Aturan Menyisihkan Uang Bulanan, Boleh “Boros” Asal …

financial

Akhir tahun lalu, saya berkesempatan hadir dalam sebuah acara tentang perencanaan keuangan. Acara itu mengingatkan akan pentingnya mengelola keuangan dengan benar. Apalagi sekarang sudah banyak alat perencana keuangan yang tersedia secara gratis di internet.

Pelajaran pertama yang membekas dari pertemuan itu bahwa di negara kita tercinta ini, Uang Rupiah mempunyai dua ancaman nyata. Suka tidak suka harus disiasati agar tidak merugikan kita.

1. Yang pertama adalah waktu, loh kok waktu?

Penjelasan Tri Djoko Santoso, Pendiri Financial Planning Standards Boards Indonesia begini: Inflasi yang terjadi di Indonesia relatif lebih tinggi dibandingkan dengan negara-negara di Amerika atau Eropa.

Logam Mulia Antam
Harga Logam Mulia Antam

Coba cek deh, waktu tahun 1994, setiap gram emas kisarannya masih Rp35.000an. Sekarang? Dengan berat yang sama kita mesti bayar lebih dari 10 kali lipat. 1 gram Logam Mulia Antam di akhir November 2015  Rp548.000. Ini cuma sebagai gambaran risiko waktu (inflasi), bukan berarti saya merekomendasikan nabung emas ya. Itu pilihan masing-masing.

Rata-rata Harga Emas dari Tahun 1994-2015
Rata-rata Harga Emas dari Tahun 1994-2015

2. Ancaman resiko yang mungkin ditimbulkan.

Tri Djoko mengatakan saat ini banyak orang yang menjual produk semu. “Tidak masuk akal”. Berbagai tawaran investasi dengan hadiah menggiurkan setiap hari wara wiri si sekitar kita. Menawarkan imbal hasil setiap bulan yang jauh di atas realitas. “Biar aman dan pasti, taruh pada produk yang ada logo OJK (Otoritas Jasa Keuangan),”.

Selain itu juga disiapkan antisipasi risiko bagi si tulang punggung, sumber penghasilan keluarga. Harus dipastikan apakah asuransi kesehatan dari kantor atau yang dibeli secara mandiri cukup menanggulangi masalah yang mungkin akan terjadi. Kalau tidak ingin membeli asuransi, tentu tabungan siaga untuk biaya berobat juga diperlukan.

Dalam diskusi itu juga dijelaskan bahwa sebelum menabung, kita harus tahu dulu tujuannya. Apakah jangka pendek seperti hendak menikah, uang muka rumah atau tujuan jangka menengah untuk pendidikan anak. Bahkan jangka panjang untuk pensiun.

Kenapa kita harus mengenali tujuan menabung? Agar kita dapat memilih instrumen investasi yang sesuai. Produk yang memiliki risiko terkendali misalnya di bidang pertanian, dan saham. Tapi kadar resiko ini berbeda-beda untuk semua orang. Ada yang menganggap investasi di bidang pertanian justru tak menarik lantaran pertumbuhan keuntungan yang lambat.

Sumber : http://www.clipartsheep.com/images/1269/financial-planning-options-1269353.png
Sumber : http://www.clipartsheep.com

Lalu bagaimana dengan keuangan bulanan. Bagaimana cara mengatur agar keuangan bulanan cukup dan tidak kempes di akhir bulan?

1. Sharing

Bentuknya bisa berupa sedekah, zakat atau donatur. Biasanya jumlahnya 2,5%-10% setiap bulannya. Sharing ini dipercaya akan memberi nilai manfaat bagi kita dalam bentuk kepuasaan non fisik. Biasakan mengeluarkan bagian ini di awal.

2. Membayar Hutang

Sebaiknya cicilan hutang 35% dari penghasilan. Dari jumlah ini dibagi lagi menjadi 20% hutang produktif seperti KPR, cicilan mobil atau hutang yang memberikan nilai tambah lainnya. Sedangkan hutang konsumtif seperti kartu kredit maksimal cicilannya tidak lebih dari 15% penghasilan.

3. Tabungan

Jumlah minimum tabungan adalah 10%. Akan tetapi jika semakin kecil cicilan hutang maka dapat dialihkan untuk tabungan dan pemenuhan biaya hidup.

4. Jaga-jaga (minimum 10%)

Jadi sisa penghasilan sebesar 35% harus dikelola untuk biaya hidup. Aturan ini tentu setelah seluruh komponen hidup layak terpenuhi. Semangatnya adalah menyisihkan sebagian penghasilan dengan terencana.

Dari 35% biaya ini maka 30% diprioritaskan untuk kebutuhan sedangkan sisanya 5% untuk keinginan. “Sebungkus kopi seharga Rp900 di warung lalu diseduh sendiri tidak berbeda rasanya dengan belanja kopi di mal seharga Rp42.000. Itu wont (keinginan),” kata Tri Joko.

So, penutupan terakhir dari pelajaran ini adalah “Belanja Boros tidak apa-apa, asal sesuai budget…” 🙂

14 Comments

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *