I am Hope The Movie; Selalu Ada Harapan

i am hope

“Film yang wajib ditonton agar Kamu tetap percaya bahwa selalu ada harapan”

Pernahkah kamu membayangkan tiba-tiba hidupmu berubah? Atas dasar sesuatu dan lain hal lalu  kamu tercabut dari dirimu sendiri. Kehidupanmu berbeda, semua tak lagi sama. Dan kamu harus menjalani sesuatu yang tak pernah terbayang sebelumnya?

Saya tak tahu apa yang akan terjadi bila hal itu menimpa saya. Bisa jadi saya akan hilang arah, lalu jatuh ke lubang terdalam. Tapi bisa juga saya akan bangkit, lalu menerobos batas dan menjadi diri baru. Saya tidak tahu pasti,  membayangkannya saja saya tak sanggup.

Tapi tahukah kamu, apa yang dilakukan Mia? Ia Mia. Tokoh utama dalam I am Hope the Movie yang akan tayang 18 Februari 2016 nanti. Dalam film yang diproduseri tiga perempuan hebat, Wulan Guritno, Janna Sukasih-Joesoef, Amada Sukasah itu, Mia harus berhadapan dengan penyakit kanker. Di film ini Mia yang diperankan Tatjana Saphira dipaksa oleh dokter (Ray Sahetapy) berhenti mengejar mimpinya, dan fokus menjalani kemotherapi.

Apakah Mia menyerah?

Hmm, dari teaser yang sudah dirilis Alkimia Production, Mia jelas tidak menyerah. Dengan lantang ia menyuarakan pada orang di sekitarnya bahwa ia ingin mewujudkan mimpinya, memproduseri sebuah pertunjukan teater. Dengan penuh keyakinan Mia melewati segala tantangan agar pertunjukan itu sukses. Casting pemain, latihan, menuntaskan skrip, dan memilih alur dan cerita.

“Ini kesempatan terakhir saya. Setiap mimpi bisa jadi nyata,” ujar Mia dalam salah satu petikan.

Tapi mimpi Mia bukanlah hal mudah. Ia harus jatuh bangun dan terus berjuang menghadapi kanker yang semakin merenggut kesehatannya. Mia, si cantik yang penuh senyum dan keyakinan itu terpaksa tumbang. Ia pingsan ketika tengah mempersiapkan pertunjukan.

Keadaan yang terus menurun membuat ayah Mia (Tio Pakusadewo) dan saudarinya (Alessandra Usman) harus lebih ‘keras’ memaksa Mia menjalani pengobatan. Kemotherapy yang tak memberi peluang 100 persen kesembuhan.

“Kalau lo emang rasa mau mati, lo gak akan buang waktu.”

Penasaran kan dengan ceritanya? Yuk intip teaser #IAmHopeTheMovie berikut 🙂

Bagaimana menurutmu akhir film ini? Apakah Mia selamat? Saya tak akan berspekulasi tentang hidup atau mati. Karena menurut saya, bukan kehidupan atau kematian yang membuat film ini menarik dan sangat layak ditunggu. Bukan hidup atau mati pula yang jadi esensi utama film ini.

Bagi saya, daya tarik film ini ada pada kekuatan harapan yang selalu disuarakan Mia. Bahwa ia ingin punya pertunjukan sendiri. Bahwa ia ingin membuktikan diri Ia bisa. Maka itulah ending yang saya harapkan. Mimpi Mia bisa menjadi nyata, karena saya yakin selalu ada harapan. 🙂

Saya percaya, sesuatu yang dijalankan dengan sungguh-sungguh dan dengan keyakinan yang sangat kuat akan memberikan hasil terbaik. Mewujudkan mimpi Mia untuk menghadirkan sebuah pertunjukan teater yang berkelas merupakan bukti dari kekuatan harapan itu.

Ending yang akan menghempaskan kesadaran semua orang bahwa, pasti, selalu ada harapan. Dan mungkin ending yang akan membuat orang-orang termasuk saya malu pada Mia. Malu pada gadis yang umurnya sudah dihitung dokter tetapi masih bisa membuktikan diri, berani bermimpi, dan mewujudkan mimpi itu.

film yang akan mengaduh emosi penonton
film yang akan mengaduk emosi penonton

Kalaupun akhirnya Mia meninggal sebenarnya saya lebih ingin Mia hidup bahagia bersama mimpi dan cintanya, ia bisa meninggal dengan sebuah kebanggaan. Raganya boleh meninggal, tapi karyanya akan hidup selamanya. Semangatnya akan selalu hidup di ingatan orang-orang yang mencintainya, orang-orang yang mengenalnya, dan juga orang-orang yang menonton filmnya. 🙂

Gelang yang Memberi Harapan

sumber : gelangharapan.org
sumber : gelangharapan.org

Oke. Mari kita sedikit mengintip ada apa di balik kekuatan Mia. Tahukah kamu, apa yang membuat Mia menjadi begitu kuat? Doa dan semangat dari seorang ibu.

Iya. Ibu Mia memang sudah tak ada. Mia hanya tinggal bersama ayah dan saudarinya. Tapi semangat dan doa Ibu selalu menemani Mia lewat gelang yang diberikan sang Ibu pada Mia kecil. Gelang yang menginspirasi, gelang yang memberi kekuatan dan semangat. Karena gelang itu adalah gelang harapan.

“Kamu jangan pernah takut, karena di mana ada keberanian, di situ ada harapan,” begitu pesan Ibu yang selalu diingat Mia.

Gelang harapan. Iya benar. Sebuah gelang harapan. Dan ternyata gelang ini tak hanya telah menguatkan harapan Mia. Di kehidupan nyata, gelang ini merupakan wujud mimpi dan suatu ‘harapan’ kecil dari beberapa relawan yang ingin membangkitkan solidaritas dan budaya menyumbang di antara masyarakat. Komunitas kecil yang lahir Oktober 2014 ini ingin menyebarkan harapan melalui sebuah gelang yang dibuat dari sisa kain designer senior kebanggaan Indonesia, Ghea Panggabean.

Kain itu bermotif warna warni sehingga disebut Kain Pelangi Jumputan. Pelangi adalah simbol dari Harapan sehingga gelang itu disebut Gelang Harapan #BraceletofHOPE. Dari komunitas kecil ini kemudian harapan menyebar menjadi energi positif dari semua relawan dan ‘Warriors of Hope’ (pejuang harapan).

Nah. Tahun pertama ini gerakan @gelangharapan berkomitmen untuk terus menyebarkan “Harapan” khususnya pada pejuang kanker dan keluarganya. Itulah kenapa #IAmHopetheMovie ini dirilis pada 18 Februari nanti sekaligus untuk memperingati hari kanker.

Makanya, bila kita mau harapan itu terus menjalar, kita bisa jadi bagian dari orang yang turut mengaminkan harapan para pejuang kanker. Tentu saja dengan tak melewatkan kesempatan menonton I am Hope the Movie. 🙂

Simak Sountrack I Am Hope dulu yuk biar harapan tetap menyala..

Oya. Selain menonton filmnya, kita juga bisa lho berpartisipasi menyebarkan semangat pantang menyerah dan percaya bahwa selalu ada harapan. Partisipasi bisa ditunjukkan dengan turut dalam program PRE SALE @IAmHopeTheMovie. Dengan turut membeli gelang harapan, kita turut menyumbang untuk kemanusiaan. Selain lewat situs gelang harapan dan #IAmHopeTheMovie, kita juga bisa mengikuti perkembangan terbaru film ini lewat Uplek.com. :-0

40 Comments

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *