Hairi Yanti, Blogger yang Gemar Menulis Cerita Anak

Sumber : Be a Writer Indonesia
Sumber : Be a Writer Indonesia

Hi, adakah di antara temans yang suka membaca cerita anak? Mayoritas bilang iya bukan. Bagaimana dengan membuatnya. Adakah  yang suka menulis cerita anak? Nah kan, mulai ada yang menggeleng. 🙂

Upsss.. Toss dulu kita. Teman tak perlu malu karena saya juga belum pernah menulis cerita anak. Kalau cerita pendek (bukan untuk anak) sih sering. Salah satu sebabnya karena menulis cerita anak itu tidak gampang. Harus menggunakan bahasa yang mudah dimengerti anak-anak dan pintar pintar memilih tema.

Eh tapi temans tahu gak, ternyata di tangan blogger satu ini menulis cerita anak itu jadi enak. Dia adalah blogger yang kini berdomisili di Kalimantan. Agak susah menyebutkan spesifik daerah karena blogger satu ini suka berpindah kota, kadang di Kalimantan Timur, kadang di Kalimantan Selatan. 🙂 Namanya Mba Hairi Yanti.

Bila teman-teman berkunjung ke blog www.hairiyanti.com milik blogger satu ini, teman bakal menemukan beberapa postingan tentang cerita anak dengan segala-likunya. Mulai dari menemukan inspirasi, membuat pointer hingga proses penulisan. Bahkan di blog ini teman juga bisa membaca cernak (cerita anak) buatan Mba Yanti yang sudah dipublis di beberapa media.

Salah satu media yang jadi langganan cerpen Mba Yanti adalah Majalah Bobo. Ayo siapa yang di rumahnya masih berlangganan Bobo. Hihii kalau saya sih dulu, dulu sekali. Waktu masih EsDe. Kalau sekarang berhubung Bintang dan Azizah masih unyu-unyu jadi belum langganan Bobo.

Nah, jika di rumah ada Bobo, coba deh sesekali intip siapa saja penyumbang cerita anaknya. Pasti ketemu nama Hairi Yanti.

Cerpen yang dimuat di Bobo
Cerpen yang dimuat di Bobo

Hingga kini cernak bikinan Mba Yanti sudah nongol lebih dari 10 kali. Beberapa judul cernak yang dimuat “Pisang Gapit”, “Kue Lempeng Nenek,” dan “Mandai si Kulit Cempedak.” Tak hanya majalah Bobo lho. Media lain juga ada. Keren kan… 🙂

Dan tahukah temans, Bobo sebenarnya bukanlah media pertama yang memuat karya pemilik blog Sepinggan Kata Selaksa Rasa ini. Cernak karya Mba Yanti pertama kali tayang di Kompas Anak dengan judul Larilah Rheina menyusul dua resensi buku yang lebih dulu tayang. Satu hal yang kini membuat  Mba Yanti sedih adalah keputusan Kompas untuk menghentikan produksi Kompas Anak.

“Sedih, terharu, dan tak berdaya adalah perasaan yang juga mewakili perasaan saya. Namun, hidup terus berjalan… Semangat buat menulis dan menebar kebaikan semoga terus menyala.”

Mengenai proses kreatif penulisan, menurut Mba Yanti, menulis cerita anak itu butuh trik khusus. Meski buat anak-anak menulis cernak juga harus digarap serius lho. Salah satunya dengan membuat pointer. Ini dilakukan untuk menjaga semangat menulis tidak kabur.

“Menuliskan pointer adalah cara saya mengikat ide.”

Pointer menurut dia juga mempermudah eksekusi naskah hingga jadi dan dikirim ke media. Dan, setelah semua proses dilalui dan naskah dikirim, tinggal menunggu kabar. Yang terpenting, berhasil mengeksekusi sebuah ide menghadirkan kebahagiaan bagi Mba Yanti.

“Ide itu seperti benang kusut dalam pikiran, jadi untuk meluruskannya saya menuliskannya. Kalau udah selesai, benang kusut itu seperti lurus dan saya senang ☺”

Apa teman mau tahu tips lainnya agar cernak yang kalian buat bisa dimuat media juga. Yuk kepoin rame-rame blognya Mba Yanti. Di sana juga ada lho bocoran gimana caranya agar  karya teman-teman bisa ditampung media.

Eh tapi temans jangan bayangkan postingan di blog Mba Yanti ini melulu tentang cerita anak ya. Enggak kok, masih banyak artikel lain tentang beragam subjek. Ada kuliner, keseharian, perjalanan, dan life style.

Bermula dari Buku

Buku. Ketika berkunjung ke “rumah maya” milik Mba Yanti, aroma buku langsung menyeruak. Dari labels yang tersaji kelihatan kalau Blogger Banjar ini pecinta buku dan dunia tulis menulis fiksi. Kecintaan akan buku juga terlihat dari sejumlah postingan resensi. Sama halnya dengan cerita anak, beberapa resensi juga dimuat di media mainstream.

Kecintaan akan buku itu pula rupanya juga memotivasi Mba Yanti melahirkan karya-karya. Dan tahukah temans, blogger satu ini tak main-main untuk mewujudkan mimpi menjadi penulis besar.

Untuk mengasah kemampuan menulis, blogger satu ini rajin menimba ilmu lho.  Iya sih, meski kata orang menulis itu adalah bakat, kalau tidak diasah dan dilatih ya ga ada artinya. Bener ga.. 🙂

Pada 2013, Mba Yanti ikut kelas Penulis Tangguh. Kelas ini pulalah yang membuka pintu baginya untuk mengirimkan naskah ke berbagai media. Kelak Mba Yanti berharap tak hanya naskah cerpen atau resensi, tetapi ia juga bisa mengirim naskah novel. Sebuah naskah novel dengan tulisan “selesai” di akhir halamannya.

“Sebuah mimpi hanya tetap mimpi jika kita tak bergerak mewujudkannya.”

Sukses ya Mba Hairi Yanti untuk novelnya. 🙂

17 Comments

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *