9 Langkah Hindari Hepatitis A yang Menyerang IPB
|Beberapa waktu lalu, beragam berita seputar penyebaran virus Hepatitis A wara-wiri di depan kita.
Kejadiannya di sekitar kampus Institut Pertanian Bogor. Televisi, radio, media cetak dan online ramai memberitakan.
Kabar bermula dari berita meninggalnya seorang mahasiswa Fakultas Kehutanan pada 7 Desember lalu. Lalu meluas dan menyerang 28 mahasiswa hingga dirawat di Rumah Sakit maupun di rumah masing-masing.
Belakangan, dinas kesehatan juga menemukan virus hepatitis A menyerang tiga penduduk Desa Babakan yang menjadi pusat kos mahasiswa. Penularan wabah yang berlangsung massal membuat IPB menetapkan kampus dalam keadaan luar biasa.
Berdasarkan temuan sementara, penyebaran virus salah satunya dipicu rendahnya kualitas kebersihan lingkungan di daerah yang menjadi pusat permukiman mahasiswa. Ditambah lagi dengan musim penghujan yang mulai datang.
Tentu saja kita tak mau kejadian serupa terulang di sekitar kita. Karena itu yuk kenali dan cari tahu apa yang bisa kita lakukan untuk menghindarinya.
Nah berikut ini penjelasan dari Prof. dr Tjandra Yoga Aditama, SpP(K), DTM&H, MARS, DTCE, mantan Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit & Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan RI.
Cara Penularan.
Menyebar dengan fekall-oral, dan melalui makanan. Virus ditemukan pada tinja dan mencapai puncak 1-2 minggu sebelum timbulnya gejala, dan berkurang secara cepat setelah timbulnya gejala disfungsi hati. Gejala ini timbul bersamaan setelah munculnya sirkulasi antibodi HAV dalam darah.
“Untuk kasus KLB seperti di IPB penularan umumnya terjadi karena
pencemaran air minum, makanan yang tidak dimasak, makanan yang tercemar, sanitasi yang buruk, dan kurangnya higienitas lingkungan,” ujar dokter Tjandra.
Tanda dan Gejala.
Demam, malaise(lemah dan lesu), anoreksia dan gangguan abdominal serta ikterus.
Masa inkubasi terjadi selama15 sampai 50 hari, rata-rata 28-30 hari. Sedangkan masa penularan infektifitas maksimum terjd pada hari terakhir dari separuh masa inkubasi. Sebagian besar kasus kemungkinan tidak menular pada minggu pertama setelah ikterus.
Agar terhindar dari Hepatitis A, Pak Tjandra yang kini menjabat Regional Coordinator di WHO South East Asia Regional Office itu menganjurkan 9 hal langkah.
- Selalu cuci tangan sebelum masak , sebelum makan dan setelah keluar toilet,
- Selalu cuci alat-alat masak dan alat-alat makan
- Dapur harus selalu bersih, sampah padat dan cair terkelola baik, tidak ada binatang , serangga dan lainnya.
- Gunakan air yang bersih dan bahan makanan yang baik. Pilih mahan makanan yang segar, proses memasak yang benar dan baik, cuci buah dan sayur dengan baik, dan tidak menggunakan bahan makanan yang sudah kadaluarsa.
- Masak makanan hingga matang, terutama daging sapi, ayam, telur, seafood, rebus sup hingga 70°C.
- Pisahkan bahan makanan matang dan mentah dengan menggunakan alat dapur dan alat makan yang berbeda, serta simpan di tempat berbeda.
- Simpan makanan di suhu aman, jangan simpan makanan matang di suhu ruangan terlalu lama, masukkan makanan ke dalam lemari es bila ingin disimpan. Sebelum dihidangkan, panaskan sampai lebih dari 60°C, serta jangan terlalu lama disimpan di lemari es.
- Jangan menkonsumsi makanan dan minuman yang kotor dan berjamur.
- Selalu menjaga kebesihan dan sanitasi lingkungan dan pribadi.
ngeri juga penyakit hepatitis ini yah Mak 🙂
terimakasih sudah berbagi artikel ini, artikelnya sangat bermanfaat (y)
Iya, kita malah selama ini ga ngeh sama ini. Ternyata sampe ada meninggal..
Subhanallah sempat mewabah ya di IPB ?
Iya mba.. sampai KLB
Nah kan emang bs menular melalui mknan dan kurang higienisnya lingkungan, sejak ada yg kena gejalanya di kampus saya jd masak sendiri di rumah terus nih Mba. Pdhl kampus saya jauh dr bogor,hehe gpp lah y buat jaga2.
benar mba. masak sendiri pilihan cerdas. Soalnya kan kita tahu higienitasnya. Kalaupun ada bahan yg ga bagus tetap bisa dimasak sampai mendidih
Nah ini ada yang ditakuti mbak Ira, kadang-kadang orangtua kecolongan jika anak-anak sampai makan yang udah berjamur…hikss… soal wabah yang massal di IPB saya juga ngikutin beritanya di televisi
Iya mba. Saya juga masih sering lalai.. jadi harus lebib hati2 kita..
Sebelum heboh2 Hepatitis A di IPB sekarang, suamiku yg dulu kuliah di IPB jg udah kena duluan pas menjelang sidang skripsi pula. Kayaknya memang lingkungan makanannya ada yg ngga bersih.
Wah. Emang kudu ati2 bgt ya mba milih makanan pas ke skitar sana..
Setuju sm tips nya. Karena ini bukan cm utk IPB. Melainkan utk semua mahasiswa, meski berbudget minim dan hrs tinggal di pemukiman yg relatif murah jgn mengabaikan kebersihan. Pun yg mampu, jangan menyepelekan kebersihan dan tetap menjaga imun tubuh.
betul mba seringkali demi budget kita ga selektif milih tempat makan
Sebagai ibu kita emang harus hati-hati dan teliti yah
kampusss akuhh mba. hikkks. iya kasus Hepatitis ini sebenarnya udah sering terjadi. dulu jamanku, juga banyak. bahkan ada 2 temen seangkatanku meninggal. karena beliau kena nya hepatitis B, dan udah parah menjurus ke kanker hati.
tahu sendiri kan, dimanapun kosan mahasiswa ya bgeitu. belum lagi air isi ulang yang gocengan entah darimana asalnya. alhamdulillah pas masih di sana aku ngga pernah sakit parah
Serem ya mbak…. Mudah2an ke depan makkn banyak yg peduli. Apalagi sampai ada yang meninggal
Jd lingkungan kotor jadi penyebab utama nya #serem
bukan kampusnya mas, tapi lingkungan seputaran kampusnya…
kalau kantin kampus malah OK dan bersih
Yg penting kita harus hati2 dan pibtar2 milih tempat makan.. 🙂
Beberapa tahun terakhir, kejadian serupa juga terjadi di sekitar kampus Universitas jember. Prihatin sekali…
TFS mbak