4 Faktor Penyebab Perut Kram dan Haid tidak Normal

 

Sebagian besar orang nampaknya pernah merasakan kram perut. Penyebab perut kram pada wanita adalah karena adanya kontraksi yang berlebihan terhadap otot skeletal. Contohnya otot dinding perut dan juga otot polos penyusun organ yang ada di perut seperti usus, lambung, ginjal, rahim dan sebagainya.

Sering kali gejala saat wanita akan menstruasi membuat wanita tidak nyaman. Faktor haid tidak lancar adalah perubahan hormon waktu datang bulan bisa membuat wanita mengalami perubahan suasana hati dan kram di perut. Rasa sakit yang dialami bisa berupa nyeri di payudara, kram di perut.

 

Beberapa Penyebab Kram Perut

* Ketegangan Otot Perut

Ketegangan otot perut (spasme abdomen) selalu membuat penyebab yang umum terjadinya kram di perut. Seseorang yang rajin melakukan olahraga dalam intensitas sangat tinggi, terutama yang melakukan bodybuilding, biasanya lebih mudah mengalami kondisi kram perut.

 

 

  • Dehidrasi Dehidrasi Akibat Keringat Berlebih

Mengalami muntah atau diare membuat tubuh merasa kehilangan banyak cairan dan juga elektrolit seperti kalsium, potasium dan magnesium. Akibatnya, otot yang ada di dalam tubuh termasuk otot perut tidak bisa bekerja secara maksimal. Sehingga membuat terjadinya kram perut.

  • Gas Berlebih

Penumpukan gas berlebih di dalam perut membuat salah satu penyebab kram di perut. Karena , ketika tubuh melakukan mengeluarkan gas tersebut baik itun melalui sendawa atau buang angin, otot yang ada di perut akan berkontraksi secara mendadak dan pada saat itu juga perut akan merasakan kram.

  • Konstipasi

Konstipasi atau sembelit adalah kondisi karena seseorang mengalami masalah kesulitan saat buang air besar secara teratur dan tidak tuntas. Gejalanya ditandai dengan ukuran feses yang besar atau bahkan sangat kecil yang terlihat kering dan keras, mengejan dengan ekstra terutama pada perut bagian bawah karena tekanan berlebih dan gejala lainnya dapat menimbulkan perut kram.

 

Perut kram pada wanita adalah karena adanya kontraksi yang berlebihan terhadap otot skeletal. Demikian ya semoga bermanfaat.

 

One Comment

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *