Rahasia Membuat Bayi Lelap di Malam Hari

Bayinya anteng ya mba. Malam ga kedengeran tangisnya.”

***

Komentar seperti itu sudah beberapa kali saya dengar dari para tetangga. Iya sih, kalau dipikir-pikir Arsyad memang tak terlalu sering menangis. Biasanya baru menangis kalau lapar dan tak berlangsung lama karena segera diangkat.

Bayi menangis dan terbangun di malam hari adalah hal lumrah yang dialami setiap ibu. Bahkan tak jarang ada ibu yang mengeluh kalau babynya terjaga sepanjang malam.

Dulu saya sempat merasakan hal ini. Ketika Bintang bayi, di bulan kedua ia mulai terjaga sepanjang malam. Saya jadi tak bisa beristirahat di kala malam. Lalu kami googling dan membaca pengalaman beberapa ibu-ibu yang punya bayi juga. Akhirnya kami menemukan jawaban.

Sebenarnya bayi memang sedang belajar menyesuaikan diri dengan ritme di sekitar. Termasuk ritme di rumah. Bayi belum bisa membedakan mana siang dan malam. Mereka hanya bisa mengetahui dari keadaan sekitar. Karena itu kami pun mulai belajar memahami si kecil.

Observasi beberapa hal, kami pun menemukan pola yang pas agar Bintang bisa terlelap di malam hari. Kalau terjaga sesekali karena lapar sih itu biasa. Bahkan kalau dia tak terjaga bila saatnya minum susu, saya pun akan membangunkannya.

Pengalaman bersama Bintang ini saya lanjutkan hingga Zizi dan Arsyad. Dan hasilnya sama. Mereka berdua juga bisa terlelap di malam hari.

Membuat bayi bisa terlelap di malam hari tentu saja membuat orang tua senang. Moms and Dads jadi bisa istirahat beberapa saat dan bangun lagi hanya untuk menyusui mereka.

Berikut beberapa hal yang kami lakukan agar ketiga krucils bisa terlelap ketika bayi.

 

1. Mengecilkan nyala lampu

Saya dan suami termasuk yang tak nyaman berada di ruang yang punya cahaya redup. Barangkali karena faktor minus mata kami berdua yang besar. Karena itu hampir seluruh ruangan di rumah dipasangi lampu berwatt besar.

Ketika Bintang lahir, saya tak sadar bahwa lampu besar di malam hari menjadi penyebab bayi terjaga. Bisa jadi si kecil merasa cahaya yang terang itu pertanda siang ya. Setelah googling sana-sini saya menemukan bahwa untuk membuat si kecil terlelap ada baiknya memasang lampu kecil.

“Cahaya lampu yang terang bisa jadi membuat bayi disorientasi tentang siang dan malam”

Penasaran, saya pun mencobanya. Kami membeli lampu baca yang khusus disulap jadi lampu tidur. Bukan apa-apa sih, maksudnya biar sekalian multifungi. Hihi… Iritnya kumat.

Ternyata cara ini efektif. Bintang yang semula terjaga di malam hari mulai terlelap. Karena cara ini berhasil, ketika Zizi lahir, saya menerapkan pola yang sama. Begitu pun dengan Arsyad sekarang. Lampu besar baru dihidupkan kalau mau mengganti popok Arsyad.

 

2. Gunakan popok berdaya serap tinggi

Menggunakan popok sekali pakai atau diapers di malam hari merupakan salah satu solusi menjaga kulit bayi tetap kering.  Sekarang ada banyak merek popok sekali pakai yang beredar di pasaran. Kita tinggal memilih mana yang cocok buat kulit bayi dan nyaman di kantong.

Sejak Bintang dan Zizi saya beberapa kali ganti merek diapers. Tapi yang paling utama soal daya serap ini. Apalagi diapers buat bayi baru lahir. Selain daya serap, perlu juga memastikan diapers yang dipilih berbahan halus dan lembut. Kan sayang kalau sampai si kecil jadi ruam.

Menemukan diapers yang berdaya serap tinggi dan lembut  sekarang juga ga susah. Di minimarket ada banyak pilihan. Mulai dari yang premium hingga ekonomis.

Untuk Arsyad sekarang saya menggunakan diapers Goo.N Excellent Dry. Mulanya mencoba Goo.N karena penasaran dengan produk diaepers baru keluaran Jepang ini. Pas dipake ternyata memang enak sebab bisa menampung pipis hingga 4-5 kali pipis. Jadi kalau Arsyad ga buang air besar jadi lebih jarang ganti.

Mayan banget buat menjaga bayi tetap kering di malam hari. Kalau sampai basah biasanya bayi akan gerah dan ujung-ujungnya rewel deh. Pas lihat-lihat di websitenya tentang Goo.N lumayan dapat pencerahan.

3. Menjauhkan bayi dari rasa gerah

Rasa gerah bisa membuat bayi tidak nyaman dan terbangun sepanjang malam. Apalagi, bayi baru lahir biasanya lebih mudah berkeringat.

Agar bayi tak gerah, jangan lupa memandikan bayi di sore hari. Setelah itu pakaikan baju yang nyaman. Saya biasanya memilihkan bahan pakaian yang lembut dan tidak terlalu tebal. Setelah itu ketika bayi tidur usahakan suhu ruangan sejuk.

Untuk Bintang, Zizi dan Arsyad kami sengaja menyiapkan kamar berpendingin ruangan karena mereka cepat keringatan kalau tidur di ruang tak berpendingin.

 

4. Tak membiarkan bayi lapar

Bayi memang mudah lapar. Itu makanya disarankan memimikkan bayi paling lama setiap 3 jam. Kalau saya sih tak berpatokan pada waktu ini. Biasanya setiap Arsyad bangun dan lapar langsung deh diberi mimik.

Sebagai penanda apakah dia lapar atau tidak, saya akan menempelkan jari di dekat mulutnya. Bila Arsyad ngap-ngap dan berusaha menggapai jari itu, ini dia tanda alam. Tanpa tunggu waktu langsung saja diberi ASI.

 

5. Atur suasana agar bayi nyaman

Agar si kecil nyaman saya memilih tak meletakkan banyak pernik di sekitar tempat tidurnya. Kalau ada itu hanya beberapa mainan yang ia butuhkan. Karena masih bayi, dia tentu saja belum perlu banyak mainan. Paling hanya beberapa mainan berbunyi yang disetel di siang hari.

Mengkondisikan udara ruangan tidak gerah dan panas adalah kuncinya.

Itu dia rahasia saya sehingga si kecil bisa lelap tidur di malam hari. Bayi nyaman  mamanya pun bisa lelap.

30 Comments

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *