Batas Usia Kehamilan yang Dibolehkan Naik Pesawat
|“Mom dulu naik pesawat mau pulang kampung untuk lahiran usia kandungannya berapa ya?” tanya seorang teman.
Pertanyaan seorang teman beberapa hari lalu menggelitik saya untuk membuat postingan ini. Soalnya dulu saya pernah punya pengalaman, nyaris tak dibolehkan terbang naik pesawat gara-gara sedang hamil besar.
Sebagai anak rantau, barangkali Moms juga punya rencana untuk melahirkan di kampung halaman seperti saya. Atau barangkali ada juga Moms yang punya agenda di luar kota yang tak bisa diganti meski sudah hamil besar.
Karena itu, tak ada salahnya pahami dulu aturan penerbangan untuk perempuan yang tengah hamil besar ini. Kalau saya dulu, harus terbang saat hamil besar lantaran mau cuti di kampung.
Memang benar. Waktu kelahiran anak kedua, Azizah, saya memilih lahiran di kampung. Alasannya Hari Perkiraan Lahir (HPL) Azizah dua bulan sebelum lebaran idul fitri.
Biar tidak merepotkan keluaga besar untuk bolak-balik Jakarta-Padang, makanya saya memilih melahirkan di rumah. Sekalian biar saya bisa berlebaran di kampung halaman.
Nah karena harus berurusan dengan administrasi penerbangan saya terpaksa mengambil cuti melahirkan lebih cepat. Padahal dulu waktu kelahiran anak pertama, Bintang, saya mengambil cuti hanya beberapa hari sebelum HPL, jadi masa mengurus anak setelah melahirkan menjadi lebih panjang.
Cuti melahirkan yang saya ambil menyesuaikan dengan batas maksimal usia kehamilan yang dibolehkan terbang pakai pesawat. Soalnya saya pernah membaca beberapa pengalaman ibu hamil yang ditolak terbang lantaran usia kehamilannya sudah terlalu besar. Ada juga pengalaman seorang teman yang berangkat dari Manado menuju Jakarta transit via Makasar.
Usia kandungannya waktu itu 33 minggu. Ketika berangkat dan check in dari Manado tidak ada masalah. Tetapi waktu berangkat lanjutan setelah transit di Makasar justru ia tak lagi diperbolehkan terbang. Oleh petugas bandara di Makasar kandungannya dianggap tidak cukup aman untuk melanjutkan ke Jakarta. Nah. Kacau kan urusannya.
Jadi sebelum menentukan memesan tiket dan menentukan jadwal cuti, saya terlebih dahulu larak-lirik aturan penerbangan semua maskapai. Biar cuti setelah melahirkan lebih panjang, saya pun mencari informasi batas usia kehamilan yang diperbolehkan terbang seluruh maskapai. Yang dipilih adalah yang batasannya terbesar.

Oya mom. Sebelum memesan tiket berikut beberapa tips penerbangan untuk ibu hamil besar dari saya.
- Membaca syarat dan ketentuan
Sebelum terbang pastikan sudah membaca semua syarat dan ketentuan maskapai yang dipilih.
Setiap maskapai punya ketentuan masing-masing. Bisa jadi ada yang hanya membatasi usia kehamilan maksimal 32 minggu. Ada pula yang sampai 35. Mengenai batasan tiap maskapai nanti akan saya jelaskan.
2.Cek Silang
Jangan lupa menelepon ulang costumer service untuk memastikan batasan maksimal. Bila perlu langsung datang ke kantor maskapai.
Waktu mau mudik melahirkan Azizah, saya dulu sengaja datang ke kantor Citilink di kawasan Slipi. Waktu itu kami pilih Citilink karena maskapai itu yang mengakomodir usia kehamilan paling besar.
Sampai di kantor Citilink yang kami lakukan adalah minta penjelasan resmi. Setelah kami dikasih aturan tertulis penerbangan saya tak lupa mencatat nama lengkap petugas yang memberikan informasi serta waktu kunjungan kami. Tujuannya untuk berjaga-jaga kalau ternyata nanti ada perbedaan informasi dengan petugas di bandara.
3. Kondisi Prima
Pastikan saat penerbangan dalam kondisi prima. Agar prima beberapa hari sebelum penerbangan kita harus benar-benar menjaga kondisi kesehatan.
4. Lengkapi dokumen
Lengkapi semua dokumen. Dokumen yang dibutuhkan adalah surat keterangan dari dokter.
Saran saya apapun penerbangan yang nanti dipilih jangan lupa bawa salinan syarat dan ketentuan maskapai itu saat check ini di Bandara. Dokumen ini perlu untuk jaga-jaga kalau ada perbedaan informasi antara maskapai dengan petugas bandara.
Pengalaman saya dulu, saya nyaris ditolak untuk terbang. Alasannya petugas bandara menilai usia kandungan saya sudah melebihi batas maksimal. Waktu itu usia kandungan saya sudah 34 minggu.
Menurut syarat dan ketentuan maskapai yang salinannya sudah saya minta langsung ke kantor Citilink, batas usia kehamilan yang diizinkan hingga 35 minggu. Sedangkan menurut petugas bandara usia maksimal hanya 32 minggu. (Batasan 32 minggu ini memang diberlakukan beberapa maskapai).
Beruntung sekali kami sudah punya bukti otentik. Saya jadi punya alibi pada petugas bandara. Setelah melewati dua kali pemeriksaan kehamilan oleh petugas kesehatan di Bandara saya pun akhirnya diperbolehkan terbang.
Hampir semua maskapai memberi batas aman hingga usia 28 minggu. Bila lebih dari itu maka ibu hamil yang hendak terbang menggunakan pesawat harus menyertakan surat keterangan sehat dari dokter kandungan. Ibu hamil juga akan disodorkan dan diminta menandatangani surat yang berisi membebaskan maskapai dari tanggung jawab bila terjadi sesuatu dengan kandungan Ibu selama penerbangan.
Surat keterangan dari dokter kandungan harus dibuat maksimal seminggu sebelum keberangkatan dan berisi informasi tentang
- Usia kehamilan saat pemeriksaan
- Kandungan ibu dalam keadaan sehat\
- Tidak terdapat kelainan pada kehamilan
- Tanggal HPL
Nah, berapa sajakah batasan maksimal penerbangan masing-masing maskapai. Berikut rinciannya.
Pesawat Lion Air, Batik Air, Wing Air, Malindo, Sriwijaya Air, Nam Air
Usia kehamilan di atas 28 minggu wajib menyertakan surat keterangan medis dari dokter kandungan
- Mengisi formulir pertanggungan risiko Form of Indemnity (FOI) yang membebaskan maskapai dari pertanggungjawaban terhadap hal-hal yang tidak diinginkan selama penerbangan.
- Batas maksimal penerbangan usia kehamilan 32 minggu.
.Pesawat Garuda Indonesia
- Kehamilan pertama, ibu hamil diperbolehkan terbang hingga usia kehamilan mencapai 32 minggu dengan mengisi Formulir Informasi Medis (MEDIF).
- Untuk kehamilan kedua, penumpang tidak diizinkan terbang jika usia kehamilan sudah pada usia 32 minggu.
Pesawat Citilink:
- Hingga usia 27 minggu, penumpang wajib menandatangani Pernyataan Pertanggungjawaban Terbatas pada saat check-in. Pernyataan ini membebaskan Citilink dari pertanggungjawaban terhadap hal-hal yang tak diinginkan selama penerbangan.
- Usia kehamilan 28-34 minggu, penumpang wajib menandatangani Pernyataan Pertanggungjawaban Terbatas serta menyerahkan surat keterangan medis dari dokter.
- Usia kehamilan di atas 35 minggu tidak diizinkan terbang.
Pesawat Air Asia
- Usia kehamilan 0-27 minggu, wajib menandatangani Pernyataan Pertanggungjawaban Terbatas pada saat check-in yang membebaskan AirAsia dari pertanggungjawaban terhadap hal-hal yang tidak diinginkan selama penerbangan.
- Usia kehamilan 28-34 minggu, wajib menandatangani Pernyataan Pertanggungjawaban Terbatas dan menyertakan surat keterangan medis dari dokter.
- Penumpang dengan usia kehamilan di atas 35 minggu tidak diizinkan terbang.
Artikel terkait :
10 Tips Mudik Nyaman dengan Pesawat untuk Ibu Hamil
saya belum pernah berpergian menguunakan pesawat saat hamil, tapi ada teman yang pernah melakukannya. saat itu usia kandungannya hampir memasuki 8 bulan 🙂
terimakasih informasinya Mbak, sangat bermanfaat 🙂
Iya mba.. kadang kita ga ngeh sama urusan begini, apalagi klo kandungannya ga ada komplikasi. Ee taunya beresiko bgt..
saya dulu pas hamil besar ngga jadi balik ke Medan, soalnya takut terjadi apa2. lagian suami juga ngga ngijinin jadi deh lebaran pertama selepas menikah itu di rayain di rumah aja. infonya keren mbak… thanks ya
Mudah2an hamil berikutnyaa bisa kayak saya mba.. saya waktu hamil pertama akhirnya juga di jakarta aja… 🙂
wahhh.. makasih banget infonya ya…. kebetulan pas kehamilan sekitar 27-28 minggu nanti saya mesti pergi ke luar kota dan rencananya naik pesawat.. jadi bisa siap-siap deh, kayaknya daripada ditolak terbang mendingan udah siapin surat dokter kali ya?
Bener mba. bagusnya siapkan surat dokter dan suratnya ga lebih dari seminggu. Wah si dedek terbang.. asyikk…
Waktu hamil kemarin saya sempat ke Makassar dgn pesawat tp waktu itu masih 12w jadi masih aman. Selebihnya gak pernah lagi.
Thanks infonya yah Mbak.. 🙂
Masama mba.. si kecil udah jalan2 ya . Mudah2an besarnya bisa terbang lebih jauh.
Masama mba.. semoga bermanfaat ya.
Wah. Saya baru tau serumit itu prosesnya. Musti pakai bikin surat tertulis segala ya.
But, thanks ilmunya mbak! 🙂
Iya mba prie.. apalagi klo sampau beda info antara petugas maskapai dan petugas bandara.. makanya harus disiapkan bener.
tiap maskapai rupanya beda2 ya kebijakannya
Iya bener. Beda2..
oh saya baru tau..dan ternyata butuh proses ya
Makasih infonya mba 🙂
berarti rata-rata >27minggu yaa batas aman tanpa surat segala macem naik pesawat pas hamil…
Benar mba echa.. klo dah masuk trimester tiga apalagk HPL dah banyak syaratnya.. 🙂
Mba, boleh minta kontaknya ga? Aku juga mau pulang lahiran di kampung, rencananya di usia kehamilan 34 minggu.. Pengen nanya2 biar lebih jelas..
halo mba Nola. Siap. tar japri email ya kontaknya..
Makasi mba, emailku nolafitria@yahoo.com
Dulu pas kehamilan Zafa sekitar 24 minggu naik pesawat jadi ya tenang-tenang saja, namun pernah juga tanya-tanya ke dokter kandungan saat ada rencana pulan kampung pakai pesawat di usia kandungan besar dan minta surta rekomendasi, d0kter bilang surat rekomendasi sebenarnya hanya menyatakan bahwa Maskapai tidak bertanggung jawab jika terjadi sesuatu dengan kandungan tersebut, akan tetapi memang dari maskapai sendiri ada banyak pertimbangan lainnya.
Waaa.. makasih banyak mbaa infonyaa.. kebetulan sedang hamil dan akan naik pesawat. Tfs ya mbaa ^^
thanks infonya sy baru tau bermanfaat
Semoga berguna ya mba..
Wah pas banget ni, jaga jaga klo dah hamil gede tar, makasi mb info nya
dulu hamil anak pertama, hobiku kelayapan trus mbak :D.. hamil 1 bulan, aku ama suami ttp nekad ke Beijing, tp kita ga pake surat2 apapun gitu ke maskapainya.. mereka juga ga nanya krn perutku msh rata kan sebulan.. cuma udh bilang dokter, dan dia ksh izin kok sambil ksh obat penguat.. untungnya pas kesana lg winter, jd aku ga terlalu gampang capek krn suhu udaranya dingin.. itu sampe hamil 6 bulan, aku msh srg pergi2.. tp udh pake surat dokter yg ditunjukin ke maskapai sebelum naik.. anehnya sempet tuh, dr jkt-KL, lancar2 aja pas ditunjukin surat dokter.. pas pulangnya, KL-jkt, eh, petugas di bandara ga ksh aku naik.. lah piyeeee, memangnya aku hrs lahiran di negara mereka gitu ;D.. Ngotot2an deh ama petugasnya… akhirnya mereka ngalah sih.. ya iyalah.. mau nanggung living cost ama biaya lahiranku kalo hrs tinggal di KL sampe lahiran apa itu staf ;p
Sy mau tanya sekarang usia kehamilan yg kedua istri ku sekitar 24 mnggu mba ,
Dn sekitar 6 minggu ada rencana mau ajak istri liburan ke manila mba ,
Klo boleh kasih saran apa aja mba yg perlu sy lakuin supayansm sm istri bs terbang dgn nyaman ?
Thnks
Halo mas, 6 minggu lagi berarti sudah 30 ya. Sudah mulai gede banget.. sekadar saran dr saya ada baiknya pastikan tanggal kembalinya tak lewat dr batas yang diatur maskapai. Untuk terbang nyaman barangkali artikel ini relevan..
http://duniabiza.com/2016/06/18/10-tips-mudik-nyaman-dengan-pesawat-saat-hamil/
Maaf mbak boleh minta infonya. Kebetulan saya ini hamil 33w dan mau mudik ke jambi tapi bingung maskapai yg masih memperbolehkan untuk terbang di usia segitu. Boleh minta kontaknya gag biar bisa tnya lbh jelas?
Halo mba. Silakan Lewat email duniabiza@gmail.com ya.
mbak k hamilan saya sudah 34 minggu tp saya ada rencana mau lahiran d kampung
kasih saranya dong mbak
trimksih.
Halo mba, kalau sudah 34 minggu ga ada pilihan u naik pesawat ydara lagi ya. Dulu saya terpaksa pulang kampung dan cuti lebih awal karena mengejar bayas maksimal 34 minggu untuk naik pesawat. Barangkali mba bisa ambil alternatif pulang kampung naik kereta atau mobil.
Oya, dalam beberapa kasus untuk kehamilan yang tidak bermasalah saya pernah mendengar ada beberapa orang yang mencoba memanipulasi usia kehamilan dengan mengurangi week. Tapi hal ini menurut saya tak berhasil karena untuk kehamilan besar di bandara biasanya akan ada pemeriksaan ulang dari dokter bandara. Saya dulu diperiksa Di bandara soekarno hatta.
Mba mau tanya saya lg hamil 10 minggu…perutku emang rada buncit sich….kira2 kl naik pesawat gak harus pake surat dokter kan ya…dan kalo lagi hamil harus bilang gak ya..ke petugas atau diem2 aja…dan setau saya kl lagi hamil gak boleh lewat detektor itu….mhn sarannya krn 3 hr lagi saya brngkt tp gak buat surat rekomendasi dokter..takut di cegat di bandara…hehehe
halo mba, untuk kehamilan di bawah 28 week biasanya tidak diperlukan surat keterangan hamil. kecuali untuk kehamilan yang rentan.