Global Qurban, dan Sepotong Daging untuk Sorongan

global-qurban

“Ah, daging qurban tidak pernah sampai ke Sorongan.”

Apa? Setengah tak percaya saya membaca kembali kalimat tersebut. Mencari kebenaran pernyataan Pak Yahod, Sekretaris Desa Sorongan yang tertulis di laman Globalqurban.com itu.

Sepuas saya membaca, yang saya temukan justru pernyataan yang lebih menyentak lagi.

“Bukan hampir. Sama sekali ngga pernah makan daging sapi kurban. Malah mungkin ada yang belum tahu juga bagaimana rasa daging kurban sapi,” ujar lelaki paruh baya itu melanjutkan kisahnya.

Saya benar-benar terkesiap. Di tengah gegap gempita sebagian masjid menampung kambing dan sapi kurban untuk dipotong pada Lebaran Idul Adha, justru ada daerah yang tak berani berharap bisa makan daging kurban. Di tempat tinggal kami yang lama di kawasan menteng, ketika lebaran haji, satu keluarga bahkan masing-masing mendapat minimal 1 kg daging.

Saya jadi teringat, sebuah video yang diunggah sebuah komunitas sosial di jejaring facebook beberapa waktu lalu. Di sana, para relawan sedang melakukan eksperimen tentang reaksi masyarakat muslim kelas bawah bila diberi daging sapi. Dan hasilnya sama seperti yang disampaikan Pak Yahod.

Dia, lelaki yang ada dalam video yang diunggah di media sosial itu juga sedih dan terpana ketika diberi kesempatan mencicipi daging sapi.  Air mata tak kuasa jatuh di pipinya.

Jalan menuju Desa Sorongan, foto : Globalqurban.com
Jalan menuju Desa Sorongan, foto : Globalqurban.com

Penasaran, saya membaca tuntas artikel di lama GlobalQurban.com itu. Dan saya makin terkesiap, begitu tahu bahwa Pak Yahod, dan seluruh warga Sorongan lainnya, tinggal tak jauh dari Ibu Kota Negara.

Desa Sorongan berlokasi di Kecamatan Cibaliung, Kabupaten Pandeglang, Banten. Tempatnya hanya berjarak 200 kilometer dari Jakarta. Terletak di ujung barat pulau Jawa. Desa yang berbatas langsung dengan Selat Sunda ini juga menjadi pintu masuk menuju Taman Nasional Ujung Kulon. Untuk sampai ke sana harus melewati jalan tanah yang tak rata.

Boleh jadi awalnya saya tak percaya cerita Pak Yahod. Atau juga dengan cerita yang diunggah para relawan di media sosial. Tapi itulah realita yang terjadi di lapangan. Masih banyak warga muslim yang tersebar di seluruh nusantara tak merasakan indahnya lebaran Idul Adha.

Itu baru cerita dari dalam negeri. Saya yakin di luar negeri sana, juga banyak cerita nestapa dari warga muslim yang tinggal di daerah bencana, di daerah konflik dan daerah perang.

 

Apa yang Bisa Kita Lakukan?

Nah ini dia? Inilah alasan utama kenapa saya terdampar ke situs Globalqurban.com. Rupanya, kita bisa berbagi kebahagiaan dan indahnya lebaran Idul Adha dengan mewujudkan mimpi Pak Yahod dan seluruh warga Sorongan.

Tak hanya mimpi Pak Yahod. Kita juga bisa membahagiakan jutaan muslim di berbagai belahan dunia dengan turut merasakan nikmatnya daging kurban. Caranya dengan ikut dalam program kurban online yang diselenggarakan Globalqurban.com.

para-penerima-qurban-act
Masyarakat muslim penerima daging kurban dari ACT dan Global Qurban

Oya buat temans yang belum familiar dengan lembaga ini, Global Qurban adalah sebuah situs berbasis gerakan sosial yang mengelola dan membantu menyalurkan daging kurban dari warga muslim pengkurban. Penerima kurban merupakan masyarakat muslim miskin, terpencil, dan di daerah bencana dan konflik di nusantara dan berbagai belahan dunia.

Selama lima tahun terakhir sejak didirikan, Globalqurban.com telah mendistribusikan daging  kurban baik sapi maupun kambing ke belasan negara. Tahun ini mereka akan merambah 27 negara sasaran distribusi.

Global Qurban juga telah mengantar amanah kurban ke lokasi-lokasi bencana, wilayah miskin serta rawan pangan di pelosok nusantara hingga masyarakat yang terancam kelaparan dan korban konflik kemanusiaan di mancanegara (Palestina, Suriah, Somalia, Afrika Tengah, Yordania, Afrika Tengah, Myanmar, Filipina, Laos, Vietnam, Bangladesh, Kamerun, Srilanka, Thailand, Kamboja, Timor Leste, Tiongko

“Global Qurban menjadi ikon kepedulian muslim kepada dunia melalui instrumen ibadah kurban. Karena Semua Bahagia Berqurban”

Kenapa Berkurban lewat Global Qurban

Semakin saya berselancar dan mengenal global qurban semakin saya tertarik. Ada banyak manfaat yang bisa kita peroleh dengan berkurban lewat lembaga ini.

  1. Berpengalaman

Dengan pengalaman profesional lebih dari 9 tahun, Global Qurban mengantar amanah qurban ke lebih banyak lahan-lahan bencana, miskin serta rawan pangan di pelosok nusantara hingga titik-titik kelaparan dan konflik kemanusiaan di mancanegara.

  1. Terpercaya

Bagi saya, tak sulit untuk mengetahui apakah Global Qurban kredibel atau tidak. Saya tinggal melihat lembaga-lembaga yang telah bekerjasama dengan mereka. Selain itu seluruh kegiatan dan distribusi daging kurban dan pengkurban dilakukan bersama-sama dengan lembaga sosial yang sudah terkenal kredibilitas yaitu Aksi Cepat Tanggap (ACT).

  1. Terjamin

Berkurban di Global Qurban terjamin karena dilakukan secara syariah.

  1. Mudah dan Murah

Untuk bisa menjadi bagian dari jutaan warga muslim menjadi pengkurban lewat Global Qurban tidaklah susah. Kita bisa menghubungi costumer service melalui akun sosial dan hotline.

Selain itu Global Qurban juga bekerja sama dengan sejumlah ritel seperti Carrefour, Superindo, Giant, Hero, dan juga Alfamidi yang tersebar di lebih dari 1.500 ritel di seluruh Indonesia. Dengan berkurban di Global Qurban teman tak perlu susah dan repot lagi mencari sapi atau kambing untuk dikurbankan. Praktis dan mudah.

Bagaimana dengan harga? Harga yang diberikan pun terjangkau. Sama dengan harga kambing dan sapi qurban pada umummnya.

Biaya untuk kurban di Global Qurban
Biaya untuk kurban di Global Qurban
  1. Transparan

Bagian ini yang paling penting. Soal transparansi. Di Global Qurban kita bisa melacak sendiri apakah nama kita sudah terdafar atau belum. Semua terpampang dengan gamblang di situsnya. Selain itu pengqurban juga bisa memantau distribusi daging kurban.

Berkurban Sekaligus Memberdayakan

Selain bisa membantu warga muslim yang membutuhkan, berkurban di Global Qurban juga sekaligus bisa memberdayakan masyarakat muslim peternak melalui program, Lumbung Ternak Masyarakat (LTM).

Program LTM ditujukan mendorong masyarakat untuk  mengelola dan mengembangkan potensi ekonomi lokal. Program LTM dilaksanakan di lokasi yang memiliki potensi sumberdaya sesuai dengan kebutuhan program yaitu hewan ternak (kambing dan sapi) serta sumber pakan.

Bentuk program LTM berupa pembibitan atau penggemukan ternak, dengan seluruh prosesnya melibatkan masyarakat. Disamping itu masyarakat peternak juga diedukasi, diberikan pelatihan serta didampingi tenaga ahli dalam menjalankan aktivitas pengelolaan ternak.

Target jangka panjang dari program ini adalah peningkatan taraf hidup masyarakat peternak. Masyarakat yang awalnya sebagai pemelihara ternak Qurban, setelah maksimal 3 tahun program berjalan mampu menjadi Pequrban. Selain itu masyarakat peternak mendapatkan jaminan kesehatan keluarga dan tabungan pendidikan bagi anak-anaknya.

Saat ini, Lumbung Ternak Masyarakat yang telah eksis adalah LTM Blora – Jawa Tengah, LTM Yogyakarta, LTM Bojonegoro – Jawa Timur, LTM Tasikmalaya – Jawa Barat, dan LTM Nusa Tenggara Barat.

Untuk info lebih lanjut silakan kunjungi laman resmi Globalqurban.com.

22 Comments

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *