa dilakukan. Akan tetapi untuk menghindar dari ruang berdebu, bertemu secara mendadak dengan hewan tertentu, hmmm rasanya ini agak sulit. Kecuali kalau kita selalu berada di lingkungan steril dan terisolasi dari dunia luar.  🙂

Lalu, bagaimana bila gejala alergi itu akhirnya muncul. Bila gejala sudah terlihat, maka cara paling ampuh untuk mengatasinya adalah segera mengkonsumsi obat anti alergi yang biasa disebut antihistamin.

Antihistamin ini sendiri ternyata juga ada dua golongan lho temans. Ada antihistamin generasi pertama dan ada pula generasi kedua. Perbedaan kedua generasi ini terletak pada efek yang ditimbulkan sesudah mengkonsumsinya. Antihistamin generasi pertama memiliki efek mengantuk yang lebih tinggi dibanding generasi kedua. Makanya, antihistamin generasi kedua lebih banyak dicari di pasaran.

Di pasaran antihistamin sendiri tersedia dalam banyak merek. Antihistamin generasi pertama misalnya golongan CTM dan difenhidramin. Sedangkan antihistamin generasi kedua seperti obat cetirizine dan loratadine.

Mengatasi Alergi dengan Obat Cetirizine dan Loratadine 

Setelah tadi kita mengenal lebih jauh apa itu alergi dan gejalanya, sekarang yuk temans kita lebih jauh mengenal obat untuk mengatasi gejalanya. Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, terdapat dua obat antihistamin generasi kedua yang bisa temans pakai untuk meredakan alergi.

  1. Cetirizine

  • Merupakan antihistamin yang memiliki efek kantuk ringan.
  • Cara kerja cetirizine dengan menghambat kinerja senyawa histamin yang diproduksi tubuh yang menyebabkan gejala alergi.
  • Cetirizine memiliki bahan aktif Cetirizine Dihidroklorida yang lebih nyaman karena tidak mengganggu aktivitas pasien.
  • Bersifat mengurangi efek sedasi (rasa kantuk) dan sebagian lagi bersifat anti-inflamasi ringan.
  • Cetirizine bisa menurunkan gejala mayor rinitis alergi seperti hidung berair, bersin, hidung gatal, mata berair.
  • Bisa menurunkan gejala alergi seperti bentol-bentol dengan lebih cepat.
  • Aman diberikan dalam jangka panjang. Penggunaannya cukup sekali sehari.
  1. Loratadine

  • Merupakan antihistamin trisiklik yang bekerja lama
  • Tidak menimbulkan efek kantuk atau sedasi.
  • Mengurangi gejala yang berkaitan dengan rhinitis alergi seperti bersin, pilek, dan gatal pada hidung, dan rasa terbakar pada mata.
  • Mengurangi gejala-gejala dan tanda-tanda urtikaria kronik serta penyakit dermatologik alergi lain.
  • Sama seperti cetirizine, loratadine bisa dikonsumsi satu kali sehari hanya ketika ada gejala alergi yang muncul.

Di antara kedua obat ini, manakah yang lebih baik? Apa perbedaan di antara keduanya? Bila pertanyaannya adalah mana yang lebih baik, tentu saja disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing orang.

Yang pasti, kedua obat ini merupakan obat yang diresepkan sehingga penggunaannya harus hati-hati. Harus mengikuti petunjuk pemakaian yang tertera pada kemasan.

Meski sama-sama berguna dalam mengatasi gejala alergi dan termasuk antihistamin generasi kedua, terdapat beberapa perbedaan dari cetirizine dan loratadine.

mengenal cetirizine dan loratadine
mengenal cetirizine dan loratadine

Berikut perbedaan cetirizine dan loratadine

  1. Cetirizine bisa menurunkan gejala rinitis alergi lebih besar dibanding loratadine.
  2. Tingkat penurunan gejala urtikaria pada cetirizine lebih tinggi dibanding loratadine. Pada cetirizine pengurangan bentol-bentol kemerahan mencapai 95 persen sedangkan dengan loratadine mencapai 70 persen.
  3. Pengurangan gejala alergi berupa ruam kemerahan dengan menggunakan cetirizine mencapai 90 persen, sedangkan dengan loratadine mencapai 62 persen.
  4. Estimasi pengurangan efek setelah mengkonsumsi cetirizine lebih cepat dibanding menggunakan loratadine. Bila menggunakan loratadine membutuhkan waktu setelah 24 jam maka dengan cetirizine bisa lebih cepat. Untuk anak 2-12 tahun, lebih dianjurkan menggunakan Loratadine.

 

Bagaimana dengan efek samping penggunaan obat antihistamin cetirizine dan antihistamin ini? Seperti sebelumnya dijelaskan kedua obat alergi ini merupakan obat yang diresepkan. Karena itu, temans perlu berhati-hati dan membaca teliti setiap instruksi yang ada pada kemasan. Bila efek yang ditimbulkan setelah mengkonsumsi cetirizine atau loratadine cukup menganggu, ada baiknya temans segera berkonsultasi dengan dokter.

Cetirizine misalnya memiliki efek samping mudah lelah, jantung berdebar, insomnia, perasaan gelisah, hiperaktif, gangguan penglihatan, dan gangguan buang air kecil. Sedangkan loratadine bisa menimbulkan efek sakit kepala dan rasa pusing seperti akan pingsan. Meski begitu, reaksi setiap orang tentu saja akan berbeda terhadap penggunaan obat ini.

Bagaimana dengan penggunaan cetirizine dan loratadine saat ibu menyusui? Meski sangat bermanfaat dalam mengatasi gejala alergi, penggunaan cetirizine dan loratadine untuk ibu menyusui dan juga ibu hamil perlu menjadi perhatian serius.

Selama hamil dan menyusui biasanya ibu dilarang mengkonsumsi obat-obatan tertentu. Meskipun tak jarang kita temui kasus ibu yang mengalami alergi saat menyusui. Apalagi menurut beberapa penelitian loratadine dan cetirizine dapat memengaruhi ASI sehingga dapat membahayakan bayi.

Selain itu temans atau kerabat yang mengalami alergi baik sedang menyusui atau tidak, tetap harus memberitahukan pada dokter atau apoteker apabila sedang mengkonsumsi obat-obatan lain, sebelum mengkonsumsi kedua jenis antihistamin ini. Alasannya, penggunaan antihistamin juga memiliki kontraindikasi dengan kandungan beberapa obat lainnya.

So bagaimana temans. Ternyata kalau dikupas, banyak juga ya hal yang perlu kita ketahui seputar alergi ini. Dan yang pasti seperti kata bijak yang selalu disampaikan, mencegah lebih baik daripada mengobati.

Jadi, bila temans atau kerabatnya punya gejala alergi, maka hal terbaik yang dilakukan adalah menghindari interaksi dengan alergen penyebab alergi tersebut. Bila sudah terlanjur dan menghasilkan gejala alergi baru deh cus minum obat.

Pilihannya bisa cetirizine atau loratadine ini, disesuaikan saja dengan kebutuhan temans masing-masing. Dan tentu saja dengan sepengatahuan dokter atau apoteker. Juga banyak membaca tentang blog informasi kesehatan. ***

7 Comments

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *