Because I am More Than Switchable Mom

acer-switch-12-alpha

Saya adalah seorang istri. Seorang ibu rumah tangga dengan dua anak, dan sebentar lagi menjadi tiga. Saya juga ibu bekerja. Yup! Hari ini bila ada yang bertanya, dengan mantap saya akan menjawab.

Yes. I am working from home Moms. I am switchable Moms!

***

Sebagai ibu dua anak, kesibukan saya jangan ditanya. Apalagi Bintang dan Azizah keduanya masih di bawah lima tahun. Si sulung baru genap berusia 3 tahun pertengahan November lalu. Sedangkan Azizah berusia satu setengah tahun.

Di antara keasyikan bermain dan belajar bersama mereka berdua, kini saya juga tengah mengemban amanah dari pemilik langit. Menjaga titipan ketiga yang sudah tujuh bulan berada dalam kandungan.

Pagi hari kami bermain, siang hari kami bermain dan malam hari bermain lagi. Tapi, saya bukan tergolong orang yang suka diam. Meski secara fisik sudah banyak kesibukan, rasanya belum lengkap bila otak tak dimanfaatkan maksimal. Barangkali ini karena kebiasaan yang sudah rutin saya lakukan selama sepuluh tahun terakhir.

Sebelum memutuskan menepi dari dunia kerja, saya terbiasa bekerja di bawah tekanan. Mungkin orang bilang gila kerja. Tapi saya rasa tidak, sebab yang dilakukan sesuai tanggung jawab dan amanah yang dipercayakan.

Selama bekerja saya berinteraksi dengan banyak orang. Menjelajah dari satu kampung ke kampung lain. Pernah menjadi peneliti, pekerja di institusi regional yang mengurusi beberapa hal lintas negara, lalu terjun di belantara aksara.

galeri-sebelum-ngeblog
beberapa kegiatan ketika masih menjadi orang gajian

September tahun lalu, ketika hari itu tiba, dengan mantap saya memutuskan tinggal di rumah. Menghabiskan lebih banyak waktu bersama anak-anak. Namun, bukan berarti segalanya berakhir.

Sekarang boleh jadi saya tak lagi duduk di belakang satu meja kerja. Tapi kini saya punya ruang yang lebih besar. Seluruh sudut rumah adalah area yang bisa dimanfaatkan untuk bekerja. Setiap senti adalah dimensi yang bisa dioptimalkan untuk beraktivitas.

Wait! Maksudnya di rumah tetap bekerja? Yup. Setelah di rumah, justru sekarang saya punya tiga profesi. Menjadi ibu, istri, dan pekerja. Bedanya,  dulu saya bekerja di bawah sederet aturan, dengan penghasilan yang sudah ditentukan.  Sekarang semuanya menjadi tanpa batas.

switchable-moms
Yes! I am switchable Mom.

 

Kini saya bebas mengatur pekerjaan mana yang bisa diterima atau tidak. Menentukan sendiri tarif yang ingin diterima. Saya pula yang memutuskan dengan siapa harus bekerjasama. Hal yang tak kalah penting, bila dulu ruang kerja tersekat pada satu meja, sekarang bisa di mana-mana.

Hari ini, saya adalah seorang penulis lepas. Content writer pada beberapa agensi yang bertugas menyiapkan artikel untuk ditayangkan pada situs perusahaan tertentu. Sesekali juga menerima pekerjaan penulisan dan editing buku, meski masih menjadi penulis hantu.

Saya sekarang juga owner, bos, pekerja, sekaligus bendaharawan untuk rumah maya yang kini menjadi tempat tumpahan segala rasa, www.duniabiza.com  dan www.iraguslina.com.

Being Switchable Moms

being-switchable-mom
menjadi istri, ibu, dan pekerja dalam waktu bersamaan

Menjadi ibu rumah tangga, istri, dan pekerja dalam waktu bersamaan tentu saja bukan perkara mudah. Ketika masih berstatus pekerja, saya bisa dengan gampang membagi waktu. Sederhananya, pagi sebelum bekerja dan malam hari adalah waktu di rumah bersama keluarga. Siang hingga sore hari sepenuhnya bisa dimaksimalkan untuk urusan pekerjaan.

Sekarang, dengan semua urusan ada di rumah, hal yang perlu dilakukan adalah manajemen waktu dengan baik. Memanfaatkan setiap kesempatan untuk mengoptimalkan hasil adalah cara yang saya lakukan agar semua bisa berjalan beriringan.

Salah satu kiat memanfaatkan momen adalah mendesain ruang dapur menjadi area yang mendukung aktivitas saya sebagai switchable moms. Di rumah segala urusan pekerjaan saya lakukan melalui komputer.

Mulanya, sejak 2008  ada Acer Aspire One yang setia menemani segala aktivitas. Menulis, layout majalah dan buku, edit gambar dan video. Bila ada rapat dan seminar, Acer Aspire One ini pula yang selalu saya bawa. Namun, dua tahun lalu, tangan jahil merenggut si putih dari rumah kami. Tak hanya laptop, tablet yang baru enam bulan pakai juga turut melayang.

Ketika masih bekerja, saya tak terlalu merasa kehilangan ini lantaran masih bisa beraktivitas dengan komputer dan laptop kantor. Paling yang terasa adalah arsip dan dokumen yang turut raib. Namun setelah stay di rumah, saya benar-benar merasa butuh senjata baru.

Saat itu saya berpikir setelah berhenti kerja waktu akan lebih banyak habis di rumah, maka dipilihlah sebuah komputer. Untuk mendukung aktivitas sebagai Switchable Moms, komputer ini diletak di ruang belakang yang luasnya 3 x 6 meter. Terdiri dari dapur, meja makan dan meja kerja.

Lokasi meja komputer juga terhubung dengan ruang utama. Maksud hati, agar saya bisa mencuri-curi waktu untuk menulis sambil masak atau sambil menemani Bintang dan Azizah bermain.

Ruang belakang yang menjadi sentra switchable Moms
Ruang belakang yang menjadi sentra switchable Moms

Pada beberapa kejadian, tata letak seperti ini sangat membantu aktivitas saya sebagai switchable moms. Sayangnya hanya untuk beberapa kejadian.  Namun senjata tak bisa bohong. Konsekuensi aktivitas yang disambil-sambil ini membuat komputer harus selalu stand by dan sering hidup sepanjang hari.

Sering pula, karena panas, komputernya hang dan blue screen. Tak heran bila setiap beberapa bulan sekali si kompie harus dibawa ke tukang servis. Saya mahfum. Spesifikasi yang dimiliki komputer ini tak mendukung aktivitas sebagai Switchable mom.

“Saya butuh perangkat yang mendukung aktivitas  sebagai Switchable mom.”

Masalah lain, bekerja dengan PC tak bisa fleksibel. Ketika harus menghadiri rapat dan pertemuan dengan klien atau agensi, saya terpaksa pasrah tak bisa membawa laptop.

Begitu pula bila harus menghadiri seminar atau diskusi yang membutuhkan laptop sebagai sarana tulis menulis. Tak mungkin menggotong komputer ke mana pun pergi. Maka satu-satunya pilihan adalah melakukan segala aktivitas menggunakan smartphone.

Kekurangan bekerja lewat gadget yang berlayar 5,5 inci yaitu sulit digunakan untuk mengetik dokumen atau upload blog. Bila sebatas update status medsos, browsing, atau email tak ada masalah. Saat itulah saya merasa sedih karena telah kehilangan tablet yang sangat membantu aktivitas terutama ketika di perjalanan.

Dilema saat perangkat tak mendukung Switcable Me
Dilema saat perangkat tak mendukung Switchable Me

Sekarang adalagi satu aktivitas yang hanya bisa saya tonton dari pinggir gelanggang. Menjadi video blogger. Sebenarnya ada banyak ide yang ingin saya tumpahkan melalui Vlog. Namun terkendala sulitnya mengoperasikan berbagai perangkat lunak bila hanya mengandalkan komputer yang sudah tak kekinian.

Suatu kali, saya sudah menyiapkan sebuah skenario untuk Vlog dengan durasi 4 menit. Namun yang terjadi, ide itu melayang. Ketika proses editing, perangkat komputer yang kami pakai ternyata tak mendukung software yang dibutuhkan. Padahal itu hanya software biasa yang tak butuh kecepatan tinggi.

Akhirnya saya sampai pada satu kesimpulan. Bila memang ingin menjadi lebih profesional, saya butuh senjata yang lebih tangguh dan canggih. Saya butuh senjata yang bisa mendukung segala aktivitas sebagai Switchable Mom!

Notebook yang Mengerti Kebutuhan Kekinian

acer-switchable-me
Acer switch Alpha 12 penunjang aktivitas kekinian

Keinginan segera memiliki senjata baru pendukung aktivitas ini sudah beberapa kali saya utarakan pada suami. Suami setuju dengan rencana itu. Namun ia memberi opsi.

“Adek perlunya laptop atau tablet?” ujar suami.

Pertanyaan ini membuat saya sulit memutuskan. Sejujurnya, saya butuh dua-duanya. Saya memang butuh tablet untuk memudahkan aktivitas tulis menulis ketika berada di luar rumah dan mengikuti beberapa acara.

Bila punya tablet, saya bisa memanfaatkan waktu selama perjalanan untuk menulis. Lumayan, dari rumah ke Jakarta biasanya ditempuh dalam waktu sekitar 1 jam. Di sisi lain, saya merasa perlu memiliki laptop untuk mengerjakan beberapa aktivitas seperti layout dan desain.

Begitu juga untuk urusan editing video. Laptop membuat tempat dan waktu kerja saya di rumah menjadi lebih optimal karena tak hanya terbatas di ruang kerja yang berada di dapur. Bila sedang berada di kamar di malam atau pagi hari saya bisa tetap bekerja sambil mengawasi anak-anak tidur.

 

Di tengah kegalauan itu, beberapa waktu lalu saya melihat sejumlah artikel mengenai produk terbaru Acer wara-wiri di timeline facebook. Acer kini mengeluarkan satu produk untuk dua fungsi, ya notebook, ya tablet. Aha! Saya menemukan jawabannya. Inilah yang saya butuhkan.

Bila di rumah atau ada kegiatan saya bisa menggunakan Acer Switch Alpha ini sebagai laptop. Dan bila sedang mobile, tentu saja saya mengoperasionalkannya sebagai tablet. Ini luar biasa.

“Ibarat sekali mendayung, dua pulau terlampaui. Sekali membeli produk, dua fungsi sekaligus bisa dinikmati.”

Lagi-lagi, acer menawarkan teknologi terbaru. Bila dulu saya membeli Acer karena merupakan laptop dengan otak Core 2 Duo pertama di Indonesia, sekarang Acer Swith Alpha 12 hadir sebagai Notebook dan tablet hybrid terbaik pertama di dunia dengan sistem pendinginan bernama Acer LiquidLoop™.

Sebagai leader di pasar notebook hybrid, kualitas dan spesifikasi yang ditawarkan Acer Switch Alpha 12 tak setengah-setengah. Saya jadi langsung membayangkan bagaimana kemudahan demi kemudahan dalam beraktivitas akan dirasakan bila si canggih ini ada di rumah. Secangih apa sih, berikut spesifikasi dari Acer Switch Alpha 12.

 

spesifikasi-acer-switch-alpha-12
Spesifikasi dan fitur pendukung Acer Switch Alpha 12

 

Canggih? Ya, jelas. Bila merujuk spesifikasi yang ditawarkan jelas Acer Switch Alpha 12 ini tak perlu diragukan. Bayangkan saja, dengan prosesor intel generasi keenam, saya tak perlu khawatir untuk mengunduh dan menggunakan aplikasi apa saja. Urusan mengunggah video untuk membuat Vlog tak perlu lagi dicemaskan.

Terbayang nanti akhirnya saya bisa mengupdate channel youtube duniabiza dengan beberapa konten baru. Apalagi sempat terpikir untuk mengaktifkan channel you tube ini sebagai channel keluarga.

Mengenal lebih jauh berbagai fitur dan keunggulan Acer Switch Alpha 12, membuat saya tak khawatir lagi dengan berbagai kendala yang selama ini sering dialami. Switch Alpha 12 menjawab berbagai kebutuhan saya sebagai Switchable Moms.

  1. Pendingin Tanpa Kipas, Fanless

Tanpa kipas, acer switch Alpha 12 memberi kenyamanan lebih
Tanpa kipas, acer switch Alpha 12 memberi kenyamanan lebih

Pernah mengarahkan kipas ke arah kompoter atau laptop yang sedang menyala? Saya pernah, dan bahkan sering. Itulah salah satu solusi yang sering dilakukan bila merasa perangkat komputer atau laptop sudah panas.

Acer Swith Alpha 12 menjawab persoalan itu. Dengan teknologi tanpa kipas, kini pendinginan dilakukan dengan teknologi terbaru yang disebut LiquidLoop. LiquidLoop merupakan sebuah sistem pendingin yang mampu menstabilkan suhu mesin laptop tanpa kipas. Ketiadaan kipas membuat Acer Switch Alpha 12 memiliki dua keunggulan tambahan.

  • Bebas Debu

Yup. Karena tak memiliki kipas otomatis Acer Switch Alpha tak butuh ventilasi udara. Otomatis debu tak akan bersarang lagi di ventilasi yang biasanya menjadi tempat ternyaman untuk debu-debu bersembunyi.

  • Bebas Berisik

Tak ada kipas, berarti tak ada suara berisik yang biasanya bersumber dari putaran mesin.  Dengan begitu, saya bisa menggunakan laptop di mana saja tanpa rasa khawatir anak-anak dan suami akan terganggu dengan aktivitas pekerjaan. Begitu pula bila harus bekerja di keheningan malam sambil menemani anak-anak terlelap.

 

  1. Performa Kencang

    Performa kencang dengan transfer data cepat
    Performa kencang dengan transfer data cepat

Performa kencang menjadi kebutuhan yang tak terbantahkan. Apalah artinya punya senjata tapi tak bisa dibawa ke medan perang. Apalah artinya punya perangkat notebook dan laptop bila hanya maksimal digunakan untuk mengetik dan mengedit gambar. Hellow! Kalau cuma untuk itu gunanya, tak akan ada gunanya orang menciptakan teknologi. Mari kembali saja menggunakan mesin ketik. 🙂

“Apalah artinya punya senjata tapi tak bisa dibawa ke medan perang. Apalah artinya punya perangkat notebook dan laptop bila hanya bisa maksimal digunakan untuk mengetik dan mengedit gambar.”

Berangkat dari kebutuhan akan kecanggihan dan performa tingkat tinggi, Acer menanamkan prosesor Intel Core i Series generasi ke-6 yang memiliki kinerja kencang dan hemat energi. Keberadaan Intel Core 1 series membuat Acer Switch Alpha 12 berada satu level di atas produk sejenis yang mayoritas masih menggunakan prosesor Intel Core M.

Acer juga menyediakan fitur teknologi terdepan seperti port USB Type-C dengan USB 3.1 gen. Apa manfaatnya buat saya? Jangan ditanya. Jelas dengan teknologi USV 3,1 gen ini saya bisa memanfaatkan waktu dengan lebih baik karena bisa mendapatkan transfer data berkecepatan hingga 5 Gbps. Port USB juga bisa dimanfaatkan untuk mencharge gadget hingga 4.5W. Jadi dalam keadaan mendesak, saya tak perlu lagi sibuk mencari colokan untuk menambah daya smartphone.

  1. Lebih Ramping dan Fleksibel

bobot ringan dan mudah dialih fungsi antara tablet dan notebook
bobot ringan dan mudah dialihfungsikan antara tablet dan notebook

Fleksibilitas, ini satu hal yang sangat saya butuhkan. Tentu saja saya tak mau repot menenteng-nenteng laptop atau gadget ke mana-mana. Sejatinya, teknologi hadir untuk memudahkan pengguna dan bukan membuat repot apalagi sampai menjadi beban.

Semakin saya mengenal notebook dan tablet hybrid ini semakin saya paham betapa fleksibelnya produk terbaru buatan Acer ini. Switch Alpha 12 dirancang dengan bodi tipis dan bobot ringan. Beratnya tak lebih dari 1,25 kilogram. Sementara fleksibilitas ditawarkan dengan sistem penggantian dari notebook menjadi tablet dengan mudah.

Bila butuh tablet, saya tinggal melepas keyboard docking yang dilengkapi engsel magnet. Sebaliknya, bila perlu notebook saya tinggal memasang keyboard docking-nya.  Ya benar. Sesederhana dan semudah itu. Sistem bongkar pasang ini sudah dirancang dengan mengutamakan keamanan dan keawetan.

Fleksibilitas dan kenyamanan juga disediakan Switch Alpha 12 dengan adanya kickstand yang bisa dimiringkan hingga 165 derajat. Hmmm, jadi penggunaannya bisa disetting sesuai kebutuhan. Bekerja dengan posisi duduk di meja atau bekerja di lantai tentu punya tingkat kemiringan yang berbeda.

Selain itu docking keyboard pada  Switch Alpha 12 dilengkapi dengan backlit. Dengan begitu memakai keyboard di tempat gelap pun kini bukan masalah. Tak ada lagi cerita meraba-raba atau bermodal hapalan semata yang berbuah typo di mana-mana. 🙂

 

  1. Display Resolusi Tinggi dengan Fitur Anti Radiasi

Apa yang paling diinginkan dari sebuah monitor notebook atau tablet? Tentu saja jawabannya gambar dengan resolusi tinggi. Namun bila ditanya apa yang paling dikhawatirkan dengan gambar resolusi tinggi.

Yup, saya dan mungkin jutaan pengguna perangkat komputer, notebook dan tablet pasti khawatir dengan radiasi yang timbul akibat bekerja di belakang layar berjam-jam. Apalagi bila tengah dikejar deadline. Mata menjadi cepat lelah dan kering.

 

resolusi tinggi dan anti radiasi
resolusi tinggi dan anti radiasi

Dengan Acer Switch Alpha 12, dua hal ini tak lagi menjadi soal. Resolusi gambar yang ditampilkan memiliki QHD (2160 x 1440) dan dilengkapi dengan teknologi In Plane Switching (IPS). Teknologi IPS mengadirkan area pandang yang lebih luas sehingga memberikan pengalaman berbeda untuk setiap pengguna. Cocok digunakan untuk bekerja dengan spreadsheet.

Resolusi tinggi yang dihadirkan pada layar inilah yang saya butuhkan. Dengan gambar beresolusi tinggi saya akan lebih nyaman mengolah foto, belajar grafis dan editing video. Hmm, sesuatu yang selama ini hanya ada dalam bayangan bisa diwujudkan menjadi nyata.

Untuk kenyamanan mata, Switch Alpha 12 dilengkapi dengan fitur Acer BlueLight Shield yang melindungi mata dari emisi cahaya biru dari layar notebook. Cahaya biru merupakan cahaya yang selama ini ditakutkan dan menjadi penyebab mata mudah lelah dan kering.

  1. Bersiap untuk kreasi tanpa batas

kreativitas-tanpa-batas
Acer Switch Alpha 12 siap mendukung kreativitas tanpa batas

Seringkali kita mendengar orang menyebutkan bahwa terkadang teknologi tak bisa menjawab semua kebutuhan. Salah satunya dalam hal ilustrasi dan grafis. Itulah kenapa orang masih membutuhkan ilustrator dan hand design untuk beberapa produk. Karena tak semua karya yang dihasilkan tangan bisa diambil alih oleh mesin.

Untuk mendukung kreativitas tanpa batas, Acer Switch Alpha 12 dilengkapi dengan stylus pen. Stylus dengan sensitivitas hingga 256 tingkat tekanan mampu memberikan pengalaman menulis digital yang rapi dan mudah di layar. Saya akan leluasa mengatur ketipisan dan ketebalan garis atau membuat sketsa digital. Its doodling time. Yey!

Tak hanya untuk urusan coret-moret. Stylus pen juga mampu mendeteksi sensor tekanan pada layar secara lebih presisi. Keberadaan Stylus pen membuat pengguna menjadi lebih nyaman terlebih saat menggunakan Acer Alpha 12 dalam versi tablet. Presentasi di depan klien menjadi lebih mudah dengan adanya fitur ini.

 

Ready to be More than Switchable Moms

more-than-switchable-mom
I am ready to be more than switchable mom

Menjadi Switchable Mom; istri, ibu, dan pekerja dalam waktu sekaligus tentu suatu hal yang patut saya syukuri. Bisa menjalankan hobi, profesi, dan tanggung jawab secara beriringan. Namun, menjadi Switchable Moms saja belum cukup tanpa dibarengi profesionalitas.

Yup meski melaksanakan semua sekaligus, saya bertekad bisa memberikan dan melakukan yang terbaik untuk setiap hal yang dijalani. Sebagai istri saya ingin menjadi pendukung, tempat berbagi cerita dan partner yang bisa diandalkan suami. Sebagai ibu, saya ingin terus mendampingi setiap tumbuh kembang si kecil dengan optimal. Menjadi teladan, dan sahabat mereka dalam beraktivitas.

Sebagai penulis dan blogger, saya ingin bisa menghasilkan karya yang bermanfaat untuk masyarakat luas. Di luar pekerjaan yang kini saya jalani, keinginan untuk bisa menghasilkan project pribadi berupa novel tetap tersimpan di hati. Bukannya belum dimulai, di sela kesibukan dan rutinitas, saya masih menyempatkan waktu mengangsur draft novel yang kini sudah hampir setengah jadi.

Dengan Acer Switch Alpha 12 ada di rumah, saya tak perlu ragu lagi. Segala sesuatunya akan berjalan lebih terencana. Fleksibilitas dan kecepatan yang ditawarkan notebook 2 in 1 hybrid menjadi solusi bagi saya untuk lebih memaksimalkan dan mengoptimalkan waktu yang ada.

Menjadi tak sekadar istri, ibu, pekerja dan penulis. Because i am more than Swicthable Mom.

***

 

31 Comments

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *