Â
Â
Nelangsa di tanggal tua? Cuma bisa gigit jari pas lihat barang inceran lagi diskon gede-gedean?
Ah. Jangan ditanya berapa sering saya mengalami masa-masa nelangsa di tanggal tua. Jawabnya seriiiinggg banget…. 🙂 Beberapa tahun lalu ketika belum berumah tangga, rasanya hampir tiap bulan bakal begitu.
Godaan untuk bersenang-senang setelah gajian biasanya menyeret saya pada hidup yang serba irit di akhir bulan. Temans tahu sendiri bukan, ada begitu banyak film yang menggoda untuk ditonton. Ada deretan restoran dan kafe di Jakarta yang selalu menarik untuk ditongkrongi.
Kalau membayangkan masa-masa jomblo alias belum berkeluarga dulu, rasanya hidup hanya untuk bersenang-senang. Apalagi dengan pekerjaan saya yang dekat dengan dunia pernongkrongan…. Ceilee…!
Sepintas kelihatan keren kalau habis gajian. Setiap pulang ke kosan tangan menenteng aneka camilan. Setelah melewati hari-hari menyenangkan di awal bulan, kehidupan saya biasanya akan berputar 180 derajat di tanggal tua. Berubah jadi nelangsa. Upsss….
Bila tanggal tua tiba, kantong makin menipis sementara tuntutan perut tak berubah, maunya tetap diisi. Hihi, ya iya dong minta diisi secara masih hidup.
Agar bisa survive di tanggal tua, biasanya saya akan berubah menjadi serba rajin. Ya dong, harus bisa kompromi dan improvisasi. Tapi ini maksudnya improvisasi dalam artian positif ya temans.
Kira-kira begini kelakuan saya dulu kalau sudah di tanggal tua. 🙂
- Rajin membawa air mineral biar ga perlu beli air di jalan. Sampai kantor waktu mau pulang, jangan lupa isi penuh lagi tabung airnya. biar galon di rumah lebih hemat. Kalau perlu bawa tempat air cadangan biar bisa bawa dua botol. Ihh sampai segini amat ya…. Jadi malu nih membayanginnya.
- Rajin melihat kalender. Yang ini sih sebenarnya ga merubah apa-apa. Tapi ya itu, kalau sudah tanggal tua saya suka melihat kalender biar bisa menghitung hari. 🙂
- Rajin mengecek email. melihat kalau-kalau personalia silap dan mentransfer gaji lebih cepat dari tanggal gajian. (ini rada-rada ga mungkin)
- Rajin pulang kantor agak malam. Temans tahu kenapa? Karena di kantor saya dulu ada lunsum yang disediakan buat pegawai yang kerja dan pulang hingga malam. Lunsum berupa nasi kotak biasanya tersedia antara jam 6-8 malam. Berhubung single dan ga ada yang nunggu di kosan ya sudah saya bisa pulang agak malam. Yang penting jatah makan malam aman. Hihi… 🙂
- Rajin mengumpulkan koin yang terselip di tas, kantong, dan lemari. Lumayan, dari koin ke koin biasanya terkumpul juga jumlah yang besar. Biasanya koin yang terselip itu adalah koin ribuan. cukup untuk penyambung hidup hingga beberapa hari.
Setelah tak lagi sendiri….
Setelah berkeluarga kehidupan mulai berubah. Bagaimanapun, dengan menikah hidup tak lagi sekadar untuk bersenang-senang; nongkrong dan makan-makan.
Agar tak tercebur kembali ke masa nelangsa di tanggal tua saya mulai menata keuangan dengan lebih baik. Di luar dana darurat dan tabungan, saya mulai menyiapkan dana belanja bulanan dan belanja mingguan.
Di awal bulan saya sudah membeli semua kebutuhan bulanan. Dengan begitu hingga gajian berikutnya stok barang kebutuhan sehari-hari sudah tersedia di rumah. Sedangkan kebutuhan dapur, masuk dalam belanja mingguan. Saya biasanya belanja kebutuhan dapur dua kali seminggu.
Strategi pengaturan belanja di depan seperti belanja bulanan dan mingguan, sejauh ini cukup efektif. Hingga bulan berganti, dapur masih bisa mengepul. Perut satu keluarga masih berisi. Namun, itu hanya untuk kebutuhan pokok alias yang penting-penting.
Untuk kebutuhan lain seperti pakaian, buku, dan berbagai peralatan rumah tangga yang butuh diupgrade, baru bikin nelangsa lagi. Godaan untuk belanja kebutuhan sekunder ini tak bisa dijadwalkan harus tanggal muda. Seringkali kebutuhan akan barang tertentu munculnya di tanggal tua. Apalagi kalau sedang ada bazar atau diskon.
Satu-satunya cara yang saya lakukan untuk memenuhi kebutuhan di tanggal tua ya rajin berburu harga promosi. Eh tapi tahu sendiri kan temans, berburu promo itu bikin capek. Apalagi harus keluar masuk toko sana sini untuk membandingkan harga. Selain menguras energi juga menguras waktu.
Tapi sekarang untungnya saya tak perlu khawatir. Ternyata ada cara asyik agar tetap eksis di tanggal tua. Tinggal belanja cerdas yang bisa diadopsi dari Budi. Budi? Iya temans, Budi yang itu lho, yang videonya lagi ngehits ini.
Yuk nonton bareng. Seperti apa sih cerita Budi di tanggal tua.
Taraaa…!
Ini Cerita Budi di Tanggal Tua
Â
Berburu Promo ala Budi
Berburu harga promosi. Ini dia tips paling yahut dari Budi agar tak nelangsa di tanggal tua. Lebih seru lagi kalau berburu promo di situs belanja online.
Cara paling mudah mengetahui adanya harga promosi belanja online adalah dengan melihat apakah ada momen-momen istimewa di bulan itu. Pada saat momen istimewa, diskon yang diberikan biasanya jauh lebih besar. Misalnya perayaan hari Kartini, lebaran, akhir tahun, hari belanja online nasional.
Lagi-lagi its all about harga promosi! Wuhuuu….
Menurut saya sih, inilah waktu yang tepat untuk berburu berbagai kebutuhan. Perlengkapan rumah tangga, gadget, hobi, pakaian, stationary, buku. Bahkan kalau perlu, jadwal belanja bulanan digeser ke tanggal tua saja, biar diskonnya berlipat. 🙂
Well, well, memang untuk urusan belanja ini harus pintar-pintar ya temans. Kalau mau aman di tanggal tua, #jadilahsepertibudi. 🙂
***
View Comments (70)
Aku juga mau kaya budi mbaaak hehe.
Bikin budgeting untuk belanja bulanan dan mingguan emang penting dan kerasa banget sekarang, dulu waktu masih single cuek bebek sekarang mah setiap koin berhargaaaaa
hihii iya mba... waktu masih single semuanya suka2 ya mba... tapi ya gitu deh di tanggal tua jadi serba iriittt.. hihii
Tanggal tua itu emang bikin nelangsa yaa, bahkan buat yg ga gajian :)
Iya mba.. banget...
Mba ini aku banget, abis gajian makan enak sm temen2,.tanggal tua syedih deh tinggal sisa2 recehan.
Hihihi.. memang godaannya tinggi ya mba.. apalagi klo belum ada tanggungan. Ah tapi menurut saya mah nikmati aja asal pengeluaran wajib kayak tabungan, dana darurat dikeluarkan dulu..
Ternyata, sebagian besar dari perempuan kalau di tanggal muda hobby belanja, nonton, dll.. giliran tanggal tua koin2 dikumpulin.
Hahaa.. eh tapi ga perempuan aja lho.. yg laki2 juga begitu. Ngumpulin recehan yg penting ga nyusahin orang. Hihi...
Wah merasakan tanggal no makan di luar. Nyari koin2 yg keselip di baju.
Hihiii iya mba suka geli ngebayangin saat2 mencari koin keselipp...
kalo tgl tua, berasa pengen cepet2 berakhir ya mba, tapi kalo tgl muda, pengennya ngerasain lamaaa... :)
Iya mba maunya semua tanggal tebal dompetnya sama..:-)
Budi memang inspirasi ya Mba.. Kita belajar banyak dari Budi.. Belajar improvisasi hal2 mana saja yg bisa dihemat..
Hahaa... iya mba.. inspiratif banget. Jadi senyum2 mesem lihat videonya,...
Bener mbak jaman single suka-suka kita mau belanja apaan, giliran udah berumah tangga banyak pos-pos gak penting jaman single dulu yang perlu ditiadakan.
Diskonan akhir bulan memang seperti oase di padang pasir, yang penting sesuai dengan budget hehehe
Iya mba. Semua berbeda stelah berumah tangga ya. Jadi harus bener2 bijak mengelola keuangan sejak tanggal muda biar langgeng hingga tanggal tua.. hihii
Untung ada budi yg bocorin rhsia tnggal tuanya jd kita bisa hepi ky budi yaa
Iya mba apalagi bisa seberuntung Budi nemu diskon yang gede hingga 80 persen..m
WAH.. si Budi nemuin hematnya di mataharimall.com hahhha
sukses mba..
iya mba.. nemunya di MM. Mumpung saya juga member mataharimall.com ya kenapa gak ditiru..