Cara Asyik Mengenalkan Puasa pada Si Kecil

“Ma puasa itu apa?” 

***

Memiliki anak yang  punya rasa ingin tahu besar itu berjuta rasanya. Setiap hari selalu ada hal yang mereka tanya. Apalagi kalau si kecil termasuk tipe ceriwis. Satu pertanyaan jawabannya bisa panjaaangggg…. 🙂

Nah, di momen bulan Ramadan ini saya yakin mayoritas Moms and Dads juga menghadapi situasi seperti yang saya alami dengan si Sulung Bintang. Sejak hari pertama puasa selalu saja ada yang ia tanya. Apalagi ada berbagai kebiasaan dan hal baru yang ia temukan.

“Berbuka itu apa Ma?” ujar Bintang ketika saya dan suami berdiskusi mengenai menu berbuka yang akan disiapkan.

“Buka ke depan ya?” 

Buka yang dimaksud Bintang masih dalam arti harfiah seperti tertulis di kamus yang berarti keadaan, tersingkap. Saya dan suami tertawa geli mendengar pernyataan itu.

Lalu pelan-pelan saya jelaskan bahwa berbuka itu berarti makan pertama setelah puasa. Untungnya, ia sudah mulai mengerti dengan puasa sehingga saya jadi lebih mudah menjelaskan.

“Papa sama Mama kan lagi ga boleh makan. Nanti kalau sudah azan magrib boleh deh makan dan minum lagi. Itu namanya berbuka.”

“Ooo, …” jawab Bintang dengan mimik serius. Melihat ekspresi mukanya saya jadi makin geli. 

 

Hmm, sebenarnya perlu ga ya mengenalkan puasa pada si kecil?

Berdasarkan berbagai referensi memang tidak ada ketentuan mengenai waktu tepat mengenalkan anak puasa. Namun, pengenalan nilai agama perlu dilakukan sejak dini. Termasuk juga mengenai ibadah puasa.

Pengenalan bisa dilakukan sejak si kecil mulai belajar mengenal lingkungan. Apalagi, anak-anak biasanya punya rasa ingin tahu besar terhadap aktivitasdi sekitar seperti halnya si Sulung Bintang yang kini berusia 3,5 tahun. Meski begitu, harus diakui, mengenalkan puasa pada si kecil itu gampang-gampang susah.

Anak tak bisa dipaksa memahami puasa sebagai kewajiban umat muslim seperti halnya yang harus diketahui orang dewasa. Karena itu perlu beberapa trik.

 

Berikut beberapa tips mengenalkan ibadah puasa pada si kecil yang bisa Moms dan Dads coba. 🙂

  1. Perkenalkan berbagai istilah dengan cara sederhana

Selama bulan Ramadan akan ada istilah baru yang memancing rasa ingin tahu si kecil. Misalnya, puasa, sahur, berbuka, ngabuburit, dan tarawih. Sering ucapkan kata-kata itu agar familiar di telinga si kecil.

Membiasakan si kecil dengan istilah khusus Ramadan akan membuat si kecil memahami bahwa ia berada pada momen spesial. Hal ini akan memancing mereka bertanya banyak hal. Puasa itu apa? Sahur apa?

Bila si kecil sudah bertanya, waktunya Moms and Dads menjelasaan dengan cara sederhana. Misalnya, sahur itu waktunya makan sebelum matahari terbit.

“Kalau di langit sudah ada matahari, perut  papa dan mama ga bisa makan lagi. Perut papa dan mama akan menyerang setiap makanan yang masuk. Ciat, ciat…. Ciat…!”

Moms and Dads bisa mengarang cerita sesuai minat si kecil. Saran saya sih, sebaiknya tidak mengarang berlebihan sehingga si kecil bisa memahami makna ibadah puasa, sahur dan berbuka dengan baik. Jangan sampai, karena keasyikan mengarang indah, si kecil malah misspersepsi mengenai apa itu puasa. 🙂

 

  1. Ajak sahur dan berbuka bersama

Biasanya si kecil akan terbangun saat sahur karena mendengar aktivitas orang tua dan para saudara. Bila dia bangun, tak ada salahnya mengajak si kecil ikut sahur. Begitu juga ketika berbuka.

Mengajak si kecil sahur dan berbuka bersama bisa mengenalkan mereka dengan ritual puasa tanpa harus memaksakan banyak informasi. Dengan sendirinya, mereka akan terbiasa dengan kebiasaan baru yang disebut puasa.

 

  1. Ajak melakukan ibadah  bersama

Salah satu pilihan sajadah anak di Shopee

Selain shalat lima waktu, mengajak si kecil shalat tarawih akan memberi kesenangan tersendiri bagi mereka. Biasanya momen ini akan diingat sampai dewasa. Agar si kecil lebih bersemangat, kita bisa memberikan ia mukena, sarung dan sajadah khusus anak.

Untuk Bintang, saya menyiapkan sarung dan sajadah anak. Di pasar sudah banyak yang menyediakan sarung dan sajadah anak ini. Bahkan motifnya bisa disesuaikan dengan kegemaran si kecil.

Bila tak mau repot, akan lebih mudah bila membeli melalui online shop.

 

  1. Hadirkan suasana Ramadhan di rumah

Menghadirkan nuansa Ramadan bisa dilakukan dengan langkah sederhana. Misalnya memasang pernik Ramadan seperti gambar ketupat, bedug atau onta-onta di dinding kamar si kecil.

Bisa juga membelikan mainan dan buku cerita seputar dunia islam.

***

 

Nah, itu dia beberapa tips yang bisa dicoba. Semoga si kecil makin bersemangat ya.  Happy fasting ya Moms and Dads. 🙂

 

 

29 Comments

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *